Dalam urusan memahami kepribadian diri, banyak orang mencari tahu dengan mempelajari ilmu Astrologi, maupun dengan melakukan tes kepribadian MBTI. Sebab, kedua hal ini dianggap menjadi tools yang dianggap cukup valid dalam menjelaskan terkait kepribadian bagi kebanyakan orang.
Namun, akhir-akhir ini jagat maya mulai diramaikan dengan sebuah cara lain dalam mengenal diri, yakni dengan metode Human Design. Mungkin, kamu jadi salah satu yang pernah mendapati iklan “Tes Human Design” di platform Instagram ketika sedang asyik scrolling.
Tapi, sebenarnya apa, sih Human Design itu? Cek infonya di bawah ini yuk, Bela!
Pengertian Human Design
Human Design merupakan sebuah ilmu atau metode yang diklaim dapat membuat seseorang mengenal diri sendiri dengan lebih baik dan holistik melalui paduan beberapa ilmu populer, seperti Astrologi, I Ching, Kaballah, Filosofi Weda, dan Fisika modern. Metode ini diciptakan pada tahun 1992 silam oleh seorang penulis bernama Alan Robert Krakower, yang tercetus akibat pengalaman ‘mistis’ yang dialaminya pada tahun 1987.
Secara umum, Human Design berperan sebagai sebuah peta komprehensif dan personal dari energi seseorang maupun blueprint kehidupannya, guna membimbingnya menuju kesadaran diri, pertumbuhan pribadi, juga pemberdayaan diri. Jika mengutip jurnal yang bertajuk “Über den Tellerrand – ein Blick ins Human Design System (HDS),“ Human Design bahkan dianggap sebagai salah satu instrumen dalam konseling psikologis.
Nah, dalam Human Design, terbagi 5 tipe utama yang menjelaskan seputar kepribadian diri.
Apa sajakah itu?
Intip jawabannya yang dikutip dari laman KMB Coaching berikut ini.
1. Generators
Tipe Human Design yang pertama ialah Generators. Para Generators dikenal sangat enerjik, punya antusiasme yang tinggi, serta tekun. Mereka paling puas dan merasa terpenuhi apabila mereka mengarahkan waktu dan energi pada proyek, tugas, atau ide yang membuat mereka bersemangat dan gembira. Namun, adakalanya mereka juga kehilangan semangat maupun merasa frustasi karenanya.
Sehingga, Generators perlu percaya dengan intuisi mereka dalam mengejar kesenangan hidup mereka sendiri. Tak lupa juga untuk menetapkan batasan yang sehat supaya fokus hidup mereka mengarah pada segala hal yang mereka minati.
2. Manifesting Generators (MG)
Para Manifesting Generators alias MG cenderung mampu melihat cara yang lebih efisien dan efektif untuk menyelesaikan dan mewujudkan sesuatu. Oleh karenanya, kunci hidup sukses bagi tipe Human Design satu ini ialah belajar untuk melepaskan hal apapun yang bikin mereka nggak bersemangat. Pun sebaliknya, untuk fokus melakukan aktivitas yang bikin mereka merasa bersemangat.
Selain itu, MG juga patut menyadari kekuatan mereka yang mampu bekerja secara cepat dan efektif. Tapi yang perlu diperhatikan, MG harus menghindari menuntut orang lain untuk punya kecepatan yang sama dengan mereka.
3. Projectors
Projectors adalah tipe Human Design yang paling lihai dalam memahami orang lain secara mendalam. Maka dari itu, para Projectors biasanya sangat cocok untuk menjadi seorang guru, mentor, ataupun life coach.
Untuk menajamkan kemampuan mereka ini secara bijaksana, Projectors perlu menahan diri dalam membagikan wawasan mereka pada orang lain jika memang tidak diminta. Sebab, hal ini rentan membuat orang lain jadi merasa nggak dihargai.
4. Manifestors
Manifestors kerap dianggap sebagai seorang inovator karena mereka adalah orang-orang yang mampu melihat cara-cara unik untuk melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Dengan kata lain, para Manifestors sering kali mengetahui terlebih dulu hal-hal inovatif, di mana orang lain di sekitarnya belum dapat menangkap hal tersebut.
Maka nggak heran kalau tantangan utama bagi para Manifestors ialah menjadi sosok pertama yang berani bikin gebrakan untuk melakukan hal yang berbeda di dunia.
Selain itu, tantangan lainnya bagi Manifestors ialah keinginan untuk menyenangkan orang lain alias perilaku people-pleasing. Maka dari itu, mereka patut belajar untuk memahami diri sendiri lebih baik agar tidak timbul keinginan menyenangkan orang lain demi mendapat pengakuan ataupun rasa aman.
5. Reflectors
Tipe Human Design yang terakhir adalah Reflectors. Tipe ini merupakan yang paling langka ketimbang tipe lainnya. Ciri dari seorang Reflectors ialah memiliki sifat arif yang dapat menawarkan begitu banyak hal bijaksana kepada orang lain juga dunia, serta amat peka terhadap orang-orang dan ruang di sekitar mereka.
Karena kepekaan yang tinggi ini, para Reflectors sangat memerlukan waktu untuk menyendiri dan terdiskoneksi sementara waktu dengan dunia di sekeliling mereka.
Oleh karenanya, catatan penting bagi Reflectors yakni untuk senantiasa mengelilingi diri dengan orang-orang dan tempat-tempat yang terasa menyenangkan bagi mereka.
Itulah tadi sekilas pengertian terkait Human Design dan tipenya. Bagaimana menurutmu, Bela?