Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Jangan Disepelekan, Ini 5 Hal yang Bisa Temanmu Rasakan Saat Dibully

Nggak sesederhana kelihatannya ya

Lux

Bicara soal bullying, rasanya kurang lengkap kalau kita nggak membahas cyber bullying. Salah satu jenis bullying yang lagi banyak diperbincangkan adalah cyber beauty bullying, yang sedang marak terjadi di ranah media sosial sebagai tempat bersosialisasinya anak milenial. Para pelaku bully biasanya menjadikan bentuk fisik korban sebagai objeknya. Nah, artikel Popbela kali ini akan mengulas tentang beberapa dampak cyber beauty bullying yang ternyata fatal banget. Simak ulasannya berikut ini yuk.

1. Dia akan kehilangan kepercayaan diri

Unsplash.com/Brooke Cagle

Orang yang menerima cyber beauty bullying biasanya nggak langsung menutup dirinya dengan dunia luar, tapi secara perlahan rasa kepercayaan dirinya akan semakin menurun. Dari beberapa dampak lainnya, kehilangan kepercayaan diri merupakan indikasi pertama yang paling sering muncul.

Coba deh perhatikan lagi dari daftar following kamu di media sosial, apakah ada yang sebelumnya selalu update status eh tiba-tiba jadi jarang? Alasannya bisa bermacam-macam sih, tapi bisa jadi dia lagi nggak pede setelah di-bully teman-temannya. Tuh Bela, coba lebih peka yuk!

2. Korban cenderung menutup diri di lingkungannya

Unsplash.com/Joshua Rawson-Harris

Setelah mendapatkan cyber beauty bullying berulang kali, nggak ada orang yang mendukungnya, bisa jadi menutup diri dari lingkungannya akan menjadi pilihannya. Di momen seperti ini, biasanya mereka jadi susah banget untuk ditemui, bahkan dengan teman-teman terdekatnya. Kalau sudah begini, coba deh chat dia dan tanyakan kabarnya, bahkan kalau perlu kamu free call mereka supaya terkesan lebih private. Siapa tahu, mereka memang butuh orang yang benar-benar mendengarkannya.

3. Mereka akan melakukan ‘apapun’ untuk merubah kondisinya

Shutterstock.com/Roman Samborskyi

“Berat badan kamu naik ya? Kamu kelihatan lebih gemuk deh”

Eits, hati-hati ya Bela dengan kata-kata ini. Karena kalimat ini sebenarnya termasuk dalam kategori cyber beauty bullying. Nggak hanya bikin korbannya nggak percaya diri, dengan kalimat sederhana ini kamu juga bisa membuat mereka melakukan ‘apapun’ untuk mengubah kondisinya. Hasilnya, muncul deh penyakit-penyakit seperti anorexia nervosa atau bulimia nervosa yang banyak diderita oleh orang-orang yang mengejar standar kecantikan masyarakat. Nggak mau ‘kan sahabat kita merasakan hal ini, Bela?

4. Self-harm menjadi pelarian karena kurang mencintai diri sendiri

Unsplash.com/Andrew Neel

Kalau cyber beauty bullying sudah semakin parah, korbannya juga berpotensi melakukan kegiatan-kegiatan lain yang tujuannya untuk menyakitinya diri sendiri. Salah satu penyebabnya karena banyak orang yang merasa dirinya nggak berharga dan pantas menerima hal-hal seperti ini. Nah, kalau kamu punya teman yang melakukan hal-hal seperti ini, sudah waktunya buat kamu untuk terus mendukung mereka agar kembali berani dan lebih percaya diri.

5. Korban bisa terserang penyakit mental

Unsplash.com/Yuris Alhumaydy

Last but not least, dampak paling parah yang bisa seseorang dapatkan saat di-bully adalah penyakit mental atau yang saat ini lebih dikenal sebagai mental illness. Untuk mendeteksi mental illness, seseorang harus menjalani serangkaian tes dengan psikolog untuk kemudian mendapat pendampingan dari tenaga ahli.

Nah, salah satu cara mudah yang bisa kamu lakukan untuk teman-teman yang menjadi korban cyber beauty bullying adalah dengan mendukungnya untuk tetap berani mengekspresikan diri lewat hobi, passion juga lewat media sosial mereka. Semangat ini sejalan juga dengan LUX yang kali ini berkolaborasi dengan Maudy Ayunda dalam mengkampanyekan dukungan untuk menghentikan cyber beauty bullying khususnya di kalangan perempuan.

Popbela.com/LUX

LUX dan Maudy Ayunda benar-benar serius lho dalam mendukung perempuan. Nggak tanggung-tanggung, LUX juga mengadakan talk show yang bertajuk “Stop Beauty Bullying” di tanggal 29 Juli 2019 lalu. Dalam acara ini, LUX turut mengundang Maudy Ayunda sebagai Brand Ambassador LUX, Maulani Affandi selaku Head of Skin Cleansing & Baby dari PT. Unilever, Lily Puspasari selaku perwakilan dari UN Women serta psikolog klinis Nuran Abdat, M.Psi dari Brawijaya Healthcare. Perempuan-perempuan hebat ini membahas tuntas upaya untuk mendukung perempuan Indonesia dalam menghentikan beauty bullying sekaligus secara resmi meluncurkan campaign LUX Stop Beauty Bullying dan LUX photo competition. Keren banget!

Popbela.com/LUX

Lewat campaign LUX Stop Beauty Bullying, LUX juga ngajak semua pengguna media sosial buat ikutan photo competition. Cukup dengan mengunggah foto dengan template LUX frame yang bisa diunduh di LUX.com/id/beranicantik, dan jangan lupa juga ceritakan pengalamanmu saat menghadapi penilaian orang lain dan dalam menunjukkan kecantikan mereka di bagian caption. Mudah kan, Bela? Kalau cerita kamu terpilih sebagai cerita yang inspiratif, kamu bisa memenangkan grand prizes berupa Go pro, Leica instant, Oppo F11, Samsung Galaxy A8+ dan ratusan ribu Rupiah. Jangan sampai nggak ikut ya, Bela!

Dengan campaign LUX with Maudy Ayunda ini, kamu nggak hanya bisa mendorong sahabatmu untuk lebih berani berekspresi tetapi juga ikut mengembalikan kepercayaan dirinya lagi dan nggak lagi takut dengan komentar-komentar negatif dari orang-orang. Kamu siap ‘kan jadi orang yang selalu mendukung sahabat dan perempuan-perempuan di Indonesia, Bela?

Nah, itu tadi beberapa dampak cyber beauty bullying yang bisa dirasakan oleh seorang korbannya. Yuk, lebih peka lagi dengan teman-teman di sekitar kamu, dan jika melihat indikasi-indikasinya, jangan ragu untuk berikan mereka dukungan ya, Bela!

IDN Channels

Latest from Inspiration