Setiap orang pasti terus berpikir selama kita hidup. Ada pikiran-pikiran rasional yang muncul di kepala, tapi ada juga pikiran yang tampaknya tidak masuk akal. Semua pikiran ini wajar dan normal dalam batasnya.
Kamu mungkin pernah berpikir sesuatu yang tak diharapkan sebelumnya yang bisa berupa pikiran aneh. Ini disebut dengan intrusif atau pikiran intrusif. Apa itu intrusif? Berikut penjelasannya!
Arti intrusif
Intrusif adalah menganggu, biasanya ini dikaitkan dengan pemikiran intrusif atau pikiran-pikiran yang menganggu. Mengutip dari Healthline, pikiran intrusif adalah pikiran yang mengganggu seakan-akan muncul entah dari mana. Pikiran dan gambaran ini tidak diinginkan dan sering kali tidak menyenangkan.
Isinya terkadang bisa bersifat agresif atau seksual, atau kamu bisa saja tiba-tiba memikirkan suatu kesalahan atau kekhawatiran. Ini mungkin membuatmu merasa tertekan, tapi merupakan hal normal dan bagian dari kehidupan.
Dalam kebanyakan kasus, pikiran intrusif tidak memiliki arti tertentu. Selama kamu menyadari bahwa ini hanyalah pikiran, dan tidak memiliki keinginan untuk menindaklanjutinya, pikiran intrusif tidak berbahaya.
Namun, jika pikiran-pikiran tersebut sering muncul, menyebabkan kekhawatiran yang signifikan, atau mengganggu aktivitas sehari-hari, ada baiknya kamu membicarakannya dengan dokter.
Contoh pikiran intrusif
Contoh dari pikiran intrusif, seperti pikiran untuk memukul wajah teman atau menghabiskan waktu berdua dengan pacar sahabat sendiri.
Contoh lainnya seperti, kamu memesan kopi di salah satu kafe yang baru pertama kali kamu datangi. Tiba-tiba saat kamu membawa kopi favoritmu untuk ke meja, kamu tersandung dan menumpahkannya ke pakaian seorang pengunjung. Dia baik-baik saja dan tersenyum, tetapi kamu merasa ada yang salah. Kamu mulai bertanya-tanya, “Apakah dia benci aku? Apakah dia akan marah padaku? Apakah orang-orang menatapku dengan anaeh dan mengenaliku?”
Tipe-tipe pikiran intrusif
Ada beberapa jenis pikiran intrusif. Mengutip dari WebMD, pikiran yang mengganggu bisa muncul dalam berbagai bentuk, beberapa di antaranya:
1. Pikiran seksual
Wajar jika sering memiliki pikiran seksual. Ketika kamu merasa tidak nyaman atau kaget dengan pemikiran seperti itu, kamu mungkin terpaku padanya dan berusaha keras untuk menyingkirkannya. Para ahli mengatakan yang terbaik adalah mengingatkan diri sendiri bahwa ini hanyalah pikiran yang akan berlalu.
2. Pikiran yang penuh kekerasan
Pikiran intrusif lainnya mungkin bertema kelam atau kekerasan seperti menyakiti diri sendiri atau orang lain. Sering kali, itu hanyalah pemikiran yang tidak berbahaya dan berulang-ulang sehingga tidak membuatmu berniat untuk bertindak.
Kamu bahkan tidak menginginkannya ada di kepalamu. Pikiran ini akan hilang pada waktunya. Tetapi jika kamu berencana untuk melanjutkan pikiran agresifmu, kamu memerlukan bantuan profesional baik dokter atau terapis untuk mengelola emosi.
3. Pikiran negatif
Terkadang, ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana, kamu mungkin merasa tidak cukup baik, bodoh, kurang teliti, dan lainnya. Pikiran-pikiran ini akan memudar seiring perubahan situasi. Namun, jika hal tersebut menjadi berlebihan, kamu mungkin mengalami depresi atau kecemasan.
4. Jenis pikiran mengganggu lainnya
Kamu juga bisa memiliki pikiran-pikiran aneh, ganjil, atau paranoid yang pada dasarnya adalah pikiran-pikiran "sampah". Kamu tidak memiliki kendali atas hal-hal tersebut, dan sering kali, hal-hal tersebut tidak memiliki arti atau relevansi dalam hidupmu. Sebaiknya jangan terlalu memperhatikannya, abaikan saja.
Namun, jika gejala tersebut berlangsung dalam waktu lama, atau kamu terus mengalaminya, bicarakan dengan dokter untuk menyingkirkan kemungkinan adanya gangguan mental yang mendasarinya.
Penyebab pikiran intrusif
Pikiran intrusif mungkin tidak memiliki penyebab. Pikiran-pikiran itu bisa muncul secara acak. Beberapa pikiran masuk ke dalam otak, kemudian dengan cepat, pikiran-pikiran itu keluar, tanpa meninggalkan kesan yang membekas.
Dalam kasus yang lebih jarang, pikiran intrusif mungkin terkait dengan kondisi kesehatan mental yang mendasarinya, seperti gangguan obsesif-kompulsif (OCD) atau gangguan stres pascatrauma (PTSD). Pikiran-pikiran ini juga bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan lain, seperti:
- Cedera otak
- Cemensia
- Penyakit Parkinson
- Eating disorder
Cara mengatasi pikiran intrusif
Cara terbaik untuk mengelola pikiran intrusif adalah dengan mengurangi kepekaanmu terhadap pikiran dan isinya. Strategi-strategi berikut ini dapat membantu, yaitu:
1. Terapi perilaku kognitif
Dalam terapi ini, seorang terapis akan membantu kamu mempelajari cara-cara berpikir sehingga kamu menjadi kurang sensitif terhadap pikiran-pikiran yang mengganggu. Terapis mungkin juga akan memaparkanmu pada pemicu pikiran-pikiran intrusif sehingga kamu dapat belajar untuk bereaksi secara berbeda.
2. Pengobatan
Terkadang, obat-obatan digunakan untuk mengobati kondisi seperti OCD dan PTSD.
3. Perawatan diri
Langkah yang baik untuk mengobati pikiran-pikiran intrusif adalah dengan mengenali itu hanya pikiran. Kamu dapat belajar memberi label pada pikiran-pikiran tersebut ketika muncul dan menyadari bahwa pikiran tidak sama dengan niat atau perilaku. Hal ini dapat membantu mengurangi frekuensi atau intensitas pikiran yang tidak diinginkan.
Intrusif adalah pikiran yang menganggu dan kadang terkesan aneh. Jangan terlalu terbawa dan abaikan saja, ini termasuk pikiran normal yang merupakan bagian dari kehidupan.