Dalam era digital yang terus berkembang, media sosial telah menjadi wadah untuk mengekspresikan kreativitas bagi banyak orang, termasuk Judithya Pitana, seorang konten kreator dan Editor in Chief dari POPBELA.
Melalui pengalamannya, di panggung Indonesia Millennial & Gen-Z Summit 2024, 23 Oktober 2024, Judithya berbagi pandangannya mengenai bagaimana ia menemukan inspirasi, tantangan dalam menciptakan konten, serta dampak dari tren sosial media terhadap kreativitas dan komunikasi saat ini.
Mengambil inspirasi konten dari kehidupannya sehari-hari
Judithya percaya bahwa inspirasi untuk menciptakan konten tidak datang dari satu tempat saja, melainkan dari berbagai aspek kehidupan sehari-hari, terutama konten raw yang apa adanya. Sebagai konten kreator, ia sering kali menyesuaikan ide kreatifnya dengan apa yang memang sedang terjadi di kehidupannya saat itu.
"Konten itu unik dan nggak ketebak. Saat ini, konten yang apa adanya, yang cuma muncul di kamera kurang dari satu menit sambil cerita atau ngobrol, kadang lebih viral dibanding konten yang cantik-cantik. Ini menunjukkan bahwa, kita bisa lho membuat konten dari apa yang kita alami sehari-hari aja," jelas Judithya.
Membangun energi kreatif di balik konten untuk menciptakan impact yang positif
Bukan sekadar viral, menciptakan konten yang impactful bagi audiens adalah tujuan utama Judithya. Ia menekankan pentingnya memiliki energi kreatif yang kuat di balik setiap karya yang dihasilkan.
"Rasanya bahagia memang jika konten yang kita buat, penontonnya banyak. Selain target tercapai, karena aku juga kerja di media, bikin semangat buat ngonten lagi. Tapi, balik lagi. Nggak semua konten yang kita buat pasti menghasilkan viewers yang banyak. Kalau sudah begini, aku balik lagi ke tujuan awal membuat konten, yang penting aku sudah memberikan informasi yang baik untuk audiens. Ini yang memberikan aku energi untuk terus ngonten," jelas Judithya lagi.
Menyikapi komentar dan tantangan di dunia media sosial dengan bijak
Bagi Judithya, komentar dari penonton sangat penting dalam proses kreatifnya. Meskipun tidak semua feedback bersifat positif, ia memilih untuk memfokuskan diri pada komentar-komentar yang membangun.
"Komentar negatif yang masuk aku anggap sebagai engagement. Karena bagaimana pun mereka tetap menonton konten kita kan? Tapi, supaya nggak kepikiran, aku fokus aja ke komentar positif dan membangun, karena itu yang bikin konten aku berkembang," kata Judithya.
Tantangan lain yang sering dihadapi adalah perubahan algoritma media sosial, yang mempengaruhi visibilitas konten. Namun, Judithya percaya bahwa dengan konsistensi dan kreativitas, tantangan ini dapat diatasi. Menurutnya, meskipun ada banyak orang yang merasa takut mencoba hal baru, penting untuk tetap berani dan mencoba hal-hal yang di luar zona nyaman.