Bela, sedekat apa pun kamu dengan sahabat, penting bagi kalian untuk tetap memberikan ruang privasi masing-masing. Sebab, bagaimanapun juga, kita hanyalah orang luar di kehidupan mereka, yang adakalanya tak ingin orang lain ikut campur di setiap urusannya.
Jika batasan privasi itu sudah ditetapkan, maka jangan sekali-kali kamu mencoba untuk melanggarnya. Pasalnya, hal tersebut dapat merusak hubungan pertemanan kalian, meski tujuan awalmu hanya sekadar khawatir dengan dirinya.
Satu hingga dua kali, mungkin saja sahabatmu masih memberikan ruang maaf. Akan tetapi, jika melanggar privasi itu terus-menerus dilakukan, hati-hatilah kamu akan mendapat beberapa dampaknya di bawah ini!
1. Sahabatmu merasa risi
Menyandang status sebagai sahabat, bukan berarti kamu berhak atas semua privasi yang dimilikinya. Saat kamu melanggar batasan tersebut, hal yang pertama kali akan mereka tunjukkan adalah perasaan risi.
Bentuk nyata dari rasa risi tersebut adalah dengan cara mendiamkanmu beberapa hari karena merasa marah sekaligus sungkan untuk membicarakannya padamu. Akan tetapi, jika kejadian tersebut terus berulang, mungkin mereka akan langsung mengatakannya kepadamu dengan cara blak-blakan dan dipenuhi dengan emosi yang telah lama dipendamnya. Bila sudah seperti ini, maka pertikaianlah yang akan terjadi.
2. Gampang tersinggung dan marah
Saat sudah tak ada lagi batasan privasi yang kamu hargai, maka sikap marahlah yang akan sering ditunjukkan sahabatmu sebagai bentuk ketidaksukaannya atas apa yang kamu lakukan.
Sayangnya, jika kamu tak menyadari sumber permasalahan tersebut, kamu akan cenderung mengatakan sahabatmu telah berubah karena mudah tersinggung dan marah. Selain itu, sahabatmu juga akan menilaimu sebagai sosok kekanakan karena tak paham apa yang seharusnya tidak kamu lakukan.
3. Mulai menghindar hingga menjauh
Merasa kamu tak pernah berubah dan lelah untuk memberitahumu, maka langkah selanjutnya yang akan dilakukan sahabatmu adalah menjaga jarak darimu. Dengan begitu, ia akan sengaja mulai menjauhkan semua privasinya darimu, jika kamu terus-menerus tidak bisa menghargai setiap batasan.
Tak peduli sedekat apa persahabatanmu dahulu. Ketika kamu melanggar batasan privasinya, maka secara nggak langsung kamu juga tidak menghargai dan menghormati keberadaannya sebagai seorang individu.
4. Sengaja berbohong
Sahabatmu tak ingin lagi membagikan ceritanya kepadamu lantaran kamu selalu melanggar batasan privasi. Namun, kamu terus-menerus mendesaknya untuk bercerita. Hasilnya, cerita bohonglah yang akan diberikan padamu. Mereka hanya mencari cara agar terhindar darimu, sekalipun itu harus berbohong. Tentu kamu tak ingin itu terjadi, kan, Bela?
5. Persahabatanmu tak akan lagi sama
Dari semua tahapan dampak yang terjadi, klimaks dari melanggar privasi sahabat adalah kenyataan bahwa persahabatanmu tak akan sama lagi seperti dulu. Semula, ia hanya akan menyembunyikan satu dua hal darimu. Namun lama-kelamaan, ia akan memilih untuk tidak menceritakan semua kondisinya padamu. Bahkan, akan lebih menyedihkan lagi jika sahabatmu mulai mencari teman lain yang lebih bisa menghargai setiap privasi yang dimilikinya.
6. Sahabatmu akan melakukan hal yang sama
Jika sahabatmu tak berpikir secara dewasa, maka sangat mungkin bagi mereka untuk melakukan hal serupa kepadamu. Mungkin, pada awalnya kamu akan merasa baik-baik saja saat mereka terlalu mencari tahu semua rahasiamu. Namun, lama-kelamaan, tentu kamu akan merasakan hal serupa yang mereka alami, yakni perasaan risi.
Kamu juga akan merasa tidak lagi nyaman berada di sekitarnya. Kondisi ini bisa mengantarkan kalian pada hubungan toksik atau membuat hubungan persahabatan itu benar-benar berakhir.
Maka dari itu, sangatlah penting menghargai setiap batasan privasi orang lain, sekalipun mereka adalah sahabat terdekatmu. Jika kamu belum tahu apa saja batasan dalam persahabatan, maka cari tahu dan jagalah batasan privasi itu.