Untuk menjaga kesehatan tubuh, kita seringkali sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Namun, sadarkah kamu bahwa kecanduan makanan sehat juga bisa berbahaya bagi tubuhmu, Bela? Kebiasaan mengonsumsi makanan sehat secara terus-menerus hingga membuatmu tak ingin mengonsumsi makanan lain bisa membuatmu dihinggapi kelainan makan yang disebut dengan nama Orthorexia.
Orthorexia merupakan istilah untuk kondisi yang mencakup gejala perilaku obsesif dalam melakukan diet. Penderita Orthorexia memiliki obsesi untuk terus mengonsumsi makan sehat, namun pusat dari tujuannya bukanlah penurunan berat badan melainkan makanan tersebut memberikan “kesehatan” bagi dirinya. Ia akan sangat menghindari makanan yang mengandung pengawet, pewarna dan pemanis buatan, buah dan sayur berpestisida atau rekayasa genetik, lemak, gula, garam, produk susu dan hewani, serta beragam makanan lain yang dianggapnya nggak sehat dan akan merusak tubuhnya.
- Terjadinya gangguan kesehatan seperti asma, masalah pencernaan, mood rendah, kecemasan, atau alergi.
- Meningkatnya penghindaran makanan karena alergi makanan, tanpa saran medis.
- Peningkatan konsumsi suplemen, obat herbal, atau probiotik.
- Makanan yang dapat diterima tubuhnya berkurang drastis, sehingga pada akhirnya hanya dapat mengonsumsi kurang dari 10 makanan.
- Penderita juga akan memiliki kekhawatiran berlebih terhadap teknik penyajian makanan, termasuk pencucian makanan atau sterilisasi alat makan.
Sama halnya dengan penderita ganguan makan yang lain seperti anorexia atau bulimia, penderita orthorexia juga akan mengalami kesusahan dalam beraktivitas karena obsesi dietnya. Dalam tahan yang sangat serius, hal-hal ini berikut akan menyerangnya.
- Perasaan bersalah jika tanpa sengaja mengonsumsi makanan yang nggak seharusnya ia makan.
- Waktunya untuk lebih banyak dihabiskan untuk memikirkan makanan yang akan dikonsumsinya. Termasuk merancang semua makanan yang akan dikonsumsinya.
- Kritis terhadap orang-orang yang nggak mengonsumsi makanan sehat. Bahkan bisa menjauhkan diri dari teman dan keluarga yang tak sependapat dengannya.
- Ketakutan untuk makan di luar rumah, karena akan membuatnya mengonsumsi makanan yang nggak sehat.
- Menghindari makanan yang disiapkan orang lain.
- Gangguan kecemasan, depresi, dan swing mood.