Tidak ada manusia yang sempurna, sekalipun itu adalah orangtua kita. Nggak melulu tentang anak, mereka sebagai orangtua juga bisa membuat kesalahan. Tak jarang banyak anak yang mengeluhkan hal ini.
Memang pada dasarnya berbuat kesalahan itu wajar. Tapi perlu dilihat, jika sikap orangtua malah menjadi toxic dan bisa merusak kesehatan mental, maka ini perlu diatasi. Seperti halnya mereka yang selalu merasa benar dan memosisikan diri sebagai korban.
Demi hidup yang lebih baik, berikut ini cara menghadapi orangtua yang suka playing victim.
1. Jadilah anak yang mandiri
Akan sangat sulit untuk menjauhkan diri dari orangtua sendiri, sekalipun mereka menyakiti hati. Ini akan menjadi rumit kalau kamu masih bergantung pada mereka, misalnya secara finansial.
Tentu saja, hal ini bergantung pada berbagai faktor. Entah bagaimana situasimu sekarang, tapi lakukan apa pun untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri. Setidaknya, kamu bisa fokus dengan dirimu sendiri tanpa harus merasa bersalah pada orangtua yang suka playing victim.
2. Menerapkan batasan
Pikirkan apa yang bisa diterima atau tidak? Bagaimana sikap orangtua yang kamu anggap sudah keterlaluan? Menghadapi orangtua yang merasa menjadi korban memang rumit. Demi kesehatan mental dan hatimu, terapkan batasan-batasan yang diperlukan agar kamu nggak sakit hati terus-terusan.
3. Berhenti merasa bersalah
Sekalipun orangtua, mereka juga bisa melakukan kesalahan. Seperti halnya kita menghadapi manipulator, mereka yang seolah-olah bertindak seperti korban, begitulah yang mungkin dilakukan orangtuamu.
Jangan merasa bersalah dan nggak percaya diri. Orangtua pun nggak selalu benar. Ketika kamu di jalur yang benar, bukan berati kamu anak durhaka.
4. Belajar bersikap cuek
Adakalanya kita bersikap cuek dengan sesuatu hal. Terutama jika itu yang selalu menyakiti hatimu. Melihat orangtua yang selalu merasa benar membuat kita marah, sedih, bahkan membenci. Mencoba menjelaskan juga terkadang nggak didengarkan.
Daripada terus-menerus terbebani emosi, lebih baik bersikap cuek. Anggaplah semuanya nggak terjadi dan jangan dengarkan kata-kata mereka yang menyakitkan.
5. Hindari perdebatan dengan mereka
Sikap playing victim membuat kita lelah jika ingin melawannya, apalagi jika itu orangtua sendiri. Jadi hindari perdebatan dengan mereka. Cukup nyatakan bagaimana sudut pandangmu dengan hormat dan benar, serta teguh dengan batasan. Terkadang, kita nggak perlu menjelaskannya karena mereka enggan mendengarkan.
6. Membatasi interaksi
Ini bukan berarti kamu menjauhi apalagi meninggalkan orangtua, hanya saja lebih menjaga jarak untuk kesehatan mental. Dengan begitu situasi hatimu akan selalu membaik, dan tidak membiarkan mereka mengambil kendali penuh atas dirimu.
7. Bersikap asertif
Cara menghadapi orangtua yang suka playing victim selanjutnya adalah dengan membela diri sendiri. Katakan dengan jelas faktanya, serta kebutuhan atau keinginanmu. Terlepas dari posisi mereka sebagai orangtua, jangan biarkan sikap toxic itu membuatmu menjadi merasa bersalah dan takut.
8. Menyelipkan humor sesekali
Mungkin terdengar nggak efektif, tapi sikap humor dapat menjadi alat yang ampuh dalam menghadapi orangtua yang playing victim secara emosional. Menggunakan humor untuk meringankan suasana hati dapat membantu meredakan ketegangan dan mencegah mereka mengendalikan situasi.
9. Mencari teman atau bantuan profesional
Dengan adanya teman, kamu bisa mencurahkan rasa marah, sedih, juga meminta solusi terbaik. Tapi jika memang sudah terlalu sulit, cobalah temui bantuan profesional. Terapis dapat membantu kamu mencari tahu mengapa kamu begitu rentan terhadap rasa bersalah, serta bertukar pikiran untuk menegaskan peranmun untuk menegaskan diri sendiri.
Itulah cara untuk menghadapi orangtua yang suka playing victim. Apa pun yang terjadi, jadilah manusia kuat!