Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Bertualang Nada di Joyland Festival 2024 Jakarta

Musik jadi bahasa universal yang menyatukan banyak hati

Zikra Mulia Irawati

Menjelajahi Joyland Festival 2024 Jakarta selama tiga hari membuat saya menjadi seorang petualang nada. Kurasi lineupnya yang segar membuat khazanah sonik saya mendapatkan banyak pasokan baru, baik secara penyajian maupun genrenya.

Sama seperti kalimat yang dipajang besar-besar di area festival, "unfold the magic and seek new adventures in our land of joy," perjalanan ini bagai menyingkap tabir keajaiban dunia musik yang beragam dan kebanyakan baru di sini saya jumpai. Berikut beberapa penampilan yang paling berkesan buat saya. 

1. .Feast yang sukses move on ke setlist baru

Popbela.com/Zikra Mulia Irawati

Masih teringat jelas di ingatan saya soal diskursus musisi ditinggal penonton saat menampilkan lagu baru di festival. Kecenderungan penonton yang lebih menyukai lagu-lagu lama agar bisa sing a long terkadang membuat penampil tak masif memperkenalkan karya baru mereka.

Namun, hal tersebut rupanya tak berlaku untuk .Feast. Album Membangun & Menghancurkan yang dirilis 30 Agustus lalu mendapat sambutan hangat. Penonton sudah heboh ikut bernyanyi di lagu-lagu seperti "Politrik", "Tarot", hingga "Arteri". Tak ketinggalan, band ini juga menyuarakan keadilan untuk Palestina lewat lagu "Berita Kehilangan", kolaborasi spesial mereka bersama Rayssa Dynta pada 2018 lalu.

"Semoga tidak ada lagi berita kehilangan dari Palestina. Palestine will be free. Free! Free! Palestine!" kata Awan, bassist .Feast.

2. Silica Gel yang berkomunikasi lewat musik

Popbela.com/Zikra Mulia Irawati

Dalam wawancara bersama Popbela beberapa waktu lalu, Silica Gel mengungkap pesona utama mereka tampak saat sedang tampil di panggung. Hal ini pula yang membuat Ferry Dermawan, Direktur Program Joyland Festival, mengundang mereka ke festival ini.

Durasi tampil yang hanya dijatah sepanjang 45 menit membuat Silica Gel tampil dengan ringkas, tetapi tidak meninggalkan keatraktifannya. Mereka membiarkan lagu-lagu andalan mereka seperti "Desert Eagle", "NO PAIN", dan "Tik Tak Tok" jadi sarana berkomunikasi dengan penonton yang juga sampai menyanyikan bagian instrumentalnya.

Ngomong-ngomong soal instrumen, lagu-lagu Silica Gel memiliki bagian solo yang begitu berkesan. Setiap ada jeda setelah lagu, penonton berulang kali heboh menyerukan nama Kim Hanjoo (vokalis/keyboardist), Kim Chunchu (gitaris), Kim Geonjay (drummer), dan Choi Woonghee (bassist) untuk mengapresiasi permainan apik alat musik mereka. Tak ketinggalan, penonton juga kompak bertepuk tangan saat lagu "NEO SOUL" yang dikomandoi langsung oleh Kim Hanjoo. What an interesting crowd!

3. Pesona keunikan alat musik phin dari Thailand

Popbela.com/Zikra Mulia Irawati

Sebagai kurator penampil di panggung Lily Pad, White Shoes and The Couples Company memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan keberagaman musik dari berbagai negara. Pada hari pertama, Jumat (22/11), mereka memboyong Khun Narin Electric Phin Band. Grup musik asal Phetchabun, Thailand ini memadukan psychedelic rock dengan musik folk Thailand.

Fusi alat musik modern dan tradisional memang tak pernah gagal menghasilkan kebaruan suara yang menarik. Phin sendiri merupakan alat musik tradisional Thailand yang berbentuk seperti buah pear dan dimainkan seperti sebuah gitar. Tampil tanpa lirik tak lagi menjadi persoalan. Semua yang hadir otomatis berjoget begitu mendengar permainan Khun Narin Electric Phin Band selama satu jam nonstop!

4. Karya The Panturas yang fresh from the oven

Popbela.com/Zikra Mulia Irawati

Dari Indonesia, The Panturas lah jagoannya. Band surf rock asal Bandung ini merilis EP berbahasa Sunda bertajuk Galura Tropikalia, sehari sebelum penampilan mereka di Joyland Festival 2024 pada Sabtu (23/11).

Aksi The Panturas di panggung Lily Pad malam itu makin meriah sebab ditemani oleh Giriwangsa Tropical Unit. Lagu legendaris "Talak Tilu" yang mereka cover sebagai salah satu tracklist di album mini ini dibawakan secara langsung untuk pertama kalinya.

5. Kolaborasi spesial Hyukoh & Sunset Rollercoaster

Popbela.com/Zikra Mulia Irawati

Sebelumnya, Hyukoh & Sunset Rollercoaster sempat direncanakan untuk menggelar konser solo di Indonesia seperti yang mereka lakukan di negara lain. Sayangnya, ada berbagai kendala untuk mewujudkannya. Ferry Dermawan pun menawarkan untuk menjadi headliner Joyland Festival 2024 Jakarta saja. Mereka pun setuju.

Di sinilah mereka, tampil di panggung utama Joyland dengan set instrumen yang begitu meriah. Dua band indie rock asal Korea Selatan dan Taiwan ini tahun ini merilis sebuah album kolaborasi bertajuk AAA dengan "Young Man" dan "Kite War" sebagai lagu andalan. Tak lupa, lagu jagoan masing-masing juga dibawakan, seperti "LOVE YA!" milik Hyukoh dan "My Jinji" milik Sunset Rollercoaster.

Disambut dengan hangat, Hyukoh pun menyebut Jakarta sebagai "tanah kebahagiaan" dalam unggahan terbarunya. Penampilan ini sekaligus menjadi tur penutup bagi set kolaborasi mereka bersama Sunset Rollercoaster.

6. Konsep unik Majelis Lidah Berduri

Popbela.com/Zikra Mulia Irawati

Konsep band-teater yang diusung Majelis Lidah Berduri memang paling cocok jika disaksikan secara langsung. Grup asal Yogyakarta ini khusus membawakan set dari album baru mereka, Hujan Orang Mati, yang baru dirilis pada 11 November kemarin.

Hujan Orang Mati sendiri merupakan karya yang berisi refleksi tentang perasaan duka. Di samping penampilan band, ada tiga pelakon yang memberikan visualisasi lebih komprehensif untuk cerita dari lagu-lagu yang terdapat di album ini. Suasana magis kian terasa saat "Hujan Orang Mati 3: Takut Mati dengan Berani" dipertunjukkan sebagai lagu penutup dan penonton diajak bertepuk tangan sembari menyerukan lirik, "kami takut mati, takut mati."

7. Pentas Sihir yang menghidupkan euforia penonton

Popbela.com/Zikra Mulia Irawati

Entah Hindia, entah Lomba Sihir, vokalisnya sama-sama Baskara. Tak heran jika akhirnya muncul alternatif Pentas Sihir, sebuah set yang menggabungkan lagu-lagu emosional keduanya yang mewakili kebimbangan hidup orang-orang di usia 20-an.

Lincahnya aksi panggung Natasha Udu, vokalis perempuan Lomba Sihir, tambah menghidupkan euforia penonton. Di beberapa titik, ada beberapa kelompok yang membentuk moshpit dan asyik sing a long bersama teman menontonnya. Seru!

8. Berdansa bersama Balming Tiger

Popbela.com/Zikra Mulia Irawati

Stage presence Balming Tiger yang menawan harus diakui mampu mengajak penonton berdansa sekalipun awalnya tak mengenal mereka. Grup hip-hop kolektif ini berhasil membuat para penonton Plainsong Live Stage terkagum dengan keunikan musiknya.

Dengan koreografi yang mudah diikuti, bukan hal yang sulit bagi penonton untuk membaur dengan keseruan set panggung Balming Tiger yang berdurasi sepanjang 45 menit tersebut. Beberapa lagu yang mereka bawakan antara lain "Big Butt", "Buriburi", hingga lagu kolaborasi mereka bersama RM BTS yaitu "SEXY NUKIM".

Itu dia petualangan Popbela selama tiga hari datang ke Joyland Festival 2024 Jakarta. Bagaimana versimu, Bela?

IDN Channels

Latest from Inspiration