Tidak tersangkalkan, semua orang memiliki ciri khas dan karakteristiknya masing-masing. Namun, apakah kamu sadar? Impresi pertama yang tampak pada diri seseorang adalah karisma yang terpancar langsung dari wajahnya, khususnya keadaan kulit wajah.
Sebagai contoh, apa kamu berani bertemu dengan gebetanmu ketika wajah terlihat cukup kusam dan jerawatan? Of course not, right?! Itulah kenapa, tidak ada salahnya melakukan perawatan kulit wajah, namun dengan cara yang tepat sesuai jenis kulitmu.
Yup, pada BeautyFest Asia 2020, tiga ahli yang terdiri dari Kae Pratiwi, Heny Harun, dan Dr. Amanda Rahmania dari Surface Skin Habitmenjelaskan bahwa tahap awal merawat kulit adalah menentukan jenis kulit wajah. Tapi, bagaimana cara menentukan jenis kulit wajah dengan ampuh, ya?
1. Peka terhadap isu kulit
Kamu tentu mengetahui bahwa kulit setiap perempuan memiliki karakternya masing-masing. Itu artinya, isu kulit yang dialami pun pastinya berbeda satu sama lain sehingga, siapa yang dapat menolongmu mengenal permasalahan kulitmu, jika bukan dirimu sendiri?
Pertanyaan tersebut muncul dari Kae Pratiwi sebagai seorang beauty enthusiast, yang menekankan bahwa pemahaman akan jenis kulit seseorang harus didasarkan pada proses observasi mandiri terhadap isu-isu yang rentan dialami oleh kulit.
Sebagai contoh, Kae membeberkan pengalamannnya melakukan observasi perbandingan antara kondisi kulit terpapar sinar matahari dan tidak. Hasilnya, terkuak fakta bahwa kulitnya memiliki isu yang cukup signifikan saat terpapar sinar matahari, yaitu muncul kemerah-merahan.
Alhasil, Kae dapat mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan. Selain menghindari paparan sinar matahari berlebihan, Kae-pun akhirnya paham bahwa menggunakan produk skincare harus meliputi sun-screen.
Important note:
Heny Harun dan Dr. Amanda Rahmania dari Surface Skin membenarkan pentingnya penggunaan sunscreen. Sebanyak apa pun produk skincare yang digunakan, semuanya akan sia-sia tanpa sunscreen sebagaimana paparan sinar UV berpotensi merusak kulit.
2. Observasi pada perubahan kulit
Heny dan Dr. Amanda Rahmania sepakat bahwa memahami jenis kulit tidak dapat dilakukan secara instan. Pasalnya, sebagaimana mengenal seseorang, kamu harus melakukan pendekatan yang terbilang cukup lama.
Pasalnya, kulit memiliki kecenderungan yang suka berubah-ubah layaknya bunglon, sehingga kebutuhan dan isu kulit pun dapat ikut berubah-ubah dalam skala tertentu. Namun, tentu saja ada alasan yang signifikan di balik fenomena tersebut.
Salah satunya adalah keadaan hormonal dan mental seseorang yang merangsang perubahan kulit. Sebagai contoh, Kae mengaku bahwa suasana mentalnya mampu menyebabkan skin breakdown kala dirinya mengalami stres atau kelelahan yang berlebihan.
Important note:
Perubahan hormonal tentu saja terjadi pada masa menstruasi. Oleh karena itu, Dr. Amanda Rahmani menyarankan agar kamu melakukan pantauan haid lewat metode pencatatan. Jadi, kamu tahu pada periode haid, kulitmu mengalami beberapa macam perubahan.
3. Kenali pola hidup dan rutinitas
Berbicara mengenai observasi pada perubahan kulit, kamu harus memahami bahwa proses tersebut tidak hanya fokus pada perubahan hormonal atau mental state yang dialami seseorang. Sebaliknya pola hidup dan rutinitas menjadi poin utama yang penting.
Yup, dikemukakan langsung oleh Dr. Amanda Rahmani, gaya hidup seseorang memengaruhi perubahan kondisi kulit yang berkaitan dengan isu-isu kulit. Entah mengalami kulit berminyak, kulit jerawatan, komedo, dan lainnya.
Sebagai contoh, kamu menyadari bahwa jerawat tahu-tahu muncul di sebagian area kulit wajahmu. Belum lagi, kadar minyak dalam wajah meningkat. Coba perhatikan dan kenali pola hidup yang sedang kamu jalani. Apakah sedang banyak makan gorengan atau tidak?
Important note:
Dr. Amanda Rahmania menekankan bahwa observasi sebaiknya dilakukan dalam kurun waktu satu bulan untuk mendapat kepastian kondisi kulit yang sedang terjadi
4. Trial & error pada produk skincare
Hayooo... kamu pasti sering mencoba beberapa opsi produk kecantikan, bukan? Apalagi kalau kamu menemukan produk-produk dengan kemasan menarik sekaligus manfaat yang positif. Tenang, hal itu sangatlah normal di dunia perempuan yang peduli akan penampilan!
Bahkan, sadarkah kamu? Mencoba produk skincare nyatanya dapat dijadikan sebagai cara untuk mengenal jenis kulitmu. Pasalnya, proses ini meliputi trial and error untuk memahami cocok atau tidak cocoknya kulitmu pada kandungan-kandungan pada produk terkait.
Tidak hanya itu, Heny Harun menambahkan bahwa proses mencoba produk skincare turut membantumu dalam memahami karakter kulit. Seperti yang dialaminya, saat mencoba produk-produk kecantikan Heny jadi tahu bahwa kulitnya bersifat cukup reaktif.
Important note:
Kae Pratiwi menyarankan agar proses trial and error dilakukan dengan turut memerhatikan proses penggunaan. Pasalnya, kandungan pada produk tertentu dapat menghasilkan reaksi yang berbeda saat melakukan kombinasi layer dan produk lainnya.
5. Research dan analysis
Di atas segalanya, kamu tentu setuju bahwa kehidupan manusia merupakan proses belajar dan belajar yang tidak berkesudahan. Tanpa terkecuali saat fokus merawat kesehatan kulit yang diawali dari proses pengenalan jenis kulit sendiri.
Sebagaimana dikemukakan oleh Dr. Amanda Rahmani, setiap dari kita pasti tidak merasa sulit lagi dalam mencari informasi terkait kulit. Baik kulit kering, normal, maupun berminyak, kamu dapat menemukan info terkait dengan sangat mudah.
Oleh sebab itu, dorong dirimu untuk jauh lebih penasaran pada hal-hal yang belum kamu ketahui terkait tiga jenis kulit itu. Dari situ, kamu akan menemukan hint yang berhubungan dengan kondisi kulit dan permasalahan kulit yang kamu alami.
Important note:
Berbicara soal informasi terkait kulit, Heny Harun ingin memastikan bahwa kamu tahu bahwa mencoba skincare baru tidak boleh dilakukan saat PMS. Pasalnya, perubahan hormon pada masa haid membuat proses observasimu tidak memberi hasil signifikan.
Itulah cuplikan dari sesi "Expert Mixologist: Dos and Don'ts of Layering Your Skincare" di perhelatan BeautyFest Asia 2020 x Shopee. Jangan lupa untuk ikutan courses dan workshop lainnya di BeautyFest Asia, ya!