Doa khususon untuk orang yang sudah meninggal penting untuk diketahui oleh umat Islam. Tujuannya adalah agar kita bisa mengirimkan doa untuk roh yang telah meninggal dunia, baik itu keluarga, kerabat, atau teman dekat. Adapun isi dari doa tersebut adalah harapan agar almarhum atau almarhumah diampuni Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Pada doa khususon, ada bagian untuk mengarahkan doa kepada roh yang dituju. Bagian tersebut diawali dengan kalimat “khushuushon ilaa ruuhi…” yang diteruskan dengan menyebut nama almarhum, membaca doa, dan melafalkan surah Al Fatihah.
Tujuan dari pembacaan doa khususon ini adalah untuk memastikan bahwa doa yang dibacakan dan dikirimkan kepada ahli kubur lebih sempurna dan sampai di tempat yang tepat. Oleh karena itu, doa ini menjadi bagian penting dari tata cara berdoa untuk orang yang sudah meninggal dunia.
Lantas, seperti apa doa khususon untuk orang yang sudah meninggal? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
1. Doa untuk orang yang sudah meninggal
للَّهُمَّ اغْفِرْلَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ
Allaahummaghfir lahaa warhamhaa wa'aafi haa wa'fu anha wa akrim nuzula hu wa wassi'madkhola hu wahgsil hu bilmaai wats-tsalji walbarodi wanaqqi hi minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minaddanasi wa abdil hu daaron khoiron min daari hi wa ahlan khoiron min ahli hi wazaujan khoiron min zaoji hi wa adkhil hul jannata wa'aidz hu min'adzaabil qobri wa fitnati hi wa min'adzaabin naar.
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah, dan lepaskanlah dia. Dan, muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah dia. Dan, muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran."
2. Doa khususon untuk ayah atau ibu
Pembacaan doa khususon biasanya dilakukan di berbagai acara tradisi tahlilan atau ziarah kubur. Umumnya, pemuka agama yang akan memimpin untuk membacakan doa khusus tersebut. Meski begitu, setiap Muslim perlu untuk mengetahui cara mengirimkan doa khususon ini.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, doa khususon ini dimulai dengan kalimat “khushuushon ilaa ruuhi…” yang kemudian diteruskan dengan menyebut nama lengkap almarhum beserta bin/binti-nya, membaca doa, dan melafalkan surah Al Fatihah.
Adapun doa khususon untuk ayah adalah sebagai berikut:
Khushuushon ilaa ruuhi abii ... (sebut namanya) bin ... (sebut nama ayahnya). Allahumaghfirlahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu, lahul faatihah.
Artinya:
"Terkhusus untuk ruhnya ayahku ... (sebut namanya) putra dari ... (sebut nama ayahnya). Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia, untuknya Al-Fatihah."
Doa khususon untuk ibu:
Khushuushon ilaa ruuhi ummii ... (sebut namanya) binti ... (sebut nama ayahnya). Allahumaghfirlahaa warhamhaa wa ‘aafihaa wa’fu ‘anhaa, lahal faatihah.
Artinya:
"Terkhusus untuk ruhnya ibuku ... (sebut namanya) putri dari ... (sebut nama ayahnya). Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia, untuknya Al-Fatihah."
3. Doa khususon untuk suami atau istri
Doa khususon untuk suami atau istri sebenarnya tidak jauh berbeda dengan doa khususon untuk ayah atau ibu. Hal yang membedakan adalah tambahan kata “zaujii” untuk suami dan “zaujatii” untuk istri setelah kalimat khususon-nya.
Berikut contoh doa khususon untuk suami:
Khushuushon ilaa ruuhi zaujii ... (sebut namanya) bin ... (sebut nama ayahnya). Allahumaghfirlahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu, lahul faatihah.
Artinya:
"Terkhusus untuk ruhnya suamiku ... (sebut namanya) putra dari ... (sebut nama ayahnya). Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia, untuknya Al-Fatihah."
Doa khususon untuk istri:
Khushuushon ilaa ruuhi zaujatii ... (sebut namanya) binti ... (sebut nama ayahnya). Allahumaghfirlahaa warhamhaa wa ‘aafihaa wa’fu ‘anhaa, lahal faatihah.
Artinya:
"Terkhusus untuk ruhnya istriku ... (sebut namanya) putri dari ... (sebut nama ayahnya). Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia, untuknya Al-Fatihah."
4. Doa khususon untuk anak
Jika doa khusus untuk ayah, ibu, suami, atau istri harus menyertai nama orangtua, maka pada doa khususon untuk anak cukup menyebut nama lengkapnya saja.
Berikut contoh untuk anak laki-laki:
Khushuushon ilaa ruuhi ibnii ... (sebut namanya). Allahumaghfirlahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu, lahul faatihah.
Artinya:
"Terkhusus untuk ruhnya putraku ... (sebut namanya). Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia, untuknya Al Fatihah."
Adapun doa khususon untuk anak perempuan adalah sebagai berikut:
Khushuushon ilaa ruuhi ibnati ... (sebut namanya). Allahumaghfirlahaa warhamhaa wa ‘aafihaa wa’fu ‘anhaa, lahal faatihah.
Artinya:
"Terkhusus untuk ruhnya putriku ... (sebut namanya). Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia, untuknya Al Fatihah."
5. Keutamaan mengirim doa untuk orang yang sudah meninggal
Setelah mengetahui doa khususon untuk orang yang sudah meninggal, maka perlu diketahui keutamaan membacakan doa ini. Mengirim doa khusus ini sering juga disebut sebagai mengirim Al Fatihah. Ini terjadi karena setiap akhir doa selalu dilafalkan surah Al Fatihah.
Menurut Syekh Ali Ma’shum dalam buku Hujjah Ahlusunnah wal Jama’ah, ulama berpendapat bahwa kita diperbolehkan untuk hibah atau hadiah pahala bacaan Alquran untuk orang yang sudah meninggal dunia.
Mengutip penjelasan Ibnu Taimiyah, Syekh Ali Ma’shum mengatakan, “Sesungguhnya orang yang telah meninggal dunia mendapatkan manfaat dari bacaan alquran, sebagaimana manfaat yang diperolehnya dari ibadah maliyah (yang berkaitan dengan harta) seperti sedekah.”
Selain itu, Abu Hurairah Radiallahu Anhu juga pernah berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ada tiga perkara yang tidak akan meninggalkan seseorang walaupun dia sudah meninggal dunia.
“Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah bersabda: 'Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya'." (HR Muslim).
Nah, itu dia rangkuman informasi mengenai doa khususon untuk orang yang sudah meninggal. Semoga bermanfaat, ya, Bela!