Menurut Para Ahli, Begini Dampak Kurang Tidur Terhadap Perasaan

Jangan begadang terus ya, Bela!

Menurut Para Ahli, Begini Dampak Kurang Tidur Terhadap Perasaan

Tidur menjadi salah satu aktivitas penting bagi kita untuk membantu mencegah penyakit serta menjaga tubuh tetap sehat dan bugar. Divisi Kesehatan Populasi yang merupakan bagian dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan waktu yang tepat bagi orang dewasa untuk tidur, yakni sekitar 7-9 jam per hari. Sementara itu, anak-anak dan remaja butuh waktu yang lebih lama, terutama usia di bawah 5 tahun.

Sayangnya, tahu bahwa tidur itu penting untuk menunjang kesehatan, tetapi banyak yang masih belum sadar akan pentingnya menjaga ritme tidur yang berkualitas. Entah karena alasan pekerjaan, hobi begadang, dan lain sebagainya.

Padahal, melansir informasi dari National Institutes of Health, dampak kurang tidur dapat berpengaruh pada kinerja fungsi otak, sehingga memengaruhi kemampuan individu dalam konsentrasi, berpikir jernih, dan memproses ingatan.

Para ahli pun sepakat bahwa kurang tidur dapat berdampak buruk terhadap kesehatan tubuh secara menyeluruh.

1. Mengapa manusia perlu tidur?

Menurut Para Ahli, Begini Dampak Kurang Tidur Terhadap Perasaan

Meski pertanyaan tersebut sulit dijawab, tetapi peneliti telah mengembangkan beberapa teori yang dapat membantu menjelaskan mengapa kita menghabiskan sepertiga hidup untuk tidur.

Melansir Healthy Sleep dari Harvard Medical School, terdapat beberapa teori yang dapat membantumu memahami mengapa manusia perlu tidur. Teori-teori tersebut adalah:

  • Inactivity theory: merupakan teori tidur paling awal dan kadang disebut sebagai teori adaptif atau evolusi. Teori ini menyatakan jika tidak aktif pada malam hari merupakan adaptasi yang berfungsi untuk bertahan hidup dengan menjauhkan organisme dari bahaya pada saat kondisi rentan. Di samping itu, sebuah kontradiksi muncul yang menjelaskan jika lebih baik untuk tetap sadar agar dapat bereaksi terhadap keadaan darurat. Demikian, tampaknya tidak ada keuntungan signifikan dari tidur jika keamanan adalah faktor utamanya.
  • Energy conservation theory: teori ini menjelaskan bahwa fungsi utama dari tidur adalah untuk mengurangi kebutuhan dan pengeluaran energi pada siang atau malam hari, terutama saat yang paling tidak efisien untuk mencari makanan. Penelitian telah menunjukkan bahwa metabolisme energi berkurang secara signifikan selama tidur (10 persen pada manusia). Banyak ilmuwan menganggap teori ini memiliki keterkaitan dengan inactivity theory.
  • Restorative theory: teori ini berdasar pada keyakinan lama bahwa tidur berfungsi untuk memulihkan apa yang hilang di tubuh saat bangun. Tidur membantu tubuh memperbaiki dan meremajakan diri (perbaikan jaringan, sintesis protein, pertumbuhan otot, fungsi otak, serta fungsi kognitif). Dalam beberapa tahun terakhir, teori ini mendapat dukungan melalui bukti empiris penelitian.
  • Brain plasticity theory: menjadi teori yang dapat dikatakan terbaru dan menarik dengan dasar korelasi antara tidur dan perubahan struktur serta pengaturan otak. Meskipun belum bisa sepenuhnya dipahami, tetapi teori ini mampu menjelaskan kaitan tidur dengan beberapa implikasi penting. Misalnya, tidur memainkan peran penting dalam perkembangan otak bayi dan anak-anak.

2. Studi terbaru menyelidiki kurangnya tidur terhadap implikasi psikologis

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved