Umumnya, sebagian besar orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Maka, setiap keputusan yang bersinggungan dengan sang anak pasti dibuat sebaik mungkin tidak hanya mementingkan kepentingan diri sendiri melainkan juga sang anak.
Sayangnya, tidak semua orangtua mampu melakukannya. Terkadang, beberapa orangtua dengan atau tidak sadar terlalu mengedepankan keinginannya. Alhasil, mereka berperilaku egois, mengendalikan, menyalahkan, bahkan terlalu kritis atau mengabaikan. Jika semua perilaku ini sudah muncul, hubungan di keluarga sudah menjadi tidak sehat.
Sekalipun sang anak sudah dewasa, tapi orangtua yang toxic tetap akan mengekang dan mempertahankan keinginannya. Dilansir dari laman Huffington Post, berikut ada sejumlah tanda orangtua yang toxic.
1. Mereka memanipulasimu untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan
Sebagai individu, kita pasti tetap membutuhkan masukan dan pendapat dari orang sekitar, termasuk dari orang yang paling berpengaruh dalam hidup kita, yaitu orangtua. Sayangnya, orangtua yang toxic akan memanfaatkan ini untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Meskipun kamu mungkin membuat keputusan yang tepat untuk diri sendiri, orangtua yang toxic akan membuat kamu merasa bahwa keputusanmu itu berbahaya bagi mereka. Dalam beberapa hal mereka akan mengancam untuk menarik cinta atau hubungan jika kamu bertentangan dengan keinginan mereka. Jika kamu menolak mereka, ancaman akan menjadi alat yang mereka mainkan.
2. Mereka meremehkan perasaanmu, seperti sering menuduh "terlalu sensitif."
Umumnya, jika seorang anak mencoba mengungkapkan rasa sakit atau kekecewaan tentang suatu situasi kepada orangtuanya, ia akan mendapat perhatian penuh dan bantuan solusi untuk mengatasinya.
Sedangkan jika orangtua itu berlaku sebaliknya, mereka selalu mengabaikan atau meminimalkan perasaan anaknya, membuat sang anak terus-menerus mempertanyakan persepsinya sendiri, maka itu menjadi salah satu tanda orangtua toxic.
Jadi, ketika kamu sering merasa tidak valid secara emosional dan memiliki banyak perasaan ragu setelah berbicara dengan orang tuamu, hati-hati bisa jadi itu pertanda situasi yang beracun. Apalagi jika mereka sampai menyalahkan perasaan dan menuduhmu terlalu baper atau sensitif.
3. Jika kamu tidak setuju dengan mereka, mereka mengatakan kalau kamu tidak sopan
Adalah hal yang wajar jika terdapat perbedaan antar orangtua dan anaknya. Namun, ketika sang anak mengungkapkan perbedaan tersebut bukan berarti ia ingin melawan apa yang diinginkan orangtua. Hanya saja, ia mungkin butuh diskusi dan kompromi yang lebih dalam mengenai perbedaan tersebut.
Orangtua dengan hubungan yang sehat pasti akan terbuka dengan segala macam diskusi. Mereka tidak akan berkeras hati mengatakan kalau pikiran merekalah yang paling benar seolah mereka tahu segalanya. Kalau memang ada orangtua yang berlaku seperti itu, tandanya mereka adalah orangtua yang toxic.
4. Mereka terus-menerus mengkritik tidak hanya tindakan dan keputusanmu, tetapi juga karaktermu
Tidak sedikit orangtua yang memiliki kebiasaan menyela dan berbagi komentar yang tidak diminta tentang segala hal, mulai dari pakaian, pekerjaan, rumah, hingga pasangan. Meskipun sering kali maksudnya baik, pernyataan itu bisa membuat beberapa anak merasa frustasi, terlebih kalau kritik diberikan tanpa henti.
Orangtua toxic tidak hanya mengkritik apa yang kamu lakukan, tetapi siapa kamu. Mereka akan membuat kamu merasa bahwa apa pun yang kamu lakukan, kamu tidak cukup baik atau belum “memenuhi standar" atau harapan mereka untuk menjadi apa yang mereka harapkan.
5. Mereka menyalahkan kamu atas masalah dan emosi mereka sendiri
Daripada bertanggung jawab atas kesalahan mereka dan meminta maaf untuk mereka, orangtua yang toxic akan mengalihkan kesalahannya padamu. Mereka akan memberi tahu kamu bahwa masalah hubungan mereka sendiri atau masalah keuangan entah bagaimana pun itu semua adalah salahmu.
Bahkan emosi negatif yang mereka miliki pun, menjadi tanggung jawabmu. Mereka akan mengatakan bahwa jika kamu tidak melakukan “x”, misalnya, mereka tidak akan begitu marah.
Itulah dia tanda kalau kamu menghadapi orangtua yang toxic saat dewasa. Semoga saja kita terhindar dan tidak mengalaminya, ya, Bela!
