Derasnya arus informasi saat ini membuat kita terpapar banyak kabar setiap menitnya. Saking banyaknya, kita bahkan tidak bisa membedakan lagi mana berita yang penting dan kurang penting. Parahnya, dari sekian banyak berita tersebut, kita terkadang tidak sadar bahwa kita telah termakan hoaks.
Supaya kita nggak mudah percaya dengan hoaks yang banyak beredar melalui aplikasi percakapan atau media sosial, Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika serta Anindya Bakrie, CEO PT Visi Media Asia (VIVA) membagikan tipsnya di salah satu acara talkshow di Indonesia Millennial Summit 2019 by IDNTimes. Bagaimana cara mendeteksi hoaks a la dua tokoh tersebut?
Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika
"Saat ini sistem menerima dan memberi informasi sudah sangat berbeda. Baik yang menerima maupun memberi informasi sama-sama membayar alias dikenakan pulsa data internet. Karena hal tersebut, lebih baik kita pun harus lebih bijak dalam memberi atau menerima informasi. Jika informasi yang kita terima dirasa kurang benar atau meragukan, lebih baik jangan diteruskan ke teman yang lain. Hapus saja informasi tidak benar seperti itu supaya kita tidak rugi dua kali, yaitu rugi pulsa dan rugi waktu untuk menyebarkan informasi tersebut.
Lagi pula mudah lho mendeteksi hoaks. Hanya ada dua cara sederhana untuk mendeteksi, pertama berita tersebut mengatasnamakan kelompok atau golongan tertentu. Kedua, selalu tertulis kata viralkan dalam artikelnya. Sederhana kan cara mengatasinya?"
Anindya Bakrie, CEO PT Visi Media Asia (VIVA)
"Kekuatan sekaligus kelemahan kita sebagai bangsa Indonesia adalah keberagaman. Dan hoaks ini bisa merusak keberagaman tersebut. Dari segi media, untuk mencegah hoaks adalah perkuat sistem di redaksi agar tidak mudah disusupi oleh berita hoaks."
Sebagai millennials kita nggak boleh cuek soal penyebaran hoaks. Dampaknya yang sangat negatif membuat kita harus lebih mengkritisi segala informasi yang kita terima, check and recheck is a must! Kamu harus kasih informasi yang benar ketika kamu tahu kalau pesan yang kamu terima di media sosial ataupun group chat adalah hoaks.