Setelah melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara, akhirnya polisi berhasil mengidentifikasi tersangka serta faktor penyebabnya terjadinya kecelakaan maut tersebut. Seperti diketahui, kecelakaan maut yang terjadi di Tol Cipularang KM91 pada Senin (2/9) telah menyebabkan 9 korban jiwa dan puluhan lainnya luka-luka.
Siapa tersangka dan apa faktor penyebab terjadinya kecelakaan tersebut?
Polisi Tetapkan Dua Tersangka
Berdasarkan hasil olah TKP, akhirnya polisi menetapkan dua orang tersangka yang keduanya merupakan supir dump truk. Dua tersangka tersebut adalah Dedi Hidayat (DH) dan Subana (S) yang masing-masing merupakan supir dari dump truk dengan nomor polisi B-9763-UIT dan B-9410-UIU.
DH dan S ditetapkan sebagai tersangka karena lalai yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia, luka berat, dan luka ringan. Mereka juga dianggap lalai karena mengakibatkan kerugian material dan membawa muatan melebihi kapasitas seharusnya.
Atas perbuatannya, tersangka diancam hukuman 6 tahun penjara sesuai dengan pasal 310 Undang Undang Nomor 22 tentang Lalu Lintas Angkutan jalan juncto pasal 359 dan atau 360 KUHP. Pasal tersebut berbunyi:
“Dalam hal kecelakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).”
Satu Tersangka Meninggal Dunia
Dari dua tersangka yang ditetapkan oleh polisi, satu di antaranya meninggal dunia di tempat saat kecelakaan. Karena hal itu, hanya S yang ditahan oleh polisi untuk diminta keterangan lebih lanjut.
Kelebihan Muatan Menjadi Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan
Selain menetapkan dua tersangka, polisi juga mengungkapkan faktor penyebab terjadinya kecelakaan. Berdasarkan hasil olah TKP dan temuan di lokasi kecelakaan, truk yang kelebihan muatan menjadi penyebab insiden maut tersebut terjadi.
Dump truk yang dikemudikan tersangka membawa 37 ton tanah merah dari kapasitas seharusnya yang hanya 12 ton. Karena kelebihan muatan, cengkeraman rem pada truk jauh berkurang sehingga tak bisa mengontrol kendaraan ketika melewati jalan menurun di Tol Cipularang KM90-97. Rem yang tak berfungsi maksimal itulah yang membuat truk kehilangan kendali dan menyebabkan kecelakaan.