Sisi positif dari pandemi yakni telah mendorong masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat. Peningkatan kesadaran untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh meningkat, termasuk dalam mengontrol berat badan.
Bahkan, tren diet dan menjaga proporsi tubuh makin meningkat, terutama di kalangan masyarakat urban, mulai dari olahraga teratur, puasa intermittent, hingga rutin mengecek kadar gula darah dan kolesterol.
Untuk mendapatkan berat badan yang ideal, kita perlu mengetahui kondisi dan kebutuhan tubuh. Oleh karena itu, nggak semua diet cocok kita aplikasikan, bahkan ada yang bisa merugikan, lho!
1. Memulai dengan diet sehat
Sebelum memulai diet, dr. Shiela Stefani M.Gizi, Sp.GK, AIFO-K, FINEM, Dokter Spesialis Gizi Halodoc menerangkan, “Melakukan diet bukan berarti tidak boleh makan sama sekali, melainkan mengatur pola makan dengan baik dan menjaga kandungan nutrisinya."
Lanjutnya, "Misalnya memilih makanan sumber karbohidrat kompleks, sumber protein yang rendah lemak, menghindari lemak jenuh, serta mengonsumsi sayuran dan buah-buahan untuk melengkapi nutrisi tubuh, atau melakukan olahraga teratur supaya membakar banyak kalori dan mencegah metabolisme melambat.”
Dalam pemaparannya pada saat HaloTalks, Selasa (14/06/2022), dr. Shiela menyarankan agar berkonsultasi terlebih dahulu bersama dokter sebelum melakukan diet. Dengan bantuan dokter, kita akan lebih memahami kondisi dan kebutuhan tubuh, sehingga diet dapat menjadi kegiatan yang menyehatkan, bukan menambah risiko penyakit.
“Dokter juga akan memberikan memberikan rekomendasi seperti jenis suplemen yang bisa dikonsumsi untuk mendukung diet, hingga aktivitas dan gaya hidup sehat yang perlu dilakukan untuk menyesuaikan proporsi tubuh,” tambahnya.
2. Apakah diet keto aman?
Pandemi telah mendorong masyarakat untuk mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk dalam mengontrol berat badan melalui diet. Salah satu diet yang populer adalah diet keto, yaitu diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak yang mampu membantu menurunkan berat badan serta meningkatkan kesehatan.
Namun, perlu diketahui jika diet ini tidak cocok untuk semua orang. Sebab, penerapan diet ini harus dimonitoring dengan ketat, bahkan di awal-awal, beberapa pasien perlu dirawat di rumah sakit untuk meningkatkan kadar keton dalam tubuhnya. Di sisi lain, diet keto bagus untuk penderita epilepsi, karena dapat menjadi tambahan terapi agar kejang yang dialami pasien tidak sering kambuh.
3. Mengenal intermittent fasting
Kebanyakan diet akan berfokus tentang apa yang akan tubuh terima dari asupan yang kita makan, namun intermittent fasting akan berfokus pada waktu kita makan. Dengan intermittent fasting, kamu akan puasa selama beberapa jam setiap hari atau makan hanya satu kali dalam beberapa hari per minggu.
Selain membantu membakar lemak dalam tubuh, intermittent fasting juga dapat membantu menjaga kesehatan. dr. Shiela menjelaskan jika diet ini cocok untuk penderita penyakit jantung, diabetes dan kencing manis, namun berisiko untuk kamu yang memiliki riwayat penyakit maag dan GERD.
4. HaloDiet, solusi diet aman dalam satu genggaman
Meningkatnya tren gaya hidup sehat, terutama untuk menjaga berat badan masih perlu didukung dengan akses layanan yang terpercaya, agar masyarakat dapat menerapkan diet yang sehat dan tepat.
Sebagai platform layanan kesehatan berbasis digital, Halodoc terus berinovasi untuk memenuhi gaya hidup sehat dan kebutuhan kesehatan masyarakat sehari-hari. Kali ini, Halodoc meluncurkan HaloDiet yang merupakan solusi lengkap dan terpercaya bagi masyarakat yang ingin menerapkan diet sehat secara tepat.
“Tren positif masyarakat untuk menjalani hidup sehat dan mengontrol berat badan harus diimbangi dengan akses layanan kesehatan yang terpercaya, agar masyarakat dapat menerapkan diet sehat secara tepat sesuai dengan kondisi tubuh," ungkap Adeline Hindarto, VP Government Relations & Corporate Affairs Halodoc.
Lanjutnya, "Akses terhadap layanan kesehatan inilah yang dijawab Halodoc melalui layanan HaloDiet, yang diharapkan dapat menjadi solusi diet sehat yang terintegrasi, terpercaya, dan lengkap dalam satu genggaman.”
5. HaloDiet hadirkan solusi lengkap untuk kamu yang ingin berdiet
Agar masyarakat dapat menerapkan diet sehat yang tepat, HaloDiet dari Halodoc menghadirkan solusi lengkap, di antaranya:
1. Layanan Chat Nutritionist - masyarakat bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi, sebanyak 4x senilai Rp 180.000,- dan berpeluang mendapatkan voucher hemat 20% untuk Yellow Fit Kitchen Meal bagi seribu pelanggan pertama, hingga voucher HaloDiet supplies hemat hingga Rp 50.000.
2. Layanan HaloDiet Supplies - masyarakat bisa memilih paket suplemen pendukung yang tersedia sesuai kebutuhan (weight loss, weight maintain, dan weight gain supplies) dengan hemat 20% dan gratis pengiriman.
Untuk mengakses HaloDiet, pengguna yang telah memiliki aplikasi Halodoc di ponselnya, cukup memilih banner HaloDiet di bagian “promo menarik”, kemudian beli paket HaloDiet. Selanjutnya, pilih “Chat Nutrisionist” dan pengguna bisa langsung berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi tanpa biaya.
Setelah berkonsultasi, pengguna bisa langsung menebus resep dan HaloDiet Supplies dengan voucher spesial di Toko Kesehatan, dan paket suplemen akan segera diantar ke rumah. Pengguna juga bisa memanfaatkan voucher untuk membeli Yellow Fit Kitchen.
Setiap orang memiliki starting point yang berbeda, semua tergantung kondisi dan keadaan tubuh masing-masing. Beda motivasi maka berbeda pula penangan yang harus diberikan. Untuk kamu yang sedang dalam proses diet, konsisten adalah salah satu kunci untuk keberhasilan. Tetap semangat, Bela!