Berawal dari menjadi komedian, Raim Laode mengepakkan sayapnya lebih lebar menjadi seorang musisi. Berkat lirik lagu yang indah dan bakat menyanyi yang apik, Raim sekarang lebih dikenal sebagai penyanyi indie, yaitu penyanyi yang melakukan segala sesuatunya secara mandiri, tanpa bantuan pihak label rekaman.
Pada 6 Oktober 2018 Raim Laode merilis lagu pertamanya yang berjudul “Cemburu”. Kemudian dilanjut dengan lagunya yang berjudul “Salah”, “Suasana Rumah”, “Su Terlalu Lama”, “Sang Badut” dan lagu “Komang” yang viral sampai saat ini.
Lagu “Komang” ternyata dibuat untuk orang yang sangat spesial bagi Raim, yaitu istrinya yang ia persunting pada tahun 2022 lalu. Yuk, intip fakta dan lirik lagu “Komang” di bawah ini!
Sejarah di balik lagu “Komang”
Lagu “Komang” yang ramai diperbincangkan dan berseliweran di media sosial khususnya TikTok dan Instagram, memiliki lirik yang sangat candu setiap didengarkan. Pasalnya Raim Laode yang menjadi penyanyi sekaligus penulis lagu, menciptakan lagu “Komang” sebelum menikah dengan istrinya yang bernama Ade Widiandari.
Pemilik nama asli La Ode Raimudin ini memiliki alasan tersendiri menciptakan lagu “Komang”, saat itu dirinya berada di Jakarta dan sang kekasih berada di Sulawesi. Hubungan jarak jauh dan kerinduan yang tak terbendung, membuat Raim mengekspresikan perasaanya lewat lagu “Komang”.
Sosok istri Raim Laode
Lirik lagu “Komang” telah didengar 57 juta kali di YouTube, Komang sendiri merupakan nama panggilan istri Raim saat kecil. Istri Raim yang memiliki nama asli Komang Ade Widiandari ini tengah hamil dan kerap kali memamerkan proses konsultasi dengan dokter hingga memperlihatkan hasil foto calon bayi mereka, melalui postingan media sosial Instagram @raimlaode dan @ade_widiandari.
Komang diketahui merupakan perempuan asal Kendari yang lahir pada 24 Oktober 1995. Bagi Raim, Komang yang dikenalnya sejak tahun 2014 ini, bukan hanya seorang istri tapi juga sosok yang menemani kariernya hingga sukses seperti saat ini.
Lirik “Komang” - Raim Laode
Dari kejauhan, tergambar cerita tentang kita
Terpisah jarak dan waktu
Ingin kuungkapkan rindu lewat kata indah
Tak cukup untuk dirimu
Sebab kau terlalu indah dari sekedar kata
Dunia berhenti sejenak menikmati indahmu
Dan apabila tak bersamamu
Kupastikan kujalani dunia tak seindah kemarin
Sederhana, tertawamu sudah cukup
Lengkapi sempurnanya hidup bersamamu
Jika hari kulalui tanpa hawamu
Percuma senyumku dengan dia, oh
Dan apabila tak bersamamu
Kupastikan kujalani dunia tak seindah kemarin
Sederhana, tertawamu sudah cukup
Lengkapi sempurnanya hidup bersamamu
Apabila tak bersamamu
Kupastikan kujalani dunia tak seindah kemarin
Sederhana, tertawamu sudah cukup
Lengkapi sempurnanya hidup bersamamu
Hu-uh-uh
Hu, hu-uh-uh
Sebab kau terlalu indah dari sekedar kata
Dunia berhenti sejenak menikmati indahmu
Lagunya romantis banget, ya, Bela?