Telegram merupakan sebuah aplikasi mengirim pesan besutan kakak dan adik yang berasal dari Rusia. Nama Telegram mungkin tak asing di telinga kalian. Pasalnya, aplikasi yang menawarkan keamanan yang tinggi ini cukup populer di Indonesia.
Pengguna Telegram sendiri di dunia mencapai pada tahun 2018 telah mencapai 200 juta pengguna dan terus naik seiring berjalannya waktu. Bersaing ketat dengan WhatsApp. Lalu, siapa sih orang di balik aplikasi Telegram? Yuk, simak artikel berikut.
1. Bernama lengkap Pavel Valeryvich Durov
Pavel Valeryvich Durov atau lebih sering dipanggil Pavel Durov merupakan pendiri dan CEO dari aplikasi Telegram. Pavel lahir di Leningrad, Uni Soviet pada tanggal 10 Oktober 1984. Meski lahir di Rusia, kedua orang tua Pavel memutuskan untuk pindah ke Italia karena sang ayah bekerja di sana sehingga dia menghabiskan waktu masa kecilnya di Torino, Italia.
2. Tumbuh di keluarga yang pintar
Pavel Durov merupakan alumni Fakultas Filologi, Universitas Negeri Sankt Peterburg. Yang mana, sang ayah saat ini merupakan dosen di jurusan yang sama. Selain mengajar, ayah dari Pavel Durov telah menerbitkan beberapa buku juga, lho. Selain itu, kakak dari Pavel, Nikolay Durov pernah memenangkan medali emas pada Olimpiade Matematika tingkat Internasional dan memperoleh satu medali emas dan tiga medali perak di Olimpiade Informatika Internasional sepanjang tahun 1995-1998.
3. Telegram bukan aplikasi pertama yang pernah dia buat
Jauh sebelum Telegram dibuat. Pavel Durov yang saat itu masih berumur 22 telah membuat aplikasi jejaring sosial yang diberi nama VKontakte atau VK yang disebut-sebut mirip Facebook. Nilai dari aplikasi tersebut ditaksir mencapai 3 miliar dolar AS pada awal-awal perkembangannya.
4. Memutuskan untuk melalang buana
Pada akhir tahun 2013, Pavel menjual 12% sahamnya di VK kepada Ivan Tavrin, pemilik Mail.ru. Yang lantas menjualnya kepada Mail.ru sehingga memiliki 52% saham di VK. Di tahun selanjutnya Pavel Durov memilih untuk melarikan diri dari negara asalnya karena menolak untuk mematuhi permintaan dari pemerintah Rusia untuk menyerahkan data pengguna Vkontakte Ukraina.
Selanjutnya, Mail.ru membeli 48% saham yang tersisa sehingga menjadi pemilik penuh VK. Dengan uang yang didapat Pavel Durov memutuskan untuk melalang buana salah satunya pergi ke Indonesia.
5. Mendirikan telegram bersama sang kakak
Sang kakak, Nikolay Durov memang ahli di bidang programmer. Maka dari itu, pada Agustus 2013 Pavel dan Nikolay mulai meluncurkan aplikasi Telegram yang digadang-gadang merupakan aplikasi pengirim pesan yang aman karena mengutamakan privasi penggunanya. Telegram juga mampu bersaing dengan jajaran aplikasi pengirim pesan seperti WhatsApp dan Viber.
6. Kehidupannya sangat misterius
Meski senang melakukan perjalanan antar negara. Nyatanya tak membuat Pavel Durov eksis di sosial media seperti Instagram maupun Twitter. Dalam unggahan terakhirnya di Instagram dapat dilihat bahwa dia aktif Instagram pada bulan April 2018. Selain itu, pria yang suka memakai baju hitam ini tak pernah terlihat sedang menjalin hubungan dengan seseorang dari awal berkarier. Misterius sekali, ya!
7. Kekayaannya mencapai miliaran dolar AS
Mendulang kesuksesan dengan aplikasi Telegram. Nama Pavel Durov masuk ke jajaran pria terkaya di dunia versi Forbes. Kekayaan bersihnya saat ini mencapai sekitar 2,7 miliar dolar AS. Muda, tampan, kaya dan berbakat sekali ya!
8. Sempat mengunjungi Indonesia dua kali
Di Instagram pribadinya dapat diketahui bahwa Pavel Durov pernah berkunjung ke Indonesia untuk berlibur. Di tahun 2017 dia memutuskan untuk kembali berkunjung ke Indonesia terkait kasus pemblokiran Telegram di Indonesia yang disebut sebagai sarana komunikasi para teroris.
Menanggapi hal tersebut Pavel Durov terlihat datang seorang untuk berdiskusi dengan kominfo. Akhirnya, kominfo memutuskan untuk membuka pemblokiran tersebut dengan syarat membentuk sebuah tim untuk mengawasi aplikasi Telegram di Indonesia. Namun, tanpa menganggu privasi penggunanya.
Itu dia ke-8 fakta menarik dari Pavel Durov. Semoga menginspirasi kita semua, ya!
Disclaimer: Artikel ini telah terbit di laman IDNTimes.com dengan judul "