Di bangku sekolah atau kuliah, resensi buku menjadi salah satu tugas yang harus diselesaikan. Kegiatan ini merupakan cara untuk menilai, membahas, dan mengkritik buku dengan pikiran pembaca.
Setiap macam buku, baik fiksi maupun nonfiksi bisa dibahas. Namun, Popbela.com kali ini akan membahas pengertian dan contoh resensi buku fiksi.
Karya yang diulas dalam resensi buku fiksi bisa berupa novel, cerpen, atau puisi. Supaya lebih jelas, simak ulasan mengenai resensi buku fiksi di bawah ini ya, Bela!
1. Pengertian resensi buku fiksi
Sebelum masuk pada contoh resensi buku fiksi, terlebih dahulu perlu kamu pahami apa itu resensi buku fiksi. Resensi merupakan istilah yang berasal dari bahasa Belanda recensie yang artinya menilai.
Dalam KBBI, resensi artinya pertimbangan atau pembicaraan tentang buku, ulasan buku. Dari dua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa resensi buku fiksi adalah aktivitas menilai dan mengulas buku fiksi.
Meresensi buku fiksi berarti memberikan ulasan kritis disertai dengan penilaian terhadap kualitas dan isi buku fiksi. Penulis bisa menulis gagasannya mengenai baik dan buruknya sebuah buku fiksi.
2. Tujuan resensi buku fiksi
Adapun tujuan meresensi buku fiksi ada beberapa hal. Berikut adalah beberapa tujuan dari aktivitas ini.
1. Menjadi bahan pertimbangan pembaca tentang gambaran isi buku. Sebab, dalam resensi buku diberikan informasi singkat mengenai jumlah halaman, bab, serta alur buku dengan singkat.
2. Memberikan gambaran mengenai kelebihan dan kelemahan buku fiksi. Sebelum membeli sebuah buku fiksi, pembaca biasanya perlu mengetahui review dari buku yang bersangkutan terlebih dahulu agar tidak salah pilih.
3. Sebagai sarana promosi buku. Saat sebuah buku fiksi keluar di pasaran, banyak orang yang penasaran dengan isinya. Oleh karena itu, resensi juga bisa digunakan untuk sarana promosi agar buku semakin dikenal khalayak.
4. Mengetahui latar belakang dan alasan sebuah buku fiksi dibuat. Hal ini penting agar pembaca tertarik dengan sebuah karya buku fiksi.
5. Memberikan masukan dan saran kepada penulis. Dengan resensi, penulis bisa memanfaatkannya sebagai informasi berharga untuk meningkatkan kreativitasnya pada karya-karya selanjutnya.
6. Membandingkan satu karya dengan karya lainnya. Meskipun setiap buku memiliki keunikan tersendiri, tetapi pembaca perlu mengetahui perbandingannya dengan buku lain sejenis agar semakin tertarik atau justru sebaliknya.
3. Unsur-unsur dalam resensi buku fiksi
Nah, sebelum menulis contoh resensi buku fiksi, perhatikan unsur-unsur yang harus ada di dalamnya berikut ini.
1. Judul resensi buku fiksi
Seperti sebuah karya tulis pada umumnya, judul resensi juga sangat penting untuk menarik perhatian pembaca. Dengan begitu, mereka akan tertarik untuk mengetahui buku fiksi yang akan diulas lebih jauh lagi.
2. Identitas buku fiksi
Salah satu bagian penting yang menjadi perhatian pembaca adalah identitas buku. Identitas buku tersebut berisi gambaran umum seperti judul buku, nama penulis, tahun terbit, tebal buku, harga, sampai ukuran buku. Semakin lengkap identitas buku, semakin menarik pula resensimu.
3. Intisari buku fiksi
Seperti namanya, intisari berarti sinopsis buku yang akan diulas. Agar tidak terlalu jauh memberikan gambaran, kamu bisa membuat sinopsis yang menarik rasa penasaran pembaca. Dengan begitu, mereka akan tergerak untuk membaca bukunya sendiri.
4. Biografi pengarang
Ada banyak orang yang tertarik untuk membaca buku fiksi karena pengarangnya. Nah, bagian ini biasanya berisi mengenai ringkasan latar belakang, keahlian, dan karya-karya lain yang pernah dibuatnya.
5. Kelebihan dan kekurangan buku fiksi
Bagian paling penting dari resensi buku adalah menggambarkan kelebihan dan kelemahan buku. Bagian ini murni berdasarkan penilaian pembaca mengenai buku fiksi yang diulas. Kelebihan dan kekurangan yang dinilai bisa berdasarkan kejelasan, konflik, dan bagian lainnya.
6. Kesimpulan
Terakhir, kamu bisa menyimpulkan apakah buku fiksi yang kamu resensi layak untuk dibaca atau tidak. Jangan lupa sertakan dengan alasan mengapa buku yang bersangkutan layak atau tidak untuk dibaca.
4. Cara menulis resensi buku fiksi
Setelah mengetahui unsur-unsur yang harus ada dalam resensi buku, kini saatnya kamu mengikuti langkah-langkah untuk menulisnya.
1. Menentukan buku fiksi yang akan kamu resensi. Sebaiknya, pilihlah buku yang berkualitas, aktual, dan belum pernah diresensi. Tentukan pula apa jenis buku fiksi yang akan kamu ulas, misalnya novel, cerpen, atau dongeng.
2. Membaca buku yang akan diresensi. Tanpa membaca, kamu tentu tidak akan mengerti mengenai isi dari buku tersebut. Oleh karena itu, bacalah buku yang akan diresensi dan tandai bagian penting yang akan kamu jadikan bahan untuk meresensi.
3. Menulis resensi berdasarkan unsur-unsur resensi. Setelah membaca buku, kini saatnya kamu menulis ulasan buku dengan lengkap, mulai dari judul sampai kesimpulan. Jangan lupa masukkan opini pribadi dan rekomendasi supaya makin menarik.
4. Membaca kembali resensi yang sudah ditulis. Hal ini berguna untuk memeriksa apakah ada kesalahan penulisan atau data yang belum lengkap. Dengan begitu, pembaca juga akan nyaman saat melihatnya.
5. Contoh resensi buku fiksi
Berikut adalah contoh resensi buku fiksi dari novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori yang bisa kamu jadikan referensi. Simak ya!
Resensi Novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori
Identitas Buku
- Judul Buku: Laut Bercerita
- Penulis: Leila S. Chudori
- Tebal Buku: 379 halaman
- Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
- Tahun Terbit: 2017
- Harga buku: Rp100 ribu
- ISBN: 978-602-424-694-5
Sinopsis
Laut Bercerita merupakan novel terbitan tahun 2017 yang mengangkat tema keluarga, kehilangan, cinta, dan persahabatan. Mengambil latar waktu tahun 1990-2000-an, novel ini menggambarkan kehidupan di masa Soeharto. Di dalamnya, Laut Bercerita menceritakan perjuangan para aktivis mahasiswa yang mengkritisi kepemimpinan negerinya. Sebab, pada masa itu rakyat benar-benar harus tunduk pada pemerintah, sementara para aktivis dibungkam dan disiksa. Tak hanya seputar itu saja, novel ini juga melihat dari sudut pandang keluarga dan sahabat yang kehilangan orang terdekatnya. Meskipun menitikberatkan pada konflik perjuangan, Leila juga mampu memasukkan bumbu-bumbu romantis antara tokoh Laut dan Anjani.
Biografi Pengarang
Novel ini merupakan karya dari penulis kenamaan Indonesia, Leila Salikha Chudori. Ia merupakan novelis sekaligus wartawan di Tempo. Namanya dikenal melalui karya berupa cerpen dan novel. Selain Laut Bercerita, karya lainnya yang juga tak kalah menarik adalah novel berjudul Pulang (2012) dan kumpulan cerpen berjudul Malam Terakhir (2009).
Kelebihan dan Kekurangan
Novel ini sangat menarik untuk dibaca, terutama bagi para mahasiswa. Sebab, Laut Bercerita bisa membuka wawasan kita mengenai sejarah dan karya sastra. Saat membaca novel ini, pembaca akan ikut merasakan rasa sedih, kecewa, takut, dan romantis para tokoh di dalamnya.
Namun, dalam edisi ini masih terdapat beberapa kesalahan ejaan, seperti kata "praktek" yang seharusnya "praktik", kata "menganalisa" yang seharusnya "menganalisis", dan lain-lain. Novel ini juga disisipi dengan istilah dalam bahasa Jawa yang membuat orang asing kurang begitu mengerti.
Kesimpulan
Menurut saya, novel Laut Bercerita sangat layak untuk dibaca. Sebab, Leila S. Chudori mampu menghidupkan para tokoh dan suasana dalam novel ini sehingga terasa benar-benar nyata. Meskipun merupakan karya fiksi, tetapi latar dan kejadian nyata yang menginspirasi novel ini membuat pembaca melek dengan sejarah Indonesia masa lampau.
Demikian pengertian dan contoh resensi buku fiksi yang bisa kamu jadikan panduan untuk menulis. Semoga ulasan di atas membantu ya, Bela!