Kumpulan Puisi untuk Ibu Tercinta yang Sedih dan Menyentuh Hati

Ungkapkan terima kasih lewat puisi

Kumpulan Puisi untuk Ibu Tercinta yang Sedih dan Menyentuh Hati

Mengurus berbagai hal dan memastikan semua yang ada di rumah dalam keadaan baik adalah tanggung jawab seorang ibu. Memang, perannya bukanlah seperti seorang ayah yang membanting tulang dan bekerja keras di luar sana demi terpenuhinya kebutuhan keluarga tapi tanggung jawab yang diemban seorang ibu nggak main-main, lho.

Apa pun yang dilakukan dan dikorbankannya sedari kamu kecil nggak akan pernah bisa kamu ganti dengan apa pun. Kamu perlu tahu kalau satu-satunya yang ia inginkan hanyalah melihatmu bahagia. Coba deh sesekali bertukar peran dan buat ibumu tersenyum lewat puisi-puisi untuk ibu tercinta yang bisa menyentuh hatinya seperti yang satu ini.

Saat Aku Menutup Mata

Kumpulan Puisi untuk Ibu Tercinta yang Sedih dan Menyentuh Hati

Saat ku menutup mata bunda
Aku tak ingin mata itu melihat ku dengan penuh air
Saat ku menutup mata bunda
Aku tak ingin hati itu seakan tergores
Saat ku menutup mata bunda
Aku ingin bibir itu tersenyum
Aku tidak ingin engkau terluka

Bunda
Mungkin ini adalah lihatan yang sangat bagimu
Tapi aku tak ingin melihat dengan seakan tak sanggup melepaskanku

Bunda
Aku hanya ingin engkau merelakanku
Dan mengantar kan aku pulang ke rumahku dengan senyumm
Saat ku menutup mata bunda
Aku ingin kau tau bahwaku
Menyayangimu
Bahwa aku
Mencintaimu
Aku bahagia bisa jadi anakmu

---Fahmi Mohd

Ibu

Beredar bintang di garisnya
Bulan bercahaya pada lintasnya
Waktu bergulir dalam takdirnya

Aku…
Terlahir dari manusia hebat
Sepertinya…
Merupakan anugerah terbesar Tuhan untukku
Menjadikanku pelipur lara jiwanya

Kau…
Perempuan hebat di jiwa lemahku
Menyayangi tanpa batas
Mendampingi di semua kisahku

Kau…
Perempuan terbaik dalam kerajaanku
Motivasi terbaik di setiap lika-liku hidupku

Ibu…
Aku mencintaimu
Terima kasih untuk semua waktu dan lelahmu

Ibu…
Aku mencintaimu.

---Yulis Marika

Ibuku, Malaikatku

Ibu…
Di sini kutulis cerita tentangmu
Nafas yang tak pernah terjerat dusta
Tekad yang tak koyak oleh masa
Seberapa pun sakitnya kau tetap penuh cinta

Ibu…
Tanpa lelah kau layani kami
Dengan segenap rasa bangga dihati
Tak terbesit sejenak fikirkan lelahmu
Kau terus berjalan diantara duri-duri

Ibu…
Tak pernah kuharap kau cepat tua dan renta
Tak pernah ku ingin kau lelah dalam usia
Selalu kuharapkan kau terus bersamaku
Dengan cinta berikan petuahmu

Ibu..
Kaulah malaikatku
Penyembuh luka dalam kepedihan
Penghapus dahaga akan kasih sayang
Sampai kapanpun itu..
Aku akan tetap mencintaimu..

---Mosdalifah

Bunda Tercinta

Bunda..
Engkau pecahkan kegelisahan yang tetap membuatku jatuh
Engkau bagai penompang raga yang mulai runtuh
Engkau berikan semua yang kami butuhkan
Tapi kami, seketika kami butuhpun kami belum menyadari

Bunda..
Kau buang waktumu tanpa penat untuk kami
kau buat kasih sayangmu jadi rutinitas yang sering kami lupakan
Engkau berikan tanpa kami minta
Engkau gugurkan siraman kasih yang ga ada tandingnya

Bunda..
Andai perasaan ini sepeka hatimu, setegas kasihmu
Semampu dan tetap tersedia untuk kami anakmu
Kan kurubah segala yang jadi kesalmu
Kan kucoba merangkuh rasa yang sering kau berikan kepadaku

Diatas langit yang tak terbatas
Kau topangkan kasihmu tanpa mulai lelah
Terimakasih bunda..
Terimakasih sudah menjagaku hingga sementara ini
Memberikanku cinta tanpa putus asa
Dengan cintamu, saya merasakan kemampuan yang sungguh luar biasa

---Anonim

Ibuku

Terdiam ku sejenak dalam renungan kala
Bayang wajahmu datang menyapa
Lalu waktu kembali ke belakang
Membuka memori masa kecil nan terkenang

Tetesan air mata hingga keringat berjuang menghadapi maut
Demi kedatangan sang buah hatinya
Bahagia tak terkira
Di kala dia mendengar tangisan pertamaku

Kala ku mulai belajar berbicara
Dia mengenalkanku dengan kata-kata
Kala ku belajar berjalan
Dia selalu menuntunku hingga sampai tujuan

Kasih sayang itu tetap sama sepanjang masa
Tak lekang oleh usianya
Kupersembahkan doa padanya
Semoga Tuhan memberinya hidup bahagia selamanya

---Anonim

Hebat dan Tangguhnya Ibuku

Dari segumpal darah aku dalam rahimmu
Hingga aku menjadi makhluk sempurna ciptaan-Nya
Makhluk yang nantinya menjadi titipan untukmu
Hingga aku lahir ke dunia ini

Kau jaga, rawat, dan lindungi aku
Kau ajari aku bertutur kata
Kau ajari aku bertindak tanduk
Kau ajari aku baik buruk

Menjalani semua itu
Kau tak kenal kata dan rasa lelah pun pilu
Kau menjalaninya dengan bahagia bersama pun tak terkira
Walau kadang kesal akan tingkah dan rajukku

Kau tetap menjalaninya dengan sepenuh hati
Mencurahkan segala kasih sayang
Melakukan berbagai cara untuk bahagia anakmu
Tak peduli apa kata orang banyak

Kau pahlawan pribadiku
Yang menghiasi kehidupan kecil dan dewasaku
Senyum manis selalu terpancar darimu
Yang selalu menguatkan batinku

Sinar cintamu kan ku kenang selalu
Cintamu itu kan terus bercahaya di hatiku
Dengan cara apapun itu
Ku kan berusaha membalas cinta, kasih, dan sayangmu

Aku sadar dan tau
Tiada muara kasih sedalam ibu
Doa dan belaianmu tanpa terputus kan selalu
Menjadi untaian ibu untuk anakmu

Kini baktiku seakan tiada sempurna
Pengabdianku padamu kurang rasanya
Kesibukanku lalaikan tugasku sebagai anakmu
Hanya doa ku panjatkan
Hanya terimakasih ku padamu sampaikan

---Anonim

Ibuku Dahulu

Ibuku dahulu pernah marah padaku
Diam ia tiada berkata
Pun aku lalu merajuk pilu
Tiada peduli apa yang terjadi

Matanya selalu mengawasi daku
Walau bibirnya sama sekali tiada bergerak
Rautnya masam menahan sedan
Hatinya pun pedih sebab lakuku

Aku berkesal hati
Menurutkan setan, mengkacau-balau
Jurang celaka sudah terpandang di muka
Kusongsing pula, agar cedera

Bangkit ibu dipeganglah aku
Dirangkumnya lalu segera dikucupnya aku
Serta dahiku berapi pancaran mereka
Sungguh sejuk sentosa turun kalbu

Begitupun engkau
Ibu, bapak, pula kekasih
Berpadu dalam dirimu
Mengawas dalam dunia daku

---Amir Hamzah

Puisi Ibu

Pernah aku ditegur

Katanya untuk kebaikan

Pernah aku dimarah

Katanya membaiki kelemahan

Pernah aku diminta membantu

Katanya supaya aku pandai

 

Ibu…

Pernah aku merajuk

Katanya aku manja

Pernah aku melawan

Katanya aku degil

Pernah aku menangis

Katanya aku lemah

 

Ibu…

Setiap kali aku tersilap

Dia hukum aku dengan nasihat

Setiap kali aku kecewa

Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat

Setiap kali aku dalam kesakitan

Dia ubati dengan penawar dan semangat

Dan Bila aku mencapai kejayaan

Dia kata bersyukurlah pada Tuhan

 

Namun…

Tidak pernah aku lihat air mata duka

Mengalir di pipimu

Begitu kuatnya dirimu

 

Ibu…

Aku sayang padamu…

Tuhanku…

Aku bermohon padaMu

Sejahterakanlah dia

Selamanya…

---Chairil Anwar

Tangisan Mata Bunda

Dalam senyummu kau sembunyikan letihmu

Derita siang dan malam menimpamu

tak sedetik pun menghentikan langkahmu

Untuk bisa memberi harapan baru bagiku

 

Seonggok cacian selalu menghampirimu

secerah hinaan tak peduli bagimu

selalu kau teruskan langkah untuk masa depanku

mencari harapan baru lagi bagi anakmu

 

Bukan setumpuk emas yang kau harapkan dalam kesuksesanku

bukan gulungan uang yang kau minta dalam keberhasilanku

bukan juga sebatang perunggu dalam kemenanganku

tapi keinginan hatimu membahagiakan aku

 

Dan yang selalu kau berkata pada ku

Aku menyayangimu sekarang dan waktu aku tak lagi bersamamu

aku menyayangimu anakku dengan ketulusan hati ku

---Anonim

Kurasa Hatimu

Menangis

Jangan ditahan

Luapkan rasa hatimu

Tapi kau tetap tersenyum

 

Tersenyum

Lembutkan garisnya

Ikhlas kau tunjuk

Pada tegar menghadapi hidup

 

Tenang

Kau bersembunyi

Dari rasa sesak

Kau tampil begitu lembut

 

Ibu

Doa terpanjat

Dalam telapak tangan

Kau menengadah pinta indah

 

Ibu

Senyummu terlintas

Pada getar rasamu

Hingga tenang hati kami

---Anonim

 

Itulah kumpulan puisi untuk Ibu tercinta yang menyentuh hati pilihan Popbela. Sudah tahu puisi yang mana yang akan kamu berikan kepada ibu di rumah? Pastikan ia tak hanya mendapatkan puisi yang bisa membuatnya menangis terharu, ya. Beri ia pelukan hangat sebagai tanda bahwa kamu begitu menyayanginya!

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved