Setiap manusia tentu pernah merasakan sakit, baik penyakit yang ringan maupun berat sekalipun. Dalam Islam, setiap penyakit yang diderita seorang Muslim sejatinya merupakan suatu ujian kesabaran dari Allah. Ketika dilanda sakit, Nabi Muhammad SAW senantiasa menganjurkan umatnya untuk berdoa seraya berikhtiar mencari jalan kesembuhan.
Berdoa meminta kesembuhan dari penyakit juga bisa meningkatkan iman seorang Muslim. Dengan berdoa, seseorang percaya bahwa ujian ini datangnya dari Allah dan hanya Allah jugalah yang bisa memberikan kesembuhan.
Ketika dilanda penyakit, hal yang pertama dilakukan ialah bersabar dan menerima bahwa ini adalah takdir yang telah ditetapkan oleh Allah. Kemudian, berdoa meminta kesembuhan dari penyakit kepada Allah, dan berikhtiar dengan menjalani pengobatan. Berikut Popbela telah menyiapkan doa minta kesembuhan dari penyakit ringan maupun berat yang ada dalam Alquran dan hadist nabi.
Doa Minta Kesembuhan dari Penyakit
1. Surat Al-Anbiya ayat 83
رَبَّهُۥٓ أَنِّى مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرّٰحِمِينَ
Robbahuuu annii massaniyadh-dhurru wa angta ar-hamur-roohimiin."
Artinya: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua yang penyayang."
2. HR. Bukhari no. 5309
أَذْهِبْ الْبَاسَ رَبَّ النَّاسِ وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
Adzhibil ba’sa allahumma rabban naasi wasyfii anta syaafi laa syifaa’a illa syifaa’uka syifaa’an laa yughaadiru saqma.
Artinya: “Hilangkanlah rasa sakit Ya Allah Rabb manusia, sembuhkanlah, sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dari-Mu, yaitu kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit.”
3. HR. Abu Daud no. 1554; Ahmad, 3: 192
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ ، وَالجُنُونِ ، والجُذَامِ ، وَسَيِّيءِ الأسْقَامِ
Allahumma inni audzubika minal-barashi, wal-junuuni, wal-judzami, wa min sayyiil-asqaam.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit kulit, gila, lepra, dan dari segala penyakit buruk (mengerikan) lainnya.”
4. HR. Muslim no. 2202
Ini adalah salah satu doa yang bisa diamalkan ketika ada anggota tubuh yang sakit. Misalnya, sakit gigi atau keseleo. Rasulullah SAW mengajarkan doa ini, sambil memerintah untuk meletakkan tangan di bagian yang sakit pada badannya.
Bismillah (3 x)
A’udzu billahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir (7 x)
Artinya: Dengan menyebut nama Allah, aku berlindung kepada Allah dan kuasa-Nya dari kejelekan yang aku dapatkan dan aku waspadai.
Amalan yang dilakukan orang sakit
Datangnya penyakit sejatinya merupakan sebuah bentuk ujian kesabaran dari Allah. Sakit yang diterima oleh seorang Muslim yang beriman adalah bentuk penggugur dosa. Seperti hadits yang disampaikan oleh Rasulullah SAW bahwa:
"Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanaan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya". (HR. Bukhari no. 5641).
Namun, perlu diingat bahwa tetap ada syarat agar sakit itu benar-benar menjadi penggugur dosa, yakni ikhlas dan konsisten beribadah. Selain memanjatkan doa meminta kesembuhan dari penyakit, inilah amalan yang dapat dilakukan oleh orang sakit.
1. Bersabar dan berprasangka baik kepada Allah
Orang yang sakit hendaknya ikhlas menerima ketetapan Allah dan bersabar atasnya. Tak hanya itu, ia juga harus selalu serta selalu berprasangka baik bahwa apa yang ditetapkan oleh Allah adalah kebaikan untuknya. Seperti dalam sabda Rasulullah SAW berikut ini:
“Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Semua perkara (yang menimpanya) adalah kebaikan baginya dan tidaklah hal ini terjadi kecuali hanya pada diri seorang mukmin. Jika dia tertimpa kebahagiaan dia bersyukur, maka hal ini adalah baik baginya. Dan jika tertimpa musibah dia bersabar, maka itu juga baik baginya.” (HR. Muslim no. 2999)
2. Memposisikan diri antara rasa takut dan harap
Setiap Muslim yang bertakwa hendaknya memposisikan dirinya antara rasa khauf (takut) dan raja' (harap). Maksudnya adalah takut akan azab Allah karena dosa-dosanya, serta harapan mendapat rahmat-Nya atas penyakit yang menimpa dirinya.
3. Jangan mengharapkan kematian
Sekalipun penyakitnya bertambah parah, seorang Muslim tetap tidak diperbolehkan untuk mengharapkan kematian. Kita dianjurkan untuk tetap sabar dan ikhlas menjalaninya, serta tak boleh berputus asa. Rasulullah melarang seseorang berangan-angan untuk segera diwafatkan dan mengajarkan hendaknya berdoa seperti berikut:
اللَّهُمَّ أَحْيِنِى مَا كَانَتِ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِى، وَتَوَفَّنِى إِذَا كَانَتِ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِى
Allahumma ahyini ma kaanatil hayatu khairan li, wa tawaffani idza kanaatil wafatu khairan li.
Artinya: "Ya Allah, hidupkanlah aku (panjangkan usiaku), jika hidup itu lebih baik bagiku, dan matikanlah aku jika kematian itu lebih baik bagiku." (HR. Abu Daud No. 2702)
4. Segera menunaikan tanggung jawab yang belum terbayar
Jika orang yang sakit memiliki kewajiban kepada orang lain yang belum ditunaikan dan dia mampu menunaikannya, maka segeralah selesaikan. Misalnya, utang pada orang lain yang belum dibayarkan. Namun jika ia tidak dapat menunaikannya, hendaknya ia menulis wasiat tentang kewajiban yang belum ia tunaikan tersebut.
Itulah amalan dan bacaan doa meminta kesembuhan dari penyakit. Sejatinya, penyakit merupakan bentuk ujian dari Allah sekaligus penggugur dosa-dosa kita di masa lalu. Ingatlah untuk tetap bersabar, ikhlas, berdoa, serta memaksimalkan ikhtiar untuk mencapai kesembuhan.