Nama Nadiem Makarim tengah menjadi sorotan bagi publik. Ramainya berita Nadiem yang menerima tawaran Presiden Joko Widodo sebagai menteri di Kabinet Kerja Jilid 2. Dikabarkan Nadiem akan menjadi menteri ekonomi digital.
Keputusannya untuk meneriwa tawaran tersebut bukanlah pilihan yang mudah. Sebagai CEO GO-Jek, Nadiem harus melepas jabatannya demi membawa Indonesia lebih baik lagi. Laki-laki berusia 35 tahun ini tentu sudah memikirkan semuanya secara matang, termasuk nasib GO-Jek kedepannya. Berikut fakta menarik Nadiem Makarim dari nol hingga sukses mendirikan GO-Jek. Keep reading Bela!
1. Kisahnya dalam Menuntut Ilmu
Nadiem Makarim menekuni pendidikannya di berbagai negara. Mulanya, ia SD di Jakarta, lalu melanjutkan SMA di Singapura, setelah itu melanjutkan pendidikannya di jurusan Hubungan Internasional di Brown University, Amerika Serikat. Ingin belajar lebih banyak, Nadiem juga melanjutkan studinya di Harvard Business School, Harvard University dan lulus dengan menyandang gelar MBA (Master Business of Administration).
2. Sebelum merintis GO-Jek
Selesai menuntut ilmu di berbagai negara, Nadiem sempat bekerja di sebuah perusahaan Mckinsey & Company sebuah konsultan ternama di Jakarta selama tiga tahun. Laki-laki kelahiran Singapura ini juga pernah menjabat sebagai Co-Founder dan Managing Editor di Zalora Indonesia lalu menjadi Chief Innovation Officer di Kartuku.
3. Pengalaman Pribadi yang Membuatnya Berinovasi Mendirikan GO-Jek
Kisah terbentuknya GO-Jek ini berawal dari pengalaman pribadi Nadiem yang dilaluinya sehari-hari. Nadiem lebih memilih menggunakan jasa ojek saat pulang dan pergi kantor ketimbang menggunakan taksi atau kendaraan pribadi. Karena sering menggunakan ojek, Nadiem akhirnya memberanikan diri untuk membangun usahanya sendiri.
4. Merintis GO-Jek
Pada 2011, Nadiem mulai merintis GO-Jek dengan sistem yang sederhana bersama kelompok kecilnya. Mulanya, penumpang masih menggunakan sistem manual dengan menggunakan telepon atau mengirim pesan untuk memesan Go-Jek. Berawal dari 20 pengemudi yang berkumpul di garasi rumahnya sebagai kantor, kini lebih dari 10.000 pengemudi dan sudah memiliki kantor sendiri untuk memajukan usahanya. Nggak hanya sebatas ojek online saja, GO-Jek pun menyediakan berbagai alternatif lain seperti mengirim barang, taksi online, pemesanan makanan, hingga menyediakan jasa pijat dan sistem pembayaran GO-Pay.
5. Meraih Penghargaan
Sebagai pendiri GO-Jek, Nadiem juga mendapatkan penghargaan internasional seperti masuk ke dalam daftar Bloomberg Top 50, yang merupakan daftar tokoh-tokoh yang berdampak bagi global serta penghargaan dari Nikkei Asia Prize di Kategori Inovasi Ekonomi dan Bisnis di Tokyo, Jepang.
6. Terpilih Menjadi Menteri
Setelah merintis kesuksesannya dari nol hingga sekarang, Nadiem dipilih Presiden Jokowi untuk menjabat sebagai menteri. Kini, Nadiem Makarim telah mundur dari posisinya sebagai CEO Grup GO-Jek. Namun, hingga saat kini masih belum diketahui posisi menteri apa yang akan dijabat olehnya.
Nah, itu dia kisah kesuksesan Nadiem Makarim eks CEO GO-Jek. Semoga kedepannya Nadiem dapat menjalani tugasnya dengan baik demi majunya Indonesia menjadi negara yang lebih baik.