Setiap agama pasti selalu menganjurkan umatnya untuk bisa saling menyayangi, mengasihi dan merawat satu sama lain, terutama kepada keluarga sendiri. Begitu pun dalam ajaran islam, tidak hanya orangtua yang memiliki tanggung jawab untuk merawat dan mengasuh anak, tetapi anak juga memiliki tanggung jawab yang sama.
Ketika beranjak dewasa, akan ada pergantian peran yang mereka lakukan. Anak harus berbakti kepada orangtua dengan cara mengasuh, merawat, menjaga, dan menafkahi mereka, seperti halnya yang mereka lakukan saat anak masih kecil.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini ada informasi mengenai hukum merawat orangtua menurut ajaran Islam.
Hukum merawat orangtua
Islam selalu mengajarkan hal-hal yang baik dan bagaimana berperilaku yang baik, seperti halnya berbakti kepada orangtua atau birrul walidain. Perintah berbakti dan selalu berbaik kepada orangtua ini adalah wajib bagi setiap Muslim dan menjadi bentuk ketaatan dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Itulah mengapa, hukum merawat orangtua menurut ajaran Islam adalah fardhu ain. Apalagi, jika orangtua sudah lanjut usia atau sepuh.
Saat anak baru lahir, orangtua yang akan merawat, mendidik, mengasuh dan menafkahinya. Sehingga, ketika orangtua sudah memasuki usia lanjut, maka segala kebutuhannya menjadi tanggung jawab anak, termasuk untuk merawatnya.
Disebutkan dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda:
رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ». قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا ثُمَّ لَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ
Artinya: “Celakalah seseorang, celakalah seseorang, celakalah seseorang.” Sahabat bertanya, “Siapa, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, "(Celakalah) seorang yang mendapati kedua orang tua atau salah satunya berada pada usia lanjut, namun justru ia tidak masuk surga.” (HR. Muslim)
Dari adanya penekanan dan pengulangan ucapan yang dilakukan Rasulullah sampai tiga kali, terlihat betapa pentingnya seorang anak untuk merawat kedua orangtuanya yang berada pada usia lanjut, karena itu bisa menjadi gerbang untuk masuk surga.
Keutamaan merawat orangtua
Merawat dan berbakti kepada orangtua adalah amalan yang paling dicintai Allah SWT. Selain itu, amalan ini pahalanya bisa jauh lebih besar dibandingkan dengan berjihad. Seperti yang disebutkan dalam hadis berikut:
نِ ابْنِ مَسْعُودٍ، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: "الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا". قُلْتُ: ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ: " بِرُّ الْوَالِدَيْنِ ". قُلْتُ: ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ: "الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ"
Artinya: Abdullah Ibnu Mas’ud RA berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, amal perbuatan apa yang paling disukai oleh Allah Ta’ala?” Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Aku bertanya lagi, “Kemudian?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya lagi, “Kemudian apa lagi, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Berjihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Selain itu, Rasulullah juga bersabda dalam (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Hakim) bahwa ridho Allah itu terletak pada ridhonya orangtua, begitupun dengan murka Allah bergantung pada murka orangtua. Jadi, merawat dan mengurus orangtua adalah satu hal yang wajib dilakukan untuk bisa mendapatkan ridho dari Allah.
Ayat Alquran tentang hukum merawat orangtua
Orang yang egois dan hanya mementingkan dirinya sendiri sangat dibenci oleh Allah SWT. Itulah mengapa, kita diharuskan untuk peduli dengan orang-orang sekitar, termasuk orangtua sendiri. Seperti firman Allah dalam ayat berikut:
وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
Artinya: "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS. An-Nisa: 36)
Dalam ayat lainnya, juga telah disebutkan:
وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ
Artinya: "Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Kulah kamu kembali." (QS. Luqman: 14)
Itu artinya, merawat dan menjaga orangtua adalah satu hal yang tidak boleh kita lalaikan. Perjuangan mereka menjaga kita sejak masih dalam kandungan sampai akhirnya tumbuh dewasa pun sebenarnya tidak akan pernah cukup untuk dibalas oleh seorang anak.
Hukum merawat orangtua menurut ajaran Islam adalah hal yang wajib. Jadi, berusahalah yang terbaik dalam berbakti dan menjaga orangtua selagi mereka masih ada di dunia ini, Bela.