Visinema merilis sebuah film keluarga yang mengangkat budaya lokal berjudul Onde Mande! di pertengahan tahun 2023 ini. Jelang tanggal penayangannya, film khas budaya Minang Onde Mande! menggelar Gala Premiere dan Press Conference di Cinepolis Senayan Park, Jakarta Selatan, Selasa (13/6/2023) kemarin.
Onde Mande! dibintangi oleh deretan pemain yang memiliki darah Minang, yakni Shenina Cinnamon, Emir Mahira, Ajil Ditto, Shahabi Sakri, Jajang C Noer, dan Jose Rizal Manua.
Disutradarai oleh Paul Fauzan Agusta serta diproduseri Suryo Wiyogo dan Cristian Imanuell, film ini hadir dengan genre komedi dan drama keluarga. Film terbaru produksi Visinema yang bekerja sama dengan Gandrvng Films dan Visionari Capital ini akan bisa disaksikan oleh seluruh penikmat film di Tanah Air mulai 22 Juni 2023 di bioskop.
Sebelum tayang di bioskop, Popbela akan membeberkan 5 fakta menarik di balik film Onde Mande!. Yuk, simak!
1. Sinopsis film Onde Mande!
Film Onde Mande! bercerita tentang kehidupan masyarakat yang tinggal di sebuah desa di tepi Danau Maninjau, Sumatera Barat. Para warganya sepakat menyusun rencana besar demi mendapatkan hadiah sayembara senilai Rp2 miliar dari perusahaan sabun. Rencana tersebut disusun lantaran sang pemenang sayembara, Angku Wan (Musra Dahrizal), yang merupakan sosok tetua di desa tersebut meninggal sebelum mengklaim hadiahnya.
Lewat berbagai cara, warga desa, seperti Ni Ta (Jajang C Noer), Da Am (Jose Rizal Manua), Si Mar (Shenina Cinnamon), dan lainnya berusaha meyakinkan perusahaan sabun bahwa Angku Wan masih hidup. Bukan karena keserakahan, hadiah sayembara yang didapatkan itu akan digunakan untuk tujuan yang mulia, yaitu membangun desa demi kesejahteraan bersama, seperti pesan terakhir Angku Wan sebelum berpulang.
Namun, rencana-rencana yang disusun warga desa mengundang pro dan kontra. Keadaan pun semakin runyam tatkala Anwar (Emir Mahira) selaku perwakilan perusahaan sabun, datang ke desa secara tiba-tiba untuk memvalidasi pemenang.
2. Angkat budaya Minang
Seperti judulnya, film garapan rumah produksi Visinema ini menampilkan beragam kebudayaan Minangkabau dan keindahan alam yang ada di daerah tersebut. Demi latar tempat yang kuat, film ini juga melakukan syuting langsung di Danau Maninjau. Keputusan ini dibuat karena sang sutradara, Paul Agusta, ingin suasana khas Minang dalam film ini terasa kental. Paul mengungkapkan latar tempat di Danau Maninjau hingga 90 persen dan sisanya syuting di Desa Sigiran serta Jakarta.
Demi menciptakan karya yang autentik, bahasa yang digunakan dalam film ini juga didominasi bahasa Minang hingga 90 persen dan sisanya adalah bahasa Indonesia. Tapi, kamu nggak perlu khawatir karena film Onde Mande! dilengkapi subtitle bahasa Indonesia sehingga para penonton bisa mengerti secara menyeluruh.
"Saya optimis bisa diterima masyarakat luas, sekalipun kita menggunakan 90 persen bahasa Minang, tapi ada subtitle Indonesia-nya. Jadi, yang bukan orang Minang juga bisa menikmati," tutur Cristian Imanuell selaku produser.
3. Terinspirasi dari ayah sang sutradara
Sosok sutradara dari film ini, yaitu Paul Agusta, dikenal lebih sering menggarap film dengan genre dark. Dalam Gala Premiere dan Press Conference film Onde Mande! Selasa (13/6/2023) kemarin, Paul mengakui bahwa ia membuat film dengan genre komedi ini karena sang ayah sempat mengutarakan keinginannya untuk menonton film garapan Paul. Walaupun sang ayah kini sudah tiada, Paul tetap mempersembahkan film Onde Mande! ini untuk mendiang ayahnya.
"Film ini saya persembahkan untuk ayah saya yang selalu nanya kapan saya bikin film yang bisa beliau tonton. Sebagai orang Minang, saya juga mau sekalian mempersembahkan film ini untuk masyarakat di sana, Desa Sigiran, kampung halaman ayah saya," kata Paul Fauzan Agusta.
4. Bawa pesan tentang keluarga
Lewat film Onde Mande! Paul berharap penonton bisa mengambil makna tentang kehangatan keluarga dan kekerabatan masyarakat yang disampaikan dalam film.
“Meski berbahasa Minang, film ini akan tetap seru dan nyaman ditonton oleh seluruh masyarakat Indonesia karena disertakan subtitle bahasa Indonesia. Aku berharap setelah nonton ini mereka bisa lebih menghargai keluarga dan tempat mereka berasal,” kata sineas berdarah Minang itu.
Tak hanya bercerita latar belakang budaya Minang, film ini bakal memikat penonton dengan jalur cerita yang unik dan kocak. Onde Mande! juga memuat nilai sosial, yakni gotong royong di masyarakat serta nilai kekeluargaan yang menyentuh. Keindahan dari Danau Maninjau, Sumatera Barat pun mampu menghidupkan film ini dan membawa kehangatan bagi penonton karena suasananya yang masih asri dan indah.
5. Jadi peran paling sulit bagi Jajang C. Noer
Meski sudah malang melintang di industri perfilman Tanah Air, rupanya menjalani syuting film Onde Mande! memiliki tantangan tersendiri bagi Jajang C. Noer. Terkait penggunaan bahasa Minang, aktris senior ini mengakui bahwa perannya dalam Onde Mande! merupakan salah satu yang paling sulit yang pernah ia mainkan. Meskipun memiliki latar belakang Minang, ia mengakui bahwa ia tidak fasih berbicara dalam bahasa ibunya.
"Kenapa saya mau bermain di sini, karena saya kenal Paul dari dia umur 4 tahun. Jadi saya nggak bisa nolak, walaupun pas dapat skenario saya sadar kalau perannya susah sekali. Setengah mati saya menghafalkan dialog bahasa Minang," terang Jajang C. Noer.