Bagi setiap pasangan suami istri, kualitas hubungan seksual tentu menjadi perhatian agar dapat menjaga keharmonisan rumah tangga. Nah, topik tentang sempit dan longgarnya vagina pun menjadi hal yang sangat menarik perhatian setiap lelaki di luar sana. Alasannya, tentu agar kualitas hubungan seksual tetap terjaga.
Walaupun memang, faktor vagina masih sempit atau sudah longgar bukanlah poin utama yang menentukan kualitas hubungan seksual, tidak jarang dapat mempengaruhi kepercayaan diri kaum perempuan.
Ada beberapa mitos dan fakta yang muncul mengenai sempit dan longgarnya vagina bagi kualitas hubungan seksual, seperti perempuan perawan memiliki vagina yang sempit, hingga sering bercinta membuat area intim tersebut menjadi longgar. Mau tahu lebih lanjut seputar mitos dan fakta sempit dan longgarnya vagina? Simak di sini selengakapnya yah.
Faktanya, vagina memiliki kemampuan elastisitas yang tinggi, sehingga memungkinkannya untuk kembali ke bentuk semula, walaupun setelah melakukan hubungan seksual berkali-kali, tanpa harus khawatir kehilangan tingkat elastisitasnya.
Selain itu, juga banyak mitos yang menyebutkan kalau semakin sering berhubungan seksual dapat membuat vagina kehilangan kekencangannya. Nyatanya, dengan rutin berhubungan seksual dengan pasangan, dapat menstimulasi aliran darah menuju vagina menjadi lebih lancar, lho. Dengan aliran darah yang lancar, kondisi vagina jadi terus teremajakan, dan terjaga tingkat elastisitasnya.
Tak hanya itu, air mani seorang lelaki juga sering dikatakan memiliki efek anti-penuaan, lho! Nah, kamu bisa lebih sering mencoba posisi bercinta seperti Woman on Top (WOT). Saat kamu berada di posisi atas, akan lebih mudah untuk mengontrol tempo dan tekanan saat penetrasi sehingga kontraksi pada otot vagina lebih terkontrol. Nah, gerakan yang teratur dan terkontrol inilah yang dapat menjaga kerapatan vagina.
Lalu, bagaimana dengan perasaan vagina yang terasa longgar? Sebenarnya, ketika perempuan sedang bergairah, dapat membuat otot-otot di dalam vagina menjadi rileks. Hal inilah yang seringkali disalahartikan kalau vagina terasa longgar, yang sebenarnya secara biologis bersifat alamiah.
Mungkin lelaki akan terasa lebih jika kondisi vagina pasangannya terasa sempit. Namun, hal itu menjadi tanda kalau kondisi otot vagina belum rileks akibat perempuan belum siap atau cukup terangsang untuk mendapatkan penetrasi. Akibatnya, hubungan seksual hanya terasa menyakitkan bagi perempuan.
Maka dari itu, para perempuan harus dibuat bergairah terlebih dahulu, seperti melakukan foreplay sebelum berhubungan seksual, agar otot-otot vagina menjadi rileks, dan penis lebih mudah melakukan penetrasi.
Sumber: Go-dok.com