Rilis pada 14 Oktober 2024 lalu, drama Thailand berjudul High School Frenemy baru saja menayangkan episode terakhirnya pada 3 Desember 2024 kemarin. Drama tentang persahabatan dan persaingan khas SMA ini merupakan remake dari drama Korea, School 2013.
Dibintangi oleh Sky Wongravee dan Nani Hirunkit, drama ini menampilkan dinamika hubungan yang kompleks antara dua sahabat, Saint dan Shin, yang harus menghadapi masa sulit di sekolah setelah persahabatan mereka rusak karena kesalahpahaman.
Punya kisah yang relevan bagi anak-anak muda, alur yang dramatis penuh emosi dan konflik yang mengunggah, High School Frenemy mengajak untuk berpikir ulang tentang arti sebenarnya dari persahabatan.
Banyak pula pelajaran hidup tentang persahabatan, perselisihan, dan cara menghadapi konflik. Nah, untuk lebih lengkapnya, berikut 6 fakta menarik dari drama Thailand High School Frenemy yang wajib masuk watch list kamu.
1. Pertemanan yang penuh tantangan
High School Frenemy dibintangi oleh Sky Wongravee dan Nani Hirunkit sebagai pemeran karakter utamanya. Sky Wongravee sebagai Saint, dan Nani Hirunkit sebagai Shin. Saint adalah karakter yang cukup ceria dan optimis, sementara Shin cenderung lebih serius dan tertekan oleh ekspektasi dari keluarganya.
Perbedaan karakter yang saling melengkapi ini pada awalnya membuat pertemanan mereka sangat kuat. Namun, ketika kesalahpahaman muncul, semuanya berubah. Sifat Saint dan Shin yang berkebalikan itu justru menjadi tantangan besar dalam mengatasi konflik.
Drama produksi GMMTV ini tidak hanya menyajikan hubungan yang hangat, tetapi juga tantangan yang sering dihadapi para anak muda khususnya remaja, seperti konflik, kesalahpahaman, dan perbedaan latar belakang sosial. Selama 16 episode tersebut, dihadirkan pandangan realistis tentang pertemanan yang diuji oleh tekanan sosial.
2. Persaingan di sekolah
Selain pertemanan yang penuh tantangan dan tekanan, ada juga gambaran tentang persaingan di sekolah. Persaingan antara sekolah Thep Burapha dan Udon Pithak menjadi latar belakang penting dalam drama Thailand ini.
Ketegangan di antara kedua kubu tersebut tidak hanya berdampak pada pertemanan Saint dan Shin, tetapi juga menciptakan suasana penuh tekanan di lingkungan sekolah. Teman-teman mereka akhirnya turut terjebak dalam dilema yang sama.
Saint dan Shin terjebak dalam perseteruan antarsekolah, yang berakibat dihadapkan pada pilihan sulit. Dalam menghadapi tekanan dari teman-temannya, mereka harus memilih antara memperjuangkan persahabatan atau mengikuti arus persaingan.
Budaya geng di sekolah juga menambah ketegangan dalam cerita. Setiap geng berjuang untuk mempertahankan kekuasaan dan reputasinya, sehingga menimbulkan banyak konflik lagi. Kamu akan diperlihatkan bagaimana tekanan dari lingkungan dapat memengaruhi hubungan dengan teman, seperti yang dialami oleh Saint dan Shin.
3. Pelajaran berharga tentang persahabatan
High School Frenemy punya banyak pelajarna berharga tentang persahabatan. Pertama, drama ini menekankan pentingnya komunikasi dalam menjaga hubungan, termasuk pertemanan. Kesalahpahaman yang muncul antara Saint dan Shin menjadi pengingat bahwa berbicara secara terbuka adalah kunci untuk mencegah konflik. Kita diingatkan untuk tidak hanya mendengarkan, tetapi juga memahami satu sama lain dalam berteman.
Selain komunikasi, empati juga menjadi elemen penting dalam menjaga persahabatan. Contohnya, ketika Saint berusaha menjelaskan niat baiknya kepada Shin setelah sebuah insiden yang memicu konflik. Momen tersebut menekankan pentingnya saling mendengarkan, dan bagaimana komunikasi yang jujur dapat membuka jalan menuju penyelesaian konflik.
Empati, yang tampak dalam usaha Saint untuk memahami perasaan Shin, menjadi kunci dalam usaha memulihkan persahabatan mereka. Tanpa saling memahami, pertemanan sulit untuk bertahan. Untuk itu, Saint dan Shin perlu menyadari bahwa untuk memperbaiki pertemanan, mereka harus bersedia mendengarkan dan memahami perspektif masing-masing.
4. Perjuangan mempertahankan persahabatan
Kesalahpahaman kecil bisa merusak hubungan besar. Shin menunjukkan sikap dingin dan defensif karena merasa dikhianati. Setiap kali Saint mencoba mendekat, Shin justru semakin menjauh karena merasa Saint tidak bisa memahami perasaannya. Ini menciptakan konflik emosional yang rumit dan membuat persahabatan mereka semakin sulit dipulihkan.
Namun, Saint adalah sosok yang tidak mudah menyerah, meskipun Shin berkali-kali menolak pertemanannya. Usaha Saint untuk memperbaiki hubungan mereka, memperlihatkan bagaimana ia berdedikasi dan berkomitmen untuk mempertahankan persahabatan. Ini juga menunjukkan betapa sulitnya mengembalikan hubungan yang sudah rusak.
Dua sahabat ini menjadi contoh betapa pentingnya komunikasi dalam menjaga persahabatan. Hal ini memberikan pesan tentang seberapa perlunya keterbukaan dan memaafkan. Meski awalnya sulit, baik Saint maupun Shin belajar untuk bertumbuh dari setiap konflik yang mereka alami. Itu sebabnya, tidak ada hubungan yang sempurna, tetapi pertemanan yang kuat akan terus berkembang jika dijaga dengan baik.
5. Potret realitas pertemanan SMA
Ada banyak potret realistas tentang kehidupan SMA yang dihadirkan oleh High School Frenemy. Baik itu pertemanan, pencarian jati diri yang diikuti rasa gengsi, sampai bullying sebagai salah satu masalah yang kerap muncul. Drama ini menggambarkan fase sulit dalam pertemanan yang kerap dialami anak-anak muda.
Rusaknya persahabatan Shin dan Saint karena kesalahpahaman menjadi refleksi realistis bagi penonton yang juga pernah mengalami perubahan saat menjalin hubungan dengan teman dekat. Perbedaan latar belakang sosial dan ekonomi pun bisa memengaruhi pertemanan dan menjadi tantangan besar.
Shin, anak orang kaya, merasa kecewa ketika pertemanannya dengan Saint, anak dari keluarga kurang mampu, tiba-tiba berubah. Penggabungan sekolah Thep Burapha dan Udon Pithak yang membentuk lingkungan baru juga tak kalah memperburuk hubungan mereka. Ini mencerminkan bagaimana lingkungan baru atau tekanan sosial bisa mengubah dinamika pertemanan.
Selanjutnya, High School Frenemy memperlihatkan bahwa bullying juga menjadi bagian dari kehidupan sekolah. Meskipun Saint selalu berusaha membantu Shin ketika ia diganggu oleh siswa lain, tindakan ini malah membuat Shin merasa kesal dan menolak bantuan tersebut. Hal ini mencerminkan bagaimana niat baik kadang bisa disalahartikan dalam situasi yang rumit.
Itulah fakta menarik dari drama Thailand High School Frenemy. Buat kamu yang penasaran ending persahabatan Saint dan Shin, silahkan saksikan High School Frenemy di Viu, ya!