Memiliki profesi sebagai Make Up Artist membuat Kanya Dirgantara banyak bertemu dengan orang baru. Dari sekian banyak yang dia temui untuk urusan pekerjaan, tak jarang juga dia menemukan klien yang merasa rendah diri karena penampilannya. Belum lagi terdapat beauty standard yang seperti mengharuskan untuk diikuti.
Meski begitu, Kanya berpendapat jika kini beauty standard sudah berubah seiring dengan perkembangan jaman. Menurutnya, sekarang semua orang bisa cantik dengan berbagai bentuk tubuh, berbagai warna kulit, dan sebagainya.
“Cantik itu nggak harus putih, tinggi, langsing. Tapi berbagai bentuk badan, berbagai jenis kulit, warna, berbagai bentuk wajah, semuanya udah bisa cantik,” kata Kanya.
Ditemui di acara Judges Gathering Beauty Awards 2022 beberapa waktu lalu, Kanya Dirgantara mengungkapkan bahwa cantik menurutnya adalah dengan memaksimalkan kekurangan apa yang dimiliki. Simak informasi berikutnya di bawah ini.
1. Memaksimalkan kekurangan untuk menjadi cantik
Kanya merasa bahwa beauty standard yang ada saat ini sudah berubah dari beauty standard yang sebelumnya. Jika dahulu standar kecantikan itu identik dengan tubuh yang langsing, tinggi, dan ramping, maka itu sudah tidak berlaku lagi pada hari ini.
Menurutnya, sekarang semua orang bisa cantik dengan bagaimana pun bentuk tubuh dan warna kulitnya. Dengan catatan, kita mau berusaha untuk memaksimalkan kekurangan yang dimiliki agar berubah menjadi kekuatan dan kelebihan.
“Semuanya udah bisa cantik asalkan kita bisa memaksimalkan kekurangan kita,” kata Kanya.
2. Media sosial membuat cara pandang akan standar kecantikan berubah
Saat ini, media sosial menjadi sebuah platform yang paling banyak digunakan oleh mayarakat. Hal ini juga memberikan berbagai sugesti yang berdampak pada sudut pandang seseorang, tak terkecuali untuk hal-hal baik.
Kanya turut senang dengan dampak positif yang dibawa oleh media sosial. Menurutnya, media sosial membuat pandangan dan pemikiran banyak orang lebih terbuka lagi. Jika dahulu banyak orang yang terkena body shaming karena memiliki berat badan yang berlebih, maka saat ini media sosial membuat orang-orang tersebut termotivasi untuk menjadi lebih baik.
“Kaya cantik tuh dulu kan orang gemuk tuh kayak dihujat, body shamm, sekarang tuh kayaknya nggak. Orang gemuk tuh jadi malah, ‘ayo lu harus tunjukin ke semua orang kalau bisa cantik meskipun dia gemuk’. (Dia) bisa fashion meskipun dia gemuk, kaya it’s okay, dia jadi ditonjolin make up-nya,” ucap Kanya.
3. Mencari cara agar percaya diri melalui kekurangan
Semua orang pasti pernah mengalami fase insecure, begitu pun dengan Kanya. Perempuan yang berprofesi sebagai MUA itu sudah pernah berhadapan dengan masalah insecurity, terlebih saat dirinya selesai melahirkan. Hal tersebut membuat Kanya stres karena banyaknya perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
Meski begitu, Kanya selalu mencari cara agar dirinya bisa tetap percaya diri dengan kekurangan yang dia miliki. Dia berusaha menjadikan kekurangannya sebagai kelebihan.
“Kulitku tuh nggak putih kan, aku insecure. Cuman yaudah, aku mencari cara, gimana caranya aku bisa percaya diri dengan kekurangan aku tersebut. Jadi misalkan kaya aku tahu aku nggak putih dan aku nggak berusaha untuk memutihkan,” kata Kanya.
“Berarti skin tone-ku bagus sama baju yang kaya gimana, kaya make up kamu cocoknya jenis make up kaya gimana,” tambahnya.
4. Saling support sesama perempuan
Selama bekerja sebagai Make Up Artist, Kanya sering kali merasa sedih jika melihat klien yang tidak percaya diri dengan penampilannya. Dia pun tak jarang mengingatkan mereka jika semua orang itu cantik, bahkan tanpa perlu make up yang berlebih.
Dia juga selalu berusaha untuk saling mendukung sesama perempuan lainnya yang sedang merasakan insecure. Baginya, selalu ada kelebihan yang dimiliki oleh orang.
“Jadi kaya sebisa mungkin kita sebagai sesama perempuan harus saling support sesama. Jadi misalnya, kaya ada teman kamu yang ngerasa insecure, ‘jangan kayak gitu lah (insecure)’. Kamu kasih tahu kayak, misalnya gue ngelihatnya gak putih gitu (kulitnya), nggak apa-apa lo cantik gak harus putih kan. Misalkan kulit lo bagus make up kayak gini, pokoknya cari kelebihan di yang kamu punya gitu,” jelas Kanya.
5. Menjaga ekspektasi dalam pekerjaan
Jika berbicara tentang pekerjaannya, Kanya mengaku jika selama ini dia selalu bisa memenuhi ekspektasi dari pelanggannya. Terlebih seorang MUA memiliki portofolio yang bisa diperlihatkan kepada calon pelanggannya. Jadi, saat seseorang ingin menggunakan jasanya, mereka sudah lebih dahulu tahu hasil makeup seperti apa yang mereka inginkan.
“Paling biasanya klien aku suka nanya-nanya kayak ‘kak bisa nggak bikin look kayak gini’, kalau memang aku ngeras aku nggak kompeten untuk bikin look tersebut, aku biasanya kasih ke temenku,” kata Kanya.
Dia juga menuturkan jika tipe makeup yang biasa dipakai adalah tipe-tipe makeup flawless seperti makeup a la Thailand.
“Aku belum tipe yang pigmented gitu. Aku bisa bikin, tapi nggak yang bukan seleraku lah gitu,” pungkasnya.
Menurut Kanya Dirgantara, semua orang bisa cantik dengan memaksimalkan kekurangannya, lho. Bagaimana dengan kamu, Bela?
Kanya Dirgantara menjadi salah satu juri yang turut berperan dalam memilih brand beauty terbaik di ajang Popbela Beauty Awards 2022. Popbela Beauty Awards 2022 akan diumumkan dalam rangkaian acara BeautyFest Asia 2022.