Single parent adalah hal yang kini menjadi lebih umum daripada “keluarga inti”, yang terdiri dari ibu, ayah, dan anak-anak. Saat ini kita melihat berbagai jenis keluarga dengan orang tua tunggal; entah itu dipimpin oleh ibu, ayah, dan bahkan kakek-nenek yang membesarkan cucu-cucu mereka.
Banyak orang masih menganggap keluarga yang dipimpin oleh single parent sebagai hal yang tidak biasa. Menurut mereka, sering kali anak-anak dari keluarga ini tampaknya memiliki perkembangan yang tidak baik.
Mengenai single parent, tentu ada pro dan kontra bagi orang tua maupun anak. Menjadi orang tua tunggal bisa menjadi hal yang bermanfaat sekaligus menantang. Ada banyak tekanan yang timbul karena kamu bertanggung jawab atas semua aspek membesarkan anak sendiri. Bagi anak-anak, tumbuh bersama orang tua tunggal memiliki tantangan tersendiri, namun juga memiliki beberapa manfaat.
Simak pembahasan lengkap seputar tentang arti dan tips menjalani peran sebagai single parent yang baik sebagai berikut.
Apa itu single parent?
Secara bahasa, single parent adalah orang tua tunggal. Mereka berupaya yang untuk mengasuh anaknya sebaik mungkin sendirian. Tentu tidak mudah seperti yang sering terlihat dari luar. Selain itu, menjadi orang tua tunggal juga memiliki kelebihan yang jarang dipertimbangkan.
Mayoritas single parent adalah ibu, namun ayah merupakan seperempat dari seluruh orang tua tunggal. Ada banyak hal mengapa orang bisa menjadi single parent, yaitu bercerai, menjanda, ditelantarkan oleh pasangannya, orang tua kandung yang pasangannya tidak pernah tinggal bersama, berpisah, atau tidak pernah menikah.
Ada pula yang memilih menyendiri tanpa dukungan hubungan untuk membantu membesarkan anak-anaknya. Sementara sebagian lainnya terpaksa menghadapi tantangan menjadi orang tua tunggal karena keadaan yang tidak terduga.
Apakah keluarga dengan single parent akan memengaruhi masa perkembangan anak?
Tidak ada jawaban pasti terhadap pertanyaan ini, karena setiap keluarga adalah unik dan setiap anak berbeda. Namun, melansir dari laman Mom News Daily, penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa potensi risiko terkait dengan tumbuh kembang dalam keluarga dengan single parent, dibandingkan dengan anak-anak yang tinggal bersama kedua orang tua kandungnya.
Anak-anak yang memiliki orang tua tunggal lebih besar kemungkinannya untuk hidup dalam kemiskinan. Mereka juga cenderung kurang berprestasi di sekolah dan lebih sering mendapat masalah.
Ada penelitian yang menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh dalam keluarga single parent cenderung memiliki masalah perilaku dan prestasi akademik yang lebih rendah. Hal ini karena mereka tidak mempunyai tingkat dukungan finansial dan emosional yang sama dengan anak-anak yang tinggal dengan kedua orang tua.
Meski begitu, banyak anak dari single parent dapat berkembang dan menjalani kehidupan yang sukses. Yang terpenting adalah anak memiliki hubungan yang kuat dengan kedua orang tuanya, apapun struktur keluarganya. Hal terpenting bagi seorang anak yang tumbuh di rumah dengan orang tua tunggal adalah diasuh dengan baik dan diberi dukungan.
Tips menjadi single parent yang baik
Menjadi single parent adalah hal yang tak mudah dan mungkin mengalami beberapa tantangan. Mengelola tanggung jawab sehari-hari keluarga atau mengambil keputusan sendiri dapat menambah tekanan dan stres. Itulah mengapa penting untuk mengetahui bagaimana mendukung tidak hanya anak-anak, tetapi juga dirimu sendiri. Simak beberapa tips menjadi single parent yang baik.
1. Menjaga diri
Untuk merawat anak-anak dengan baik, kamu juga harus merawat diri sendiri dengan baik. Sertakan aktivitas fisik dalam rutinitas harian, makan makanan sehat dan banyak tidur. Pastikan kamu mendapatkan “me time” secara teratur.
Waktu jauh dari anak akan membantu memulihkan energi dan semangat, membantumu menjadi orang tua yang lebih baik. Bahkan meluangkan waktu 15 atau 20 menit untuk bersantai pun sangat bisa membantu.
Tentu saja, semua ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Berikut beberapa tipsnya yang bisa secara perlahan:
-
Aturlah pengasuh anak selama beberapa jam seminggu sekali sehingga kamu bisa keluar rumah dan melakukan sesuatu yang disukai, baik sendiri atau bersama teman.
-
Tidur siang atau berjalan saat istirahat makan siang.
-
Berolahraga atau membaca setelah anak tidur.
-
Setelah anak tidur secara teratur, bangunlah lebih awal untuk menikmati secangkir kopi yang tenang atau melakukan peregangan yoga.
-
Kurangi stres dengan teknik relaksasi.
-
Lepaskan rasa bersalah karena meluangkan waktu untuk diri sendiri.
-
Terimalah batasanmu, dan jangan terlalu keras pada diri sendiri.
2. Bergabung dengan komunitas single parent lainnya
Terkadang, sepertinya kamulah satu-satunya orang yang mengetahui bagaimana rasanya menjadi single parent. Namun, statistik mengatakan bahwa masih banyak orang lain yang tahu persis apa yang kamu alami.
Temukan komunitas single parent melalui media apa pun. Entah dari sekolah anak-anakmu, dari tempat ibadah, dan lainnya. Ada juga banyak komunitas online yang dapat menawarkan dukungan dan saran dari banyak platform.
3. Terima bantuan jika dibutuhkan
Jangan mencoba melakukan sendiri jika memang terlalu sulit. Mungkin ada orang-orang dalam hidupmu yang peduli padamu dan anak-anakmu, dan ingin membantumu. Beri tahu mereka hal-hal apa yang paling mereka hargai, misalnya membawakan makanan seminggu sekali, membantu mengantar ke sekolah, atau memberi waktu untuk diri sendiri.
Tidak ada salahnya meminta bantuan dan menerima bantuan dari orang tersayang. Kamu tidak akan dianggap lemah atau tidak kompeten. Kamu menjadi orang tua yang baik dengan menjadi banyak akal dan membiarkan orang lain memberimu waktu istirahat yang sangat kamu butuhkan.
4. Mengatur finansial dengan baik
Melacak pengeluaran bersama dan menangani beban keuangan bisa menjadi lebih sulit saat menjadi single parent. Namun, ada begitu banyak alat berguna di pasaran untuk membantumu dalam mengasuh anak sebagai orang tua tunggal
Menjadikan pengelolaan keuanganmu sedikit lebih baik sebagai prioritas adalah awal yang baik dan akan mengurangi stres. Jaga keuangan keluargamu dengan membuat anggaran yang sesuai. Cari tahu penghasilanmu, tambahkan uang tunjangan anak, dan cari tahu berapa pengeluaranmu setiap bulannya.
5. Berdamai dengan masa lalu
Sebelum melangkah maju, kamu harus berdamai dengan masa lalu dan tidak membiarkannya menentukan atau mengatur hidupmu. Entah perjalananmu menjadi single parent adalah melalui perceraian, kematian, atau tidak pernah memiliki hubungan dengan pasangan, penting bagimu untuk berdamai dengan perasaan ditinggalkan atau pengkhianatan yang mungkin dialami.
Kamu tidak dapat mengubah masa lalu dan rasa sakit yang harus ditanggung, namun kamu dapat menggunakan kekuatan yang kamu peroleh dari mengatasi hambatan tersebut untuk berupaya menciptakan kehidupan terbaik bagi diri sendiri dan anak-anak. Belajar dari masa lalu tetapi hiduplah di masa depan.
Itulah pembahasan lengkap tentang arti dan tips menjadi single parent yang baik. Jadi, sudah tahu ya kalau single parent adalah orang tua tunggal. Semoga bermanfaat bagi kamu yang sedang dalam situasi ini.