Kritis dan mengagumkan. Dua penilaian itulah yang terlihat ketika Popbela.com melakukan wawancara eksklusif dengan Intan Aletrino, Puteri Indonesia Pariwisata 2016. Mendengar jawaban yang mengagumkan darinya, membuktikan kalau ia pantas menjadi panutan para milenials. Bayangkan saja Bela, tak hanya aktif berorganisasi, perempuan berdarah Minang ini pernah melibatkan dirinya untuk ikut merehabilitasi pecandu narkotika remaja di LSM kota Payakumbuh! Sangat mengagumkan ya, Bela.
Well, kamu akan semakin mengaguminya setelah tahu jawaban-jawaban lugas dari Intan mengenai perjalanan hidup dan kariernya sebagai perempuan Indonesia di bawah ini, Bela.
Pasti kita nggak mau stuck di satu masalah, kita sharing dengan teman terdekat. Sebagai seorang yang beriman, kita harus menanam semangat kita. Langsung bangkit dari keterpurukan itu dengan cara selalu berdoa.
Bisa membahagiakan orang terdekat. Apa sih artinya kalau kita sukses mereka nggak bisa menikmati juga? Saya selalu merasa bahagia dan sukses apabila orang yang saya cintai dan saya sayangi bisa saya bahagiakan.
Ketika saya berkunjung di daerah, bertemu banyak orang yang mengatakan kehidupan sehari-harinya langsung kepada saya.
Perempuan indonesia harus sadar dengan potensi yang sudah didapatkan dan dianugaerahkan dari Tuhan. Kalau bisa kita harus keluar dari zona nyaman dan lepas dari statement stigma zaman dulu, kalau perempuan hanya di rumah saja. Dalam hal apapun kita bisa turut andil. Kalau kita kaitkan dengan kontes kecantikannya, kita mampu bersaing di dunia Internasional. Jadi harapan saya, potensi perempuan Indonesa harus dikembangkan lagi. Apalagi sebagai warga Indonesia potensinya banyak banget, tapi tergantung dengan kita sendiri, mau eksplore atau nggak.
Banyak hal yang dialami, saya rasa memang harus ada. Kalau nggak ada momen-momen itu, kita nggak bisa jadi seperti saat ini. Itu semua proses, jadi nggak perlu disesali dan nggak ada gunanya, jadi saya rasa kehidupan ini proses.
Minum teh.
Perfeksionis, disiplin, kritis.
Saya sempat besar di luar juga, saya juga bisa bandingkan kalau kebanyakan orang luar negeri itu nggak dibesarkan dengan norma tertentu. Kalau kita, dibesarkan dengan religius yang tinggi, norma-norma adat dan sosial. Di situlah letak keunggulan wanita Indonesia yang tidak dimiliki perempuan negara lain.