Dalam sebuah kerajaan, mahkota adalah suatu benda yang sangat penting dan tak ternilai harganya. Mahkota ini harus dijaga dan dirawat sebaik mungkin agar tetap indah dan berkilau. Tetapi, sebenarnya bukan hanya kerajaan saja yang memiliki mahkota, namun juga setiap orang, terutama perempuan. Adapun, mahkota perempuan adalah rasa malunya.
Mahkota ini bisa didapatkan oleh semua perempuan yang bisa menjaga dan melindungi dirinya dengan rasa malu. Tak banyak yang tahu bahwa rasa malu yang ada pada diri perempuan dapat membuatnya menjadi orang yang terhormat dan dimuliakan. Selain itu, rasa malu juga akan menjaganya dari hal-hal yang melenceng dari aturan agama dan norma sosial.
Terdapat beberapa alasan mengapa mahkota perempuan adalah rasa malunya. Salah satunya adalah karena malu dapat menentukan kadar penampilan seseorang. Selain itu, terdapat juga beberapa hal yang harus dilakukan untuk menjaga rasa malu ini. Apa saja? Simak ulasannya berikut ini, yuk!
Alasan perempuan harus memiliki rasa malu
Mahkota perempuan adalah rasa malu yang dimiliki oleh dirinya sendiri. Semakin tinggi rasa malu yang dimiliki, maka semakin tinggi jugalah kehormatannya. Pasalnya, rasa malu tersebut membuat seorang perempuan terjaga dari pandangan orang lain. Jadi, hanya orang-orang tertentu yang dapat melihatnya.
Alasan pertama mengapa seorang perempuan harus memiliki rasa malu adalah karena sifat malu merupakan sebagian dari iman. Hal ini bahkan pernah disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
"Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya diangkat maka yang lainnya pun akan terangkat." (HR. Al-Hakim dalam mustadraknya 1/ 73. Al-Hakim mengatakan sesuai syarat Bukhari Muslim, begitu pula Adz-Dzahabi)
Selain itu, sifat malu merupakan sifat yang mulia dan mampu menjaga seseorang dari hal tercela yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Sifat malu juga adalah kehormatan dan kemuliaan seorang perempuan, sehingga mereka akan terjaga, dihormati, dan dimuliakan. Tak hanya itu, malu juga dapat menentukan kadar penampilan seseorang. Dengan sifat malu yang dimiliki, maka seorang perempuan tidak akan memakai pakaian dan dilarang oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Hal yang harus dilakukan untuk menjaga rasa malu
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga rasa malu yang merupakan mahkota seorang perempuan. Hal ini bertujuan agar mahkota tersebut benar-benar terjaga dan terlindungi. Berikut 5 hal yang dapat dilakukan untuk menjaga rasa malu:
1. Tidak memperlihatkan perhiasan atau auratnya
Bagi seorang perempuan Muslim, menutup aurat adalah salah satu kewajiban. Hal ini juga merupakan salah satu cara untuk menjaga mahkota atau rasa malunya. Bahkan, anjuran untuk tidak memperlihatkan perhiasan atau auratnya terdapat dalam Alquran surah An-Nur ayat 31.
"Katakanlah kepada wanita yang beriman: 'Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan (auratnya), kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya." (QS. An-Nur: 31)
2. Tidak berjabat tangan dengan laki-laki yang bukan mahram
Perempuan adalah ratu, maka sudah selayaknya seorang perempuan tidak berjabat tangan dengan laki-laki asing atau yang bukan mahramnya. Mahram sendiri merupakan orang yang masih termasuk sanak saudara dekat karena keturunan, sesusuan, atau hubungan pernikahan sehingga tidak boleh menikah di antara keduanya.
"Hanya orang-orang tertentu saja (mahramnya) yang dapat berjabat tangan dengan seorang muslimah. Ditusuknya kepala seseorang dengan pasak dari besi, sungguh lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang bukan mahramnya." (HR. Thabrani)
3. Tidak menemui atau berduaan dengan laki-laki asing
Seorang perempuan hendaknya menjaga pergaulannya dalam berinteraksi dengan lawan jenis. Hal ini bertujuan untuk menghindari fitnah dan kabar yang tidak menyenangkan.
"Janganlah seorang laki-laki itu berkhalwat (menyendiri) dengan seorang wanita kecuali ada mahram yang menyertai wanita tersebut." (HR. Bukhari & Muslim)
4. Tidak bepergian jauh sendiri
Ada baiknya seorang perempuan tidak melakukan perjalanan jauh sendirian. Karena, cukup berbahaya jika seorang perempuan bepergian sendiri. Jika ingin, pergilah bersama seorang mahram yang dapat menemani. Bisa saudara laki-laki, ayah, suami, atau paman. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar perempuan lebih terjaga dan terlindungi selama melakukan perjalanannya.
"Janganlah wanita safar (bepergian jauh) kecuali bersama dengan mahramnya, dan janganlah seorang (laki-laki) menemuinya melainkan wanita itu disertai mahramnya. Maka seseorang berkata: 'Wahai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sesungguhnya aku ingin pergi mengikuti perang anu dan anu, sedangkan istriku ingin menunaikan ibadah haji.' Beliau bersabda: 'Keluarlah (pergilah berhaji) bersamanya (istrimu)." (HR. Bukhari)
5. Tidak keluar rumah tanpa keperluan
Cara terakhir untuk menjaga mahkota perempuan adalah dengan tidak keluar rumah tanpa adanya keperluan. Pasalnya, lebih baik untuk perempuan tinggal di rumah kecuali apabila ada keperluan yang mengharuskannya pergi. Saat pergi, perempuan juga hendaknya menutup aurat dan tidak berhias serta memakai wewangian berlebih untuk menghindari prasangka buruk dari orang lain.
"Sesungguhnya wanita adalah aurat, maka jika dia keluar (rumah) setan akan mengikutinya (menghiasinya agar menjadi fitnah bagi laki-laki), dan keadaanya yang paling dekat dengan Rabbnya (Allah Ta’ala) adalah ketika dia berada di dalam rumahnya." (HR. At-Tirmidzi no. 1183).
Itulah rangkuman informasi mengenai mahkota perempuan adalah rasa malu dan cara untuk menjaganya. Semoga bermanfaat, ya, Bela!
