Bagi kebanyakan orang, mandi malam memang tidak lazim untuk dilakukan. Orang tua biasanya melarang anaknya untuk mandi malam karena alasan kesehatan. Namun, benarkah mandi malam memang memberikan dampak yang berbahaya untuk tubuh?
Efek mandi malam yang negatif masih belum terbukti sepenuhnya dalam dunia kesehatan. Meskipun mandi malam sering dikaitkan dengan berbagai penyakit, hal itu kebanyakan adalah mitos.
Justru, mandi saat malam hari bisa memberikan manfaat tertentu jika dilakukan dengan tepat. Sayangnya, manfaat tersebut hanya bisa didapatkan oleh orang dewasa. Bagi bayi, kebiasaan mandi malam bisa berisiko mengalami hipotermia.
Lalu, bagaimana dengan efek mandi malam lainnya? Untuk mengetahui penjelasan mengenai efek mandi malam beserta mitos atau faktanya, simak ulasan berikut ini.
1. Mandi malam menyebabkan hipotermia?
Efek mandi malam yang pertama bisa membuat tubuh mengalami hipotermia. Hipotermia adalah kondisi saat suhu tubuh menurun sampai di bawah 35 derajat Celcius karena suhu yang dingin.
Nah, suhu malam hari yang lebih dingin daripada saat pagi atau siang bisa berpotensi membuat seseorang mengalami hipotermia. Orang yang mengalami ini biasanya merasakan tubuhnya menggigil, bibir yang membiru, sampai detak jantung yang meningkat.
Namun, hipotermia paling rawan terjadi pada bayi dan juga lansia. Sebab, bayi tidak bisa mengatur suhu tubuhnya dengan baik. Suhu tubuh mereka bisa turun 4 kali lebih cepat daripada orang dewasa.
2. Mandi malam menyebabkan rematik?
Salah satu anggapan yang paling sering muncul terkait efek mandi malam adalah menimbulkan penyakit rematik. Rematik merupakan penyakit yang menyerang persendian dan jaringan sekitarnya.
Melansir Reumatologi, anggapan bahwa rematik salah satunya disebabkan oleh mandi malam adalah mitos belaka. Penelitian menunjukkan bahwa mandi malam ataupun cuaca dingin tidak menyebabkan rematik.
Akan tetapi, pada penderita rematik tertentu, faktor dingin ini bisa memperparah keluhan sehingga terasa nyeri pada persendian. Hal itu karena perubahan tekanan atmosfer yang meningkatkan tekanan pada ruang persendian.
3. Mandi malam meningkatkan risiko stroke?
Selain rematik, penyakit yang sering dikaitkan dengan efek mandi malam adalah stroke. Apakah benar mandi malam bisa meningkatkan risiko stroke? Melansir Oregonlive, tidak ada bukti bahwa mandi malam meningkatkan risiko stroke.
Adapun faktor risiko utama stroke di antaranya adalah tekanan darah tinggi, kadar kolesterol yang tinggi, pola makan yang buruk, merokok, dan alkohol yang berlebih. Mandi malam tidak termasuk dalam faktor risiko penyakit ini.
4. Mandi malam menyebabkan flu?
Flu sering dikaitkan dengan mandi di malam hari. Hal itu karena virus bisa berkembang lebih cepat dan mudah menyebar saat kondisi dingin. Virus penyebab flu tersebut akan mudah menyebar apabila sistem kekebalan tubuh menurun.
Salah satu faktor pemicu menurunnya kekebalan tubuh adalah kurangnya paparan sinar matahari. Dari sinar matahari, tubuh bisa mendapatkan vitamin D yang menjaga sistem kekebalan tubuh.
Jika mandi pada malam hari, maka penurunan sistem imun tersebut bukan tidak mungkin akan terjadi. Sejumlah penelitian pun menunjukkan bahwa virus yang menginfeksi rongga hidung yang bersuhu dingin lebih mudah menyebabkan flu daripada rongga hidung yang bersuhu hangat.
5. Mandi malam berisiko membuat asma kambuh?
Efek mandi malam yang terakhir adalah berisiko membuat asma kambuh pada penderitanya. Hal ini karena suhu tubuh pada saat mandi tiba-tiba berubah sehingga mengganggu saluran pernapasan.
Apalagi, asma sering memburuk pada malam hari. Saat terjadi asma, saluran udara di paru-paru mulai menutup dan membuat mereka sulit bernapas. Kesulitan bernapas itu bisa menyebabkan sesak, batuk, dan mengi.
Untuk menghindari efek mandi malam di atas, kamu bisa mandi malam dengan air yang hangat. Penelitian menunjukkan bahwa mandi air hangat sebelum tidur justru bisa meningkatkan kualitas tidur.
Demikian penjelasan mengenai macam-macam efek mandi malam yang sering kita dengar. Semoga ulasan di atas bisa menjawab pertanyaanmu ya, Bela!
