Pencapaian yang patut dirayakan oleh kaum perempuan. Berdasarkan statistik menunjukan progres yang positif terhadap penempatan perempuan di posisi yang strategis dalam perusahaan. Terbukti dengan perusahaan-perusahaan besar yang dipimpin oleh sosok perempuan.
Jumlahnya memang belum terlalu banyak, tetapi eksistensi dan kualitas pemimpin perempuan nggak perlu diragukan lagi. Itulah yang dibuktikan oleh Eka Sari Lorena selaku pemimpin perusahaan teknologi terbarunya PT Bawa Indonesia Global.
Menjadi pemimpin apa lagi sebagai perempuan tentu mudah. Hadir dalam acara Indonesia Millenial & Gen-Z Summit 2022, di panggung Future is Female by Popbela.com, Eka Sari Lorena membagikan apa saja tantangan yang dilaluinya sebagai perempuan kala memimpin sebuah perusahaan kepada Future Leaders. Penasaran? Simak terus artikel berikut ini, ya!
Tantangan pasti akan selalu ada
"Menjadi apa pun kita, termasuk menjadi seorang pemimpin, pasti selalu ada tantangannya. Jangan pernah menjadi orang yang hidup kalau kita nggak berani mengambil tantangan," ungkap Eka Sari Lorena dalam panel diskusi 'Women Leader and Dilemma of Being Liked'.
Membawa nama BIG (Bawa Indonesia Global), Eka Sari Lorena mengatakan secara umum Indonesia yang dipimpin perempuan memiliki tiga tantangan. Tentunya tantangan yang dihadapi seseorang berbeda, dilihat dari bagaimana kondisi industri itu sendiri. Hambatan pempimpin perempuan di industri yang didominasi oleh laki-laki, berbeda dengan industri yang lebih banyak perempuan.
Budaya kerja jadi tantangan pertama
Secara global, Eka Sari Lorena membagikan 3 tantangan yang kerap ditemukan tatkala dirinya memimpin sebuah perusahaan, pendidikan menjadi salah satu tantangannya.
"Kalau di Indoensia secara globalnya ada tiga hal yang pertama tentu mengenai kultur, itu bisa menjadi hambatan tapi juga bisa menjadi tantangan yang bisa membuat kita menjadi lebih cerdas, dan kreatif melalui tantangan tersebut sehingga kita keluar sebagai pemenang," ucap Eka.
Memiliki budaya kerja yang baik tentunya akan membawa dampak yang positif bagi perusahaan. Sebuah perusahaan dibuat dengan tujuan dan visi tertentu. Dibutuhkan kerja sama tim agar bisa mencapai tujuan tersebut secara efektif dan benar-benar menghasilkan. Oleh sebab itu, seorang pemimpin harus bisa menjaga budaya kerja yang nyaman bagi karyawannya.
Peran pendidikan dan belum adanya strategi konkret
Tenyata pendidikan menjadi salah satu tantangan seorang perempuan dalam memimpin sebuah perusahaan. Hal tersebut di sampaikan Eka Sari, ia mengatakan bahwa di Indonesia edukasi yang diberikan kurang memberikan stimulus khususnya bagi anak-anak perempuan.
"Yang kedua tentunya edukasi, kalau saya lihat di Indonesia ini kurang memberikan stimulasi, kepada anak-anak terutama perempuan untuk menjadi pemimpin, baik formal maupun secara informal," lanjut Eka Sari.
Selain itu, pemimpin perusahaan teknologi BIG ini mengatakan bahwa di Indonesia masih kurang adanya upaya untuk menggerakkan perempuan yang jumlahnya hampir setara dengan laki-laki saat ini.
"Yang ketiga, di Indonesia ini perlu yang namanya suatu upaya lebih untuk menggerakan perempuan yang jumlahnya hampir berimbang dengan laki-laki ini untuk menjadi partner utama juga dalam upaya pengembalian penyembuhan keadaan ekenomi, saya belum melihat stategi konretnya. Kenapa? Karena kita belum tahu kapan pandemi ini berakhir dan perempuan ini merupakan suatu yang sangat important to this country," tutur Eka.
Itulah tantangan yang dihadapi pemimpin perempuan khususnya dari sudut pandang Eka Sari Lorena, perempuan tangguh di balik bisnis teknologi. Saksikan keseruan lainnya dalam paggelaran Indonesia Millenial & Gen-Z 2022 yang diadakan dalam 2 hari. Jangan sampai ketinggalan keseruannya, ya Bela!