Kumpulan Puisi Berantai Lucu dan Menghibur, Bikin Ketawa!

Sederhana tapi mengundang gelak tawa

Kumpulan Puisi Berantai Lucu dan Menghibur, Bikin Ketawa!

Puisi berantai ialah kumpulan dari beberapa puisi yang akan dibacakan oleh beberapa orang dengan beragam tema atau peran. Aturannya, orang-orang akan membaca puisi secara bergantian dalam setiap satu bait. Walaupun temanya berbeda-beda, tetapi puisinya saling berkaitan.

Puisi ini memiliki berbagai jenis genre, salah satunya puisi berantai lucu yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana hiburan ketika berkumpul bersama saudara, sahabat, ataupun kerabat. Pada dasarnya, ini memang diperuntukkan sebagai hiburan dan candaan.

Puisi berantai lucu juga bisa kamu baca saat dilanda kesedihan atau sedang banyak pikiran, lho, Bela. Meski ini hanya kalimat sederhana, puisi ini dapat memberi hiburan, ketenangan, hingga membuat tertawa. Berikut ini, Popbela akan merangkum kumpulan puisi berantai lucu dan menghibur, yang pastinya bikin kamu ketawa. Check this out!

Puisi berantai lucu 3 orang: Caleg, Petani, dan Maling

Kumpulan Puisi Berantai Lucu dan Menghibur, Bikin Ketawa!

Caleg: Akan aku cerdaskan bangsa, untuk Indonesia tercinta. Namun, semuanya bisa kita lakukan jika bersama-sama. Karena…

Petani: Uang sudah dilipat di bawah meja, hingga meja pun tak bisa melihatnya. Sudah letih menggarap sawah, hasil tak ada, pajak pun hanya mengenyangkan perut pejabat yang seperti…

Maling: Monyet, aku terbiasa disebut monyet, panjang tangan dan sebutan indah lainnya. Nyawa menjadi pertaruhan, demi sesuap nasi untuk mengenyangkan…

 

Petani: Perut pejabat gendut-gendut, dalam perutnya ada emas rakyat, ada beras petani, ada pajak para pedagang kecil. Lihatlah kami, sengsara merasakan…

Caleg: Kebahagiaan besar untuk kami, mampu memperjuangkan hak para petani, hak kaum buruh yang terinjak-injak, hak para anak generasi bangsa. Untuk para koruptor, akan ku…

Maling: Biarkan. Walau aku disebut monyet, maling atau apalah. Anak-anakku butuh sesuap nasi, butuh lembaran bergambar Presiden Soekarno untuk pendidikannya, hanya sebatas ayam tetangga, aku bisa di…

 

Caleg: Hukum mati. Untuk mereka yang sudah menggelapkan uang rakyat, mari kita…

Petani: Potong. Lalu tinggal dicangkul dan terus seperti itu. Namun, pupuk kain naik harganya, adakah pejabat memikirkan nasib kami para petani? Di sini kami terseok-seok di antara tanaman padi, sementara di sana mereka…

Maling: Mencuri dengan terpaksa, maafkan aku anak-anakku, sebenarnya tak ingin kucukupkan perutmu dengan uang haram. Apa daya, pekerjaan susah diperoleh, harga kebutuhan pokok semakin naik. Walaupun nanti aku ketahuan dan dibunuh oleh mereka yang…

Caleg: Mencuri uang rakyat.

Puisi berantai 3 orang: Ustaz, Preman, dan Pujangga

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved