Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

TBM Yudi: Tren Tak Harus Diikuti, tetapi Disadari

Sebab, beauty standard sudah lebih inklusif

Zikra Mulia Irawati

Media sosial membuat tren bergerak begitu cepat sehingga menimbulkan fenomena fear of missing out (FOMO). Padahal, belum tentu semua orang cocok dengan tren tersebut, terutama dalam dunia kecantikan seperti makeup atau fashion.

Sebagai fashion stylist, TBM Yudi, memahami betul hal ini. Dalam acara Judges Gathering BeautyFest Asia 2023, Popbela berkesempatan untuk berbincang singkat dengannya mengenai beauty standard yang kian inklusif, kecantikan sejati, hingga perlu atau tidaknya seseorang mengikuti tren.

1. Menurut kamu, what's the real beauty in life?

Menurut aku real beauty itu from within, from the inside. Dan harus balance juga from the outside. Karena kalau dari dalam itu terpancar dengan sendirinya gitu auranya. And then afterwards dari luarnya kita rawat, jaga. Dari makanan juga harus seimbang. 

2. Menurut kamu, beauty standard di 2023 masih ada atau nggak? Bagaimana pandangan kamu tentang beauty standard di Indonesia?

Kayaknya 2023 udah mendobrak beauty standard. Kayak bare minimum perempuan harus kurus, tinggi, putih itu nggak sih sekarang. Kayaknya udah inklusif, yang semua tuh udah lebih wider. Orang mau curvy, rambutnya curly, itu juga bisa defined as beautiful

Dok. Popbela

3. Bicara soal campaign BFA yakni #IAMREAL, menurut pandangan kamu, how to express beauty through realness?

Realness adalah berani untuk tampil natural dan apa adanya. Being true self aja. Ini merujuk ke style, kalau emang nggak suka ya just true to their style aja. Individual. 

4. Setiap generasi kan punya caranya sendiri untuk mengekspresikan diri, menurut kamu bagaimana cara anak zaman sekarang, which is Gen-Z, mengekspresikan diri mereka?

Menurutku Gen-Z lebih aktif di media sosial dan mereka lebih aware di platform itu, nggak kayak generasi yang sebelumnya, millennial. Ada plus minus-nya, sih. Minus-nya semua jadi nggak terfilter dengan baik, sih. Apa-apa tuh harus di-up ke social media. Tapi untuk pro-nya mereka tidak takut untuk menunjukkan jati diri mereka yang sebenarnya, sih. 

5. Sekarang sedang nge-tren personal color. Dalam pandangan kamu sebagai fashion stylist, apakah tren itu akan membatasi seseorang untuk bereksplorasi?

Nggak, sih, sebenarnya. Kalau untuk color itu kan trend forecast. Itu bisa diadaptasi, sih, dengan setiap individunya. Misal dari segi fabrication-nya bener, shape-nya pun harus bener. Kalau color itu tiap individu harus udah tahu strong color-nya itu di mana, nggak harus tren yang sedang berlangsung atau tidak melihat ke diri dia kalau itu tuh nggak cocok. Balik lagi, tren nggak harus diikuti, tapi di-aware aja. 

Dok. Popbela

6. Apa beauty mantra kamu?

Just being yourself aja, sih. Don't compare yourself to other individuals.

7. Apa harapan kamu untuk BFA 2023?

Mungkin bisa jadi sebuah platform setiap tahun mungkin, ya, untuk menaungi brand-brand. Kalau menurutku ini baru pertama kali, kan, ada female website yang tiap tahun bikin festival kecantikan dan mengajak creative individual untuk jadi judges-nya untuk menilai, melihat something different dan something true. Hopefully tahun depan dan next-nya tetap ada dan bring something fresh dan challenging.

Popbela akan kembali menggelar Beautyfest Asia 2023 pada 2–4 Juni nanti di The Grand Ballroom, Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta. Dapatkan tiketnya sekarang di situs iStyle.id dan bersiaplah memburu diskon menarik dari berbagai brand makeup, skincare, dan bodycare. Jangan sampai ketinggalan, ya, Bela!

IDN Channels

Latest from Make Up