Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Popbela's Playlist: Dendang Asia

Para musisi Asia ini persembahkan karya barunya

Zikra Mulia Irawati

Popbela's Playlist: Dendang Asia akan mengajak kamu mengeksplorasi karya musik baru dari sejumlah musisi Asia. Dari Indonesia, ada Cécil Yang, si rapper perempuan yang berupaya membuat musik hip hop lebih mainstream di Indonesia.

Sementara itu, Violette Wautier dari Thailand baru saja merilis EP baru dengan konsep storytelling tentang dinamika hubungan asmara. Vokalis RADWIMPS, Yojiro Noda, merilis album solo. Penyanyi Amerika keturunan Jepang, mikah, merilis single baru dengan warna musik yang sedikit berbeda.

Seperti apa cerita di balik karya-karya tersebut? Let's check them out!

Call Me Dramatic - Violette Wautier

Penantian panjang Violette Wautier untuk merilis EP baru akhirnya terbayar. Call Me Dramatic total berisi tujuh lagu. Tiga di antaranya sudah dirilis sebagai single, yaitu "ENVY", "Dancing On A Graveyard", dan "Favorite Mistake".

Sesuai judul EP-nya, Violette menceritakan lika-liku hubungan asmara dari kacamata seorang perempuan yang kerap dicap dramatis. Tak cuma dideskripsikan lewat lirik, penyanyi blasteran Thailand-Belgia ini turut menggabungkannya dengan aransemen musik yang eksplosif.

"Back To Reality" menjadi lagu utama dari Call Me Dramatic. Lagu ini bercerita tentang seorang perempuan yang mendambakan kisah cinta sempurna seperti di sebuah film. Jauh sebelum resmi dirilis, Violette rupanya pernah memberikan spoiler lewat siaran langsung hingga membuat pendengarnya penasaran. 

"MAYBE IT'S ME" - mikah

MAYBE IT’S ME” memulai babak baru dalam perjalanan musik mikah yang sebelumnya lekat dengan genre R&B. Suara lembutnya berkolaborasi dengan lagu pop yang diproduksi oleh Grant Boutin yang turut memproduseri lagu “Greedy” dari Tate McRae serta “Do It Like That” dari Jonas Brothers dan TXT.

Nuansa musik pop yang aku bawakan saat ini menjadi jalur baru yang aku tempuh dan mencerminkan siapa aku hari ini,” terang mikah.

Lirik "MAYBE IT'S ME" yang sendu kemudian divisualisasikan dengan apik lewat sebuah video musik yang berlatar di California. Penyanyi asal Amerika ini piawai berakting sebagai seorang pengembara yang berpergian sendiri melewati gurun pasir dan tebing-tebing pinggir laut. Sentuhan permainan warna dan komposisinya membuat narasinya terasa lebih dramatis.

“321 (I’m Calling)" - Cécil Yang

Gaung musik hiphop di Indonesia tak semasif genre musik lain seperti pop-ballad. Sebagai salah satu rapper perempuan yang aktif berkarya, Cécil Yang berinisiatif membuat genre ini lebih akrab di telinga masyarakat lewat single “321 (I’m Calling)".

Di sini, aku harus sedikit mengubah gaya rap-ku yang lama. Kalau sebelumnya, aku biasa memakai nada-nada rendah untuk rap dan liriknya pun agak kasar, sekarang dimodifikasi sedikit. Selama ini, aku cukup banyak dapat kritikan dan semuanya coba diolah di sini. Bukan hal yang mudah, tapi aku berhasil melakukannya. Selain itu, aku juga mencoba musik yang baru sehingga butuh sedikit adaptasi,” jelas Cécil.

Lewat “321 (I’m Calling)", Cécil Yang mengajak perempuan untuk menerapkan self-love. Single ini juga menjadi bentuk rasa bangganya sebagai rapper perempuan walaupun keberadaannya masih terhitung minoritas di industri musik Indonesia.

Pesanku adalah kita sebagai perempuan harus punya self-love karena kalau bukan kita, siapa lagi yang akan mencintai diri sendiri? Rasa akan cinta diri sendiri jugalah yang membuatku bangga sebagai rapper perempuan di Indonesia karena kami bisa berkarya dengan bebas dan banyak mendapat dukungan,” lanjutnya.

WONDER BOY'S AKUMU CLUB - Yojiro Noda

Vokalis RADWIMPS, Yojiro Noda, menunjukkan persona musik yang berbeda lewat proyek solonya. Belum lama ini ia merilis album WONDER BOY'S AKUMU CLUB, dengan total 13 lagu yang menunjukkan eksperimen soniknya.

"Sejujurnya dari awal aku tidak memiliki intensi untuk membuat sebuah album solo. Ini lebih ke aku sedang bereksperimen saja. Namun, ketika aku menambahkan vokalku ke musik yang sedang aku iseng-iseng tulis, satu hal kemudian berubah menjadi ke berbagai macam hal lainnya," ungkapnya.

Ada cerita menarik tentang awal mula proyek solo ini. Yojiro mulanya mendapat kiriman berbagai macam beat melalui Instagram dari seorang beatmaker bernama HOLLY. Ia yang sibuk menulis materi lagu baru untuk RADWIMPS dan juga menjadi seorang aktor, awalnya tak tertarik. Namun, ia berubah pikiran begitu mencoba mendengarkannya.

"Awal mulanya aku sama sekali tidak memiliki waktu untuk melihat apa yang telah ia kirimkan. Namun, saat akhirnya aku mencoba untuk mendengarkannya, banyak sekali ide-ide menarik yang terlintas di kepalaku. Jadi, aku memintanya untuk mengirimkan beberapa file pada lagu yang aku sukai, dan ia langsung merespon permintaanku dengan sangat cepat," lanjutnya.

Lirik di dalam lagu-lagu yang termuat dalam WONDER BOY'S AKUMU CLUB berasal dari kisah pribadi Yojiro. Kendati sudah lebih dari dua dekade berkarier, ia mengaku masih ingin terus menghasilkan karya terbaik yang bisa melampaui batas imajinasinya.

IDN Channels

Latest from Inspiration