Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Nora Al-Matrooshi, Astronot Perempuan Muslim Pertama Uni Emirat Arab

Menggapai cita-cita melewati langit

Ayu Utami

Pada tanggal 10 April lalu, Uni Emirat Arab telah memilih dua astronot Emirat untuk menjadi bagian dari korps astronot negara tersebut. Pilihan tersebut jatuh kepada Mohammed Al-Mulla (33) dan Nora Al-Matrooshi, yang termasuk perempuan pertama terpilih dari Arab. 

"Kami mengumumkan hari ini, alhamdulillah, dua astronot Emirat baru ... di antara mereka astronot wanita Arab pertama ... Nora Al-Matrooshi bersama dengan Mohammed Al-Mulla," tulis tweet Perdana Menteri dan Wakil Presiden UEA, Sheikh Mohammed Bin Rashid Al-Maktoum. 

Nantinya, mereka berdua akan mengikuti kursus lebih lanjut selama 30 bulan di Nasa Johnson Space Center, Texas, Amerika Serikat. 

Astronot Perempuan Kebanggan Uni Emirat Arab

briflynews.com

Dia mengatakan, kedua astronot tersebut terpilih di antara lebih dari 4.000 pelamar. “Pelatihan mereka akan segera dimulai dalam program astronot NASA ... Kami mengucapkan selamat kepada negara atas mereka. Kami mengandalkan mereka untuk mengangkat nama UEA di langit," tambahnya.

Melansir dari arabnews.com, jumlah total astronot yang dipilih di UEA sejauh ini telah mencapai empat, dengan Hazza Al-Mansouri menjadi orang Emirat pertama di luar angkasa, dan astronot cadangan Sultan Al Neyadi.

Latar Belakang Nora al-Matrooshi

atalayar.com

Nora Al-Matrooshi adalah perempuan berusia 27 tahun, yang menerima gelar sarjana teknik mesin dari Universitas Uni Emirat Arab pada tahun 2015. Ia menjalani kursus pelatihan di Vasa University of Applied Sciences di Finlandia.

Selain itu, sosok anggota American Society of Mechanical Engineers tersebut juga pernah berkompetisi di Olimpiade Matematika Internasional pada tahun 2011 di Amsterdam. Ia bahkan belajar bahasa Korea di Universitas Hanyang di Seoul. 

Kariernya dimulai ketika ia bekerja sebagai insinyur perpipaan di Perusahaan Konstruksi Perminyakan Nasional UEA sejak tahun 2016. Di sinilah kemampuannya mulai dilirik.

"Keahliannya sangat berguna untuk berbagai jenis operasi yang dilakukan astronaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional, atau bahkan di pesawat luar angkasa itu sendiri," ungkap Salem Al Marri, kepala program astronaut di Pusat Antariksa Mohammed bin Rashid, kepada The National News.

thenationalnews.com

Hanya ada 65 perempuan yang pernah berada di angkasa. Selain astronot, di antaranya adalah Anousheh Ansari, yang memiliki dwi-kewarganegaraan, Iran dan Amerika. Ia berangkat sebagai turis luar angkasa perempuan pertama, sekaligus perempuan muslim pertama di luar angkasa.

Berkaca kepada keberhasilan Nora, apakah kamu semakin semangat mengejar cita-citamu, Bela?

IDN Channels

Latest from Inspiration