Kemudahan mendapatkan informasi, khususnya soal kesehatan mental, membuat sebagian orang semakin peka dengan dirinya sendiri dan gangguan yang dialaminya. Namun sayangnya, sebagian lainnya justru terlalu banyak melakukan self diagnose.
Akibatnya, banyak orang yang belum bisa membedakan kondisi stress dan depresi. Padahal, ada beberapa perbedaan stres dan depresi yang sangat mencolok. Maka dari itu, untuk menghindari self diagnose, kamu bisa lebih dulu mencari tahu apa saja perbedaan stres dan depresi di bawah ini.
1. Tanda-tanda umum stres
Stres adalah tekanan pikiran atau perasaan yang sangat normal terjadi dalam kehidupanmu. Bahkan, jika kamu mampu mengelola stres dengan baik, kamu bisa mengalihkan stres itu menjadi motivasi.
Saat mengalami stres, pastinya akan ada perubahan pada tubuhmu yang menunjukkan bahwa kamu sedang berada di bawah tekanan. Beberapa di antaranya:
- Sulit berkonsentrasi menyelesaikan tugas
- Kesulitan untuk tidur atau insomnia
- Merasa kewalahan
- Perubahan kebiasaan makan
- Mudah marah atau tersinggung
- Mengalami kesulitan atau penurunan di tempat kerja
- Sering sakit
- Sakit kepala dan badan pegal
2. Tanda-tanda umum depresi
Sedangkan, depresi merupakan gangguan kondisi emosional yang berkepanjangan. Depresi ini bisa terjadi ketika kamu tidak pernah menyelesaikan pemicu stresmu secara tuntas. Alhasil, depresi akan memengaruhi cara berpikir, berperasaan, dan berperilaku kepada diri sendiri dan orang lain.
Biasanya, depresi akan ditandai dengan kehilangan motivasi hidup. Akan tetapi, ada beberapa tanda umum lainnya yang patut kamu perhatikan, seperti:
- Merasa sedih dan putus asa
- Menarik diri dari orang lain
- Hilangnya minat terhadap hobi dan aktivitas menyenangkan
- Kemarahan yang tidak bisa dikendalikan
- Makan lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya
- Tidur lebih atau kurang dari biasanya
- Kurangnya energi dan motivasi
- Merasa gelisah dan mudah tersinggung
- Merasa buruk tentang diri sendiri atau selalu merasa bersalah
- Mempunyai pikiran untuk bunuh diri
3. Perbedaan stres dan depresi
Jika dilihat dari pengertian umum dan gejalanya, maka sangat jelas jika stres bukanlah penyakit gangguan mental. Sebab, biasanya stres memiliki penyebab yang jelas, seperti bertengkar dengan pasangan, tekanan pekerjaan, hubungan merenggang, dan lainnya.
Meski demikian, stres bisa menjadi salah satu pemicu timbulnya masalah kesehatan mental jika tidak ditangani dengan tuntas. Gangguan tersebut bisa berupa kecemasan dan depresi.
Lantas, perbedaan mencolok antara stres dan depresi adalah rangakaian diagnosa yang dilakukan oleh ahli. Sehingga, kamu tidak bisa melakukan self diagnose dan mengatakan bahwa kamu terkena depresi hanya lewat gejala-gejala umum.
Jika kamu merasakan beberapa tanda depresi yang sudah disebutkan di atas, maka tahap selanjutnya yang perlu dilakukan adalah memastikan kondisimu kepada dokter. Jika benar kamu mengidap depresi, maka akan dilakukan serangkaian tahap pemulihan untuk meringankan episode depresimu.
4. Cara mengatasi stres
Setelah tahu apa saja perbedaan stres dan depresi, kamu juga perlu tahu apa saja cara yang bisa dilakukan untuk mencegah atau mengurangi dampak stress dan depresi pada tubuh.
1. Olahraga
Aktivitas fisik seperti olahraga akan melepaskan endorfin, yakni zat kimia yang membuat otak merasa nyaman. Nantinya, endorfin juga akan meningkatkan kemampuanmu untuk tidur, yang selama proses tidur, tubuhmu akan mengurangi stres.
2. Tertawa
Berkumpul dengan teman baik dan tertawa dapat mengurangi stres. Sebab, tertawa dapat menurunkan hormon stres dan melepaskan endorfin untuk meningkatkan rasa damai secara keseluruhan.
3. Meditasi
Meditasi memungkinkan kamu memfokuskan pikiran dan menenangkan arus kekhawatiran campur aduk yang mengaburkan pikiran dan menyebabkan stres.
4. Hindari alkohol dan obat-obatan
Banyak orang menggunakan alkohol atau obat-obatan untuk menghilangkan stres sementara. Namun, dalam jangka panjang, hal tersebut hanya akan memperburuk kondisi kesehatanmu.
5. Lakukan hal baik
Dengan melakukan kebaikan pada orang lain, kamu akan memiliki kesempatan untuk memikirkan masalah dengan sudut pandang orang lain. Selain itu, kepuasan yang dirasakan saat kamu telah melakukan hal baik juga bisa meningkatkan hormon endorfin dan menekan rasa stres.
5. Tips untuk yang sedang menderita depresi
Hilangnya motivasi hidup dan tidak menemukan kedamaian batin serta pikiran, tentu bukan kondisi yang mudah. Kendati demikian, kamu tetap bisa mencoba melakukan beberapa cara sederhana yang mungkin dapat membantumu, seperti:
1. Bicaralah kepada orang lain
Memendam semua perasaan sendirian bukan hal mudah. Jika kamu telah telanjur mengalami depresi, maka cobalah berpikir untuk mencari seseorang yang mampu mendengarkan ceritamu.
Apabila tidak ada orang di sekitarmu yang mampu mendengar tanpa menghakimi, maka kamu bisa mencoba mencari teman teman curhat di media sosial dengan tetap merahasiakan identitasmu. Katakanlah kepada mereka bahwa kamu hanya ingin didengar.
2. Bergerak
Meski sangat sulit melakukan aktivitas saat tubuh sedang lemas akibat depresi, kamu tetap harus mencoba melakukan aktivitas fisik. Diketahui, olahraga mempunyai peran besar layaknya obat antidepresan dalam meredamkan depresi.
3. Perbanyak apresiasi diri
Bisa jadi, depresi yang kamu alami saat ini karena telah terlalu keras kepada diri sendiri. Kamu jarang melihat sudah sejauh mana kamu berproses dan memberi apresiasi atas kondisi apa pun yang sedang kamu jalani.
Maka dari itu, cobalah untuk menjadi lebih baik kepada dirimu sendiri. Harapannya, setelah kamu paham mengenai perbedaan stres dan depresi ini, kamu bisa melakukan hal baik untuk diri sendiri agar terhindar dari gangguan mental apa pun. Selalu jaga kesehatan, ya, Bela!