Setelah sukses dengan buku mega best seller #88LOVELIFE Vol. 01, Vol. 02, dan Vol. 03 bersama Diana Rikasari, kini Dinda Puspitasari merilis seri art book perdananya berjudul Dinda Puspitasari’s World of Pattern. Uniknya, buku yang termasuk dalam kategori art & craft ini terdiri dalam tiga seri, yaitu Shapes, Flowers, dan My Favorite Things. Di dalamnya berisi ilustrasi dengan gaya khas Dinda yang menyajikan ragam pola cantik, fungsi buku ini pun bisa dikreasikan kembali oleh para peminat Do it Yourself (DIY) craft, bahkan untuk kebutuhan background foto flatlay.
Melihat kesuksesannya sebagai ilustrator, tahu nggak sih kalau Dinda awalnya sama sekali nggak berpikiran untuk jadi seorang ilustrator?
Ya, jika dulu banyak dari kita bercita-cita jadi dokter, polisi atau guru, di zaman modern kini justru millennial lebih tertarik mengejar cita-citanya di dunia kreatif. Melihat berkembangnya minat di zaman modern, lewat serangkaian acara perilisan buku terbarunya, Dinda juga membuka workshop dan talkshow bertajuk “Pursuing Passion, is it Worth It?” dan “How to Get Your First Illustration Client”.
Kedua tema di atas pun bukan sembarangan dipilih, justru kedua topik di atas adalah pertanyaan yang sering diterima Dinda dari followers-nya. Bicara soal klien pertama, Dinda pun punya pengalaman unik.
“Kebetulan dulu aku latar belakangnya account eksekutif di advertising agency, jadi aku sedikit banyak tahu bagaimana menangani klien yang keras kepala, jadi prinsipnya kalau aku sudah sampaikan vision aku, aku tetap mengikuti brief dia tapi juga nggak menghilangkan style aku. Aku ingat, kalau aku kerja dengan mereka, bukan untuk kepuasan diri sendiri. Karena sebetulnya klien punya keputusan yang adil juga,” cerita Dinda ketika pertama kali ia mempunyai klien.
Begitu juga dengan passion-nya di bidang seni, meski awalnya ia tak mengira hobi yang ia miliki justru mengantarkan kesuksesan dan jadi profesi yang menjanjikan, Dinda pun juga ingin berbagi pengalamannya dan meyakinkan millennials kalau profesi sebagai ilustrator memang cukup menjanjikan.
“Lumayan menjanjikan, karena sekarang channel untuk berbagi gampang, dulu aku harus bikin blog dulu, terus harus follow blog orang lain juga, sekarang tinggal share di Instagram lalu pakai hashtag, orang sudah nemu kan. Jadi lebih konsistensi dan how we present our self to the public. Kalau dulu aku bisa ditemuin Diana Rikasari karena dia liat blog aku, jadi menurut pengalamanku, nggak usah pikirin siapa yang nanti lihat karya kita, dan nggak usah peduli dengan gaya ilustrasimu, yang penting teruslah berkarya,” jelas Dinda.
Dinda pun berharap dengan diluncurkannya Dinda Puspitasari’s World of Pattern ini bisa menginspirasi anak-anak muda supaya lebih percaya diri dengan mimpi dan lebih kreatif lagi.