Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

#BFA2019: Paula Verhoeven, Berbagi Kisah Tentang Body Shamming

Dulu sebelum jadi model tubuh Paula cukup gemuk

Dinda Ramadhanty

Kehidupan dari seorang publik figur memang selalu menjadi sorotan masyarakat. Terutama bagi mereka yang sering menampilkan bagaimana kehidupan keseharian mereka lewat media sosial. Ketika para internet citizen (netizen) sudah mulai mengikuti kehidupan seorang artis maka berbagai komentar juga ikut menggandrungi artis tersebut.

Komentar mengenai bentuk tubuh juga bukan sebuah pengecualian. Perlakuan body shamming pun sudah nggak asing lagi bagi kita, terutama perempuan. Body shamming sendiri memiliki makna suatu komentar negatif terhadap tubuh manusia. Body shamming sering terjadi kepada kalangan artis. Hal tersebut biasanya terjadi di media sosial melalui kolom komentar di akun sang artis.

popbela.com

Paula Verhoeven adalah salah satu publik figur yang sedang naik daun melalui video-video YouTube-nya bersama sang suami, Baim Wong. Pada BeautyFest Asia 2019 hari terakhir ini (31/3), Paula hadir untuk mengisi talkshow dengan tema “#IAMREAL Loving Yourself in a Saturated Social Media Era”. Setelah sesi talkshow selesai, Popbela berkesempatan untuk wawancara bersama Paula mengenai body shamming.

“Body shamming itu udah pasti nggak bagus ya, karena mengejek orang lain. Tapi balik lagi kepribadi masing-masing, kalau orang itu sebenarnya memberi masukkan anggap aja itu sebuah kebaikan untuk kesehatan. Mau bagaimanapun kesehatan itu penting banget,” jelas Paula.

popbela.com

Perempuan 31 tahun ini juga mengatakan sebelum memutuskan terjun ke dunia model, dirinya sempat bertubuh gemuk. Karena postur tubuhnya tersebut, kemudian ia ditolak sana-sini sebelum berkarier. Namun, karena kegigihannya dalam dunia model, ia semakin mengerti jika berat badan adalah sebuah tanggung jawab. Paula juga mengaku setelah memulai hidup sehat ia merasakan sisi positifnya, seperti jarang sakit dan banyak tawaran pekerjaan yang datang.

Jadi pesan yang didapat adalah kita harus selalu berfikir positif atas apa yang terjadi pada diri kita baik atau buruknya. “Sayangi diri kita sendiri dulu, karena kalau bukan kita siapa lagi,” tutup Paula.

Penulis : Dinda Ramadhanty

IDN Channels

Latest from Health