Trauma emosional yang mendalam terjadi ketika suatu peristiwa negatif memengaruhi mekanisme koping seseorang. Mekanisme koping adalah cara seseorang untuk keluar dari stres dan membantu mengelola emosi yang menyakitkan. Oleh karena itu, saat mekanisme ini terganggu, maka banyak orang yang akan mengalami trauma secara emosional.
Ketika kanak-kanak, kemampuan koping belum terbentuk sempurna. Hal ini menyebabkan peristiwa dan ingatan negatif saat kecil bisa meninggalkan luka emosional yang mendalam pada jiwa seseorang. Sering tidak disadari, ternyata terdapat beberapa tanda saat seseorang mengalami trauma emosional yang mendalam. Apa saja? Berikut tanda seseorang memiliki trauma yang mendalam menurut Your Tango. Yuk, simak!
1. Merasa sudah selesai dengan hubungan
Banyak orang yang memiliki trauma merasa sudah selesai dengan hubungannya. Padahal, mereka sebenarnya tidak pernah benar-benar selesai. Mereka tetap memiliki kebutuhan untuk merasa dicintai dan dikasihi. Pernyataan ini hanya suara dari alam bawah sadarnya untuk menghindari kemungkinan rasa sakit akibat dari suatu hubungan. Alhasil, sekeras apa pun mereka menyangkal perasaan itu, akan ada waktu saat mereka merasa hampa dan kesepian.
2. Membangun hubungan jangka pendek
Jika seseorang yang memiliki trauma masa lalu menjalin suatu hubungan, maka biasanya hubungannya akan terjalin dengan santai dan tidak berlangsung lama. Mereka akan mencari "teman" baru dan memutuskan hubungannya yang saat ini. Ketika ditanya tentang alasannya mengakhiri hubungan, mereka akan mencari-cari alasan yang tidak masuk akal. Padahal, itu hanya salah satu cara untuk menghindari rasa sakit. Alih-alih disakiti oleh orang lain, mereka lebih memilih untuk menyakiti orang lain.
3. Mengabaikan perpisahan
Dalam suatu hubungan, ada saatnya kita tahu bahwa hubungan ini sudah tidak sehat dan harus segera putus. Tetapi, orang yang memiliki trauma biasanya akan mengabaikan tanda tersebut dan berpura-pura tidak tahu. Pasalnya, bukan untuk mempertahankan hubungan, mereka hanya takut merasakan sakit karena patah hati. Tanda trauma yang satu ini umumnya sulit untuk disadari, karena mereka merasa rasa sakitnya berkurang dengan adanya tekanan dari hubungannya ini.
4. Selalu membutuhkan orang lain karena takut sendirian
Banyak masalah yang dihadapi oleh orang-orang karena bersumber dari ketidakmampuannya untuk sendirian. Mereka mengalihkan rasa sakitnya dengan bertemu dan mengobrol dengan orang lain. Alih-alih menghadapi dan mengatasi rasa sakitnya, mereka justru lebih memilih untuk mengalihkan perhatian kepada orang lain. Hal inilah yang kemudian menyebabkan beberapa orang tidak bisa sendirian dan selalu membutuhkan orang di sekitarnya.
5. Senang melihat mantan menderita
Kita dapat mengetahui banyak hal tentang status emosional seseorang, terlebih mengenai hubungan masa lalunya. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana reaksi mereka mendengar kabar tentang kehidupan mantan. Beberapa orang senang mendengar mantannya menderita karena dia telah menyakiti mereka dengan cara yang jahat. Jadi mereka masih terbawa dengan traumanya.
6. Mencari validasi dari orang lain
Saat kamu mencari validasi dari orang atau kelompok tertentu, maka bisa berarti orang tersebut adalah alasan utama dari trauma yang kamu miliki. Kamu mungkin sudah mendapatkan pujian atau validasi dari orang lain, tetapi secara tidak sadar kamu akan mengharapkan validasi dari mereka yang pernah meremehkanmu. Pasalnya, validasi tersebut terasa lebih berarti karena mereka seperti mengakui kemampuanmu.
Itulah 6 tanda seseorang memiliki trauma yang mendalam. Apakah kamu pernah merasakan salah satu tandanya, Bela?