Di dalam Islam, diyakini bahwa Allah SWT menciptakan dua belas bulan dan empat di antaranya adalah bulan suci, salah satunya yakni bulan Rajab. Menurut kalender hari besar Islam 2023 yang termuat dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023, awal bulan Rajab 1444 H akan jatuh pada Senin (23/01/2023) mendatang.
إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَٰتِلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمْ كَآفَّةً ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ
Inna 'iddatasy-syuhuri 'indallahisna 'asyara syahran fi kitabillahi yauma khalaqas-samawati wal-arda min-ha arba'atun hurum, zalikad-dinul-qayyimu fa la tzzlimu fihinna anfusakum wa qatilul-musyrikina kaffatang kama yuqatilunakum kaffah, wa'lamu annallaha ma'al-muttaqin
Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
Mengacu pada ayat di atas, bulan ‘haram’ tersebut diartikan sebagai kumpulan bulan suci yang mulia dan istimewa. Allah SWT telah menetapkan Rajab sebagai salah satu bulan yang suci, maka sebagai umat Islam kita harus mengenalnya lebih dekat agar dapat memanfaatkan waktu Rajab dengan sebaik-baiknya. Berikut sejarah, arti, keutamaan, hingga peristiwa yang terjadi pada bulan Rajab.
1. Sejarah Rajab
Ada empat bulan suci di dalam Islam, yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Selama periode waktu ini, pertempuran dan peperangan dilarang sehingga peziarah yang akan pergi ke dan dari Tanah Suci dapat merasa aman. Di sisi lain, Allah SWT menjadikan bulan Rajab sebagai bulan suci untuk menjaga keselamatan orang-orang selama umrah.
Melansir dari Kemenag.go.id, di zaman Rasulullah SAW masyarakat Arab mengenal dua sebutan Rajab. Pertama, Rajab Mudhar yang mulia bagi setiap orang yang dapat menahan diri dari mudarat ialah bulan yang terletak di antara Jumadil Akhir dan Syaban. Sedangkan, Rajab Rabi’ah adalah waktu mudiknya pada perantau dan penggembala yakni bulan yang jatuh di antara Sya'ban dan Syawal.
2. Arti Rajab
Melansir dari zamzam.com, nama Rajab berasal dari kata kerja Arab klasik ‘Rajaba’ yang berarti menghormati. Menurut Abdul Qadir al-Jailani, kata Rajab terdiri dari tiga kata yaitu "Ra" yang berarti Rahmatullah (rahmat Allah), "Jeem" singkatan dari Ju’duAllah (kemurahan hati Allah), dan "Ba" adalah Bir’uAllah (kebaikan Allah).
"Zaman berputar seperti hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu terdiri dari 12 bulan, di antaranya 4 bulan haram, tiga bulan berurutan, Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudar, berada di antara Jumadil Akhir dan Sya'ban," (HR Bukhari Muslim).
3. Keistimewaan Rajab
Selama periode bulan Rajab, ada beberapa keistimewaan yang Allah SWT berikan di dalamnya yaitu, Allah SWT akan melipatgandakan amal saleh yang dilakukan umatnya dan memberikan ganjaran yang lebih besar saat berbuat dosa. Namun, meski bukan bulan Rajab perbuatan maksiat masih tetap dilarang, hanya saja di bulan ini ganjarannya akan lebih besar.
Rasulullah SAW juga pernah bersabda jika amalan yang dilakukan di bulan haram lebih afdal dibandingkan dengan jihad. "Tidak ada amal yang lebih afdal dibanding amal pada hari-hari ini," mereka bertanya, "Tidak juga jihad?" Beliau menjawab, "Tidak pula oleh jihad, kecuali seseorang yang keluar untuk mengorbankan jiwa dan hartanya, lalu dia tidak kembali dengan sesuatu apa pun." (HR Bukhari).
4. Peristiwa yang terjadi saat Rajab
Bulan Rajab bukan hanya istimewa karena kesuciannya, namun Rajab juga merupakan bulan di mana beberapa peristiwa sejarah penting terjadi.
- Peristiwa Isra Miraj
Tepatnya pada 27 Rajab, tahun kesepuluh kenabian, Rasulullah SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, hingga dinaikkan ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha yang kini dikenal sebagai peristiwa Isra Miraj. Pada saat itu, Rasulullah SAW menerima perintah-Nya untuk menjalankan salat lima waktu.
- Perang Tabuk
Perang Tabuk antara kaum muslimin melawan kekaisaran Byzantium Romawi Timur pecah pada bulan Rajab tahun 9 hijriah (630 Masehi). Rasulullah SAW dan kaum muslimin melaksanakan Perang Tabuk dengan tujuan untuk meruntuhkan dominasi kekaisaran Byzantium Romawi di kawasan utara Jazirah Arab.
- Pembebasan Baitul Maqdis
Salahuddin Al-Ayyubi berhasil masuk ke dalam Baitul Maqdis setelah membebaskannya dari tangan-tangan tentara salib dalam sebuah perang yang dimenangkannya. Bersama kaum muslimin beliau salat Jumat di Masjidil Aqsa setelah bertahun-tahun tidak pernah ada adzan yang berkumandang dari masjid ini.
- Berakhirnya sistem khilafah
Sistem khilafah berakhir saat Kerajaan Utsmaniyah runtuh pada 28 Rajab 1342 Hijriah. Mustafa Kemal Ataturk adalah tokoh utama yang meruntuhkan Turki Utsmani. Sebelumnya, selama beberapa generasi, khilafah Islam berhasil menguasai ⅔ dunia. Tentu keruntuhan ini bukan disebabkan oleh satu faktor, namun dari serangkaian peristiwa yang saling berkaitan satu sama lain.
5. Amalan saat Rajab
Sebagai umat muslim sudah seharusnya kita memanfaatkan kehadiran bulan Rajab ini dengan sebaik-baiknya. Bahkan, Rasulullah SAW juga menjelaskan jika bulan ini adalah bulan yang mulia. Adapun beberapa amalan yang bisa kamu lakukan saat bulan Rajab, yaitu:
- Membaca doa Rajab
Rasulullah SAW menyambut bulan Rajab dengan doa agar Allah SWT memberikan keberkahan.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجب وَشَعْبَانَ ، وَبَلغنَا رَمَضَانَ
Artinya: "Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikan kami di bulan Ramadhan.”
- Berpuasa
Salah satu amalan baik yang dapat dilakukan saat bulan Rajab adalah dengan berpuasa. “Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Hakim al-Anshari berkata, "Aku bertanya kepada Sa’id bin Jubair tentang puasa Rajab, padahal pada waktu itu di bulan Rajab, dia menjawab, aku pernah mendengar Ibnu Abbas berkata, Rasulullah SAW berpuasa (Rajab) terus hingga kami berkata, beliau tidak berbuka, dan (pada waktu yang lain) beliau berbuka hingga kami berkata, nabi tidak puasa.” (HR. Muslim)
- Selain itu, selama bulan Rajab, umat muslim juga diarahkan untuk senantiasa berselawat, bersedekah, dan memperbanyak istighfar.
Itulah keistimewaan, amalan, hingga peristiwa yang terjadi di bulan Rajab. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan keberkahan dan kebaikan. Aamiin.