Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

4 Tips dari Nadya Hutagalung Mengatasi Stress di Masa Pandemi

Semuanya ia tuangkan di buku terbarunya

Niken Ari Prayitno

Tahun 2020 menjadi tahun penuh tantangan bagi semua. Banyak kejadian dan masalah tak terduga yang kita alami sepanjang tahun ini. Tentu, masalah yang kita hadapi membuat kita stres. Terlebih terbatasnya mobilitas akibat pandemi, kita harus pandai mengatur emosi dan mengatasi stres agar tidak menjadi beban pikiran di dalam diri.

Stres tidak hanya dialami oleh kita. Model sekaligus aktivis Nadya Hutagalung mengaku, bahwa selama masa pandemi ini membuatnya menyadari bahwa ia memiliki anxiety. Setelah berhasil mengatasi masalah kesehatan mental tersebut, perempuan yang juga aktif sebagai brand ambassador United Nations Environment Programme ini memiliki trik khusus untuk mengatasi stres yang dialaminya selama masa pandemi.

Kepada Popbela, lewat group interview yang dilakukan secara virtual, Nadya Hutagalung membagikan empat tips mengatasi stres di masa pandemi ini. Apa saja?

1. Menjaga asupan makanan

Instagram.com/nadyahutagalung

Di masa pandemi seperti saat ini, menjaga kesehatan fisik sangatlah penting. Maka dari itu, menjaga asupan yang dikonsumsi menjadi hal paling penting agar tidak mudah sakit dan terbawa stres.

2. Tidur delapan jam sehari

Dok. Nadya Hutagalung

Bukan hanya menjaga asupan makanan, menjaga jam tidur dengan pola yang teratur membuat kita terhindar dari stres. Mumpung masih berada di masa karantina dan semua kegiatan dilakukan dari rumah, yuk, mulai atur pola tidur. Pola tidur yang teratur dan cukup membuat pikiran lebih fresh dan bebas stres.

3. Meditasi dan yoga

Instagram.com/nadyahutagalung

Hal lain yang dilakukan Nadya selama masa pandemi untuk terhindar dari stres adalah dengan rutin melakukan meditasi dan olahraga yoga. Mantan VJ MTV tahun 90-an ini mengaku bisa lebih tenang dengan rutin bermeditasi.

4. Belajar menerima yang terjadi dalam hidup

Dok. Nadya Hutagalung

Terkadang, stres dapat muncul karena kita terlalu berambisi mengejar sesuatu. Ketika sesuatu itu tidak bisa kita dapatkan, kita jadi merasa kecewa dan bahkan marah dengan diri sendiri. Tentu hal ini menambah beban pikiran dan membuat kita stres.

Karena itu, Nadya mengatakan kalau dirinya kini belajar menerima apa pun yang terjadi dalam hidup untuk mengurangi beban pikiran. Dengan belajar menerima, ia merasa hidupnya menjadi lebih tenang dan sabar menghadapi apa pun yang terjadi.

Dok. Nadya Hutagalung

Semua pengalaman selama pandemi dan yang berkaitan dengan emotional well-being, Nadya tuangkan dalam buku Walk With Me cetakan kedua yang rilis pada bulan Desember 2020 ini. Sebagai informasi, Walk With Me sebelumnya pernah dirilis pada tahun 2018. Bekerja sama dengan Adhvan Media dan didukung oleh Didit Hediprasetyo, buku terbaru Walk with Me menambah konten baru tentang emotional well-being.

“Saat ditanya apakah berniat mencetak lagi buku Walk with Me, aku sadar bahwa dunia sedang berubah, dan menurutku, apabila mencetak lagi buku ini, pada saat banyak orang merasa anxious dan dunia sedang mengalami ketidakpastian, aku ingin berbicara tentang emotional well-being, yang selama ini belum menjadi topik familiar bagi banyak orang,” ungkap Nadya.

Dok. Nadya Hutagalung

Buku Walk with Me menjadi narasi personal Nadya untuk menampilkan beragam sisi tentang personalitasnya. Termasuk berbagi perhatiannya dalam meningkatkan awareness tentang pentingnya emotional well-being, setelah mulai terlibat aktif dalam di The Contentment Foundation. FYI, The Contentment Foundation merupakan lembaga yang fokus mensosialisasikan pentingnya social emotional learning curriculum untuk diaplikasikan pada sistem pendidikan di seluruh dunia.

Beragam sisi kehidupan Nadya ini ditampilkan ke dalam tujuh chapter, yang direpresentasikan melalui berbagai elemen kehidupan. Elemen tersebut terdiri atas 'Mist', 'Seeds', 'Mirror', 'Bamboo', 'Ocean', 'Spice', dan 'Soil'. Elemen yang dianggap mewakili kisah perjalanan Nadya berkarier selama lebih dari 30 tahun. 

Dok. Nadya Hutagalung

Topik tentang emotional well-being ini melengkapi chapter 'Bamboo' yang sudah ada sebelumnya. Buku yang diformat sebagai coffee table book ini memang mengisahkan perjalanan karier, kehidupan personal, dan perspektif Nadya dalam menjalani kehidupan.

“Aku bersyukur atas berbagai fase kehidupan yang pernah aku alami dan bermacam orang yang pernah aku temui, karena pada tahap-tahap itu, terdapat banyak pelajaran berharga,” ujar Nadya seperti diceritakan dalam kata pengantarnya.

Selain melalui tulisan perjalanan, dalam buku ini Nadya juga digambarkan melalui karya fotografi Davy Linggar di berbagai tempat, mulai di Jakarta, Ubud, Singapura, Medan, Nepal, hingga Kenya. Termasuk pemotretan virtual secara online pada saat produksi konten baru ini. Walk With Me sudah bisa kamu dapatkan di toko buku dengan harga Rp1.750.000 per eksemplar.

IDN Channels

Latest from Inspiration