Kita hidup berdampingan satu dengan lainnya. Setiap kita memiliki karakter, sifat, pandangan masing-masing. Kita lahir dan tumbuh dalam suku, agama, ras, dan budaya yang berbeda. Namun, saat saling berpadu tanpa harus kehilangan ciri khasnya, ini akan saling melengkapi dan indah.
Menghormati, menghargai, menoleransi adalah sikap-sikap yang patut dikembangkan, dimiliki, dan diterapka, terlebih dalam menjalin hubungan sosial di negara Indonesia. Salah satu sikap yang penting lagi adalah tenggang rasa. Apa itu tenggang rasa? Ini arti dan contohnya.
Arti tenggang rasa
Melansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tenggang rasa berarti dapat (ikut) menghargai (menghormati) perasaan orang lain. Menurut Huri Suhendri dalam jurnal Pengembangan Instrumen Pengukuran Tenggang Rasa Peserta Didik (2017), tenggang rasa merupakan sikap menghargai dan menghormati orang lain, baik secara lisan maupun perbuatan.
Dalam buku Materi Pendidikan Karakter: Pegangan Guru dan Orangtua (2021) karya A. M. Mangunhardjana, dituliskan bahwa sikap tenggang rasa merupakan salah satu faktor pendukung kerukunan, kerja sama, dan hubungan yang baik.
Tenggang rasa adalah sikap hidup yang mencerminkan rasa menghargai dan menghormati orang lain. Ini bisa dilakukan dengan menjaga ucapan, perbuatan, serta tingkah laku kita.
Psychology Today mengatakan bahwa tenggang rasa adalah aturan emas dalam bermasyarakat, di mana jika kita ingin diperlakukan baik oleh orang lain, maka kita juga harus memperlakukan orang lain dengan baik. Tenggang rasa membuat kita lebih berhati-hati dalam setiap perbuatan kita.
Contoh tenggang rasa dalam lingkungan bermasyarakat
Dalam bermasyarakat dan bernegara, beberapa tindakan yang mencerminkan tenggang rasa, yaitu:
- Menghormati hak asasi setiap manusia tanpa terkecuali.
- Mengendalikan kata-kata saat sedang marah sehingga tidak keluar kalimat yang dapat menyakiti orang lain.
- Tidak merendahkan dan menghina orang lain karena status sosial maupun karena kegagalannya.
- Memberi tempat duduk di transportasi umum kepada yang lebih membutuhkan.
- Membantu sesama manusia yang sedang kesusahan ataupun mengalami musibah.
- Tidak menganggap remeh orang lain hanya karena merasa diri kita lebih pintar, lebih kaya, lebih cantik, atau lebih mapan.
- Tidak membeda-bedakan manusia karena ras, agama, kebangsaan, maupun disabilitas.
- Tidak menghina orang lain karena keadaan fisiknya yang berbeda dengan kita.
- Menghormati pendapat orang lain siapa pun yang mengemukakannya, walaupun pendapat tersebut bertentangan dengan prinsip hidupmu.
- Menanggapi pendapat orang lain yang tidak sesuai prinsipmu dengan kata-kata yang sopan dan tidak menyinggung.
- Menyisihkan uang jajan untuk membantu orang lain yang sedang kesusahan atau bersedekah.
- Ikut membantu dalam kegiatan sosial bagi korban bencana alam, seperti menyumbang barang, uang, mengajak teman untuk turut membantu, ataupun menjadi sukarelawan.
- Membiasakan berkata maaf saat melakukan kesalahan baik ucapan maupun perilaku.
- Membiasakan berkata terima kasih saat dibantu ataupun diberikan sesuatu oleh orang lain.
- Membiasakan berkata "tolong" saat meminta bantuan dan menghindari kata-kata suruhan yang tidak sopan.
- Selalu menerapkan sopan santun kepada siapa pun, terutama orang yang lebih tua.
- Selalu menjawab salam atau sapaan dari orang lain, bahkan lebih baik jika kita menyapa terlebih dulu.
- Menghormati pekerjaan orang lain, misalnya tidak menginjak lantai yang baru dipel, tidak sembarangan membuang sampah karena ada tukang sampah yang memungut, dan mengucapkan terima kasih pada pramusaji yang mengantarkan pesananmu di rumah makan.
Contoh tenggang rasa dalam lingkungan pertemanan
Dalam pertemanan, baik di sekolah, di kampus, atau di mana pun, contoh tenggang rasa, yaitu:
- Menghibur teman yang sedih dengan memberi dukungan berupa kata-kata penyemangat.
- Menjaga kata-kata agar tidak menyinggung dan tidak membawa SARA.
- Tidak mendiskriminasi teman karena status sosial maupun kekurangannya.
- Menghargai pendapatnya, dan katakan dengan sopan jika tidak menyetujuinya.
- Memberikan ucapan selamat saat mereka berhasil mencapai sesuatu atau sedang berulang tahun.
- Turut berbela sungkawa jika mereka ditinggal oleh orang terkasih.
Contoh tenggang rasa dalam lingkungan pekerjaan
Dalam lingkungan pekerjaan, contoh tenggang rasa, yaitu:
- Menghargai pendapat rekan kerja dalam rapat dan memberikan sanggahan dengan sopan jika tidak setuju.
- Membantu rekan kerja jika mengalami kesulitan atau jika bertanya.
- Memberi dukungan atau semangat jika mereka mulai merasa lesu.
- Memberikan pujian atas pencapaian rekan kerjamu dengan tulus, namun tidak berlebihan.
- Meminta tolong dan mengucapkan terima kasih saat sedang butuh bantuan dan setelah menerimanya.
- Menghargai pendapat atasan dan hasil rapat walau mungkin tidak sesuai dengan pendapat kita.
Contoh tenggang rasa dalam lingkungan keluarga
Di lingkungan keluarga, tenggang rasa juga wajib dilakukan, contohnya dengan:
- Membantu orang tua melakukan pekerjaan rumah.
- Menghargai, menerima, dan melakukan perintah ataupun kritik dan saran dari orangtua.
- Mencoba memberi masukan pada orangtua atau saudara.
- Membantu saudara jika sedang kesusahan.
- Tidak mengucapkan kata-kata kasar maupun tidak sopan kepada orangtua.
- Saling bahu-membahu mengerjakan pekerjaan rumah.
- Menjenguk keluarga yang sakit.
Contoh tenggang rasa dalam hubungan asmara
Tenggang rasa juga penting diterapkan dalam menjalin hubunga asmara, ini termasuk:
- Menghargai pendapat pasangan.
- Tidak mengolok atau meremehkan pasangan.
- Berkata dengan lembut, sopan, tenang dan tidak marah-marah.
- Tidak melakukan kekerasan fisik saat emosi.
- Berdiskusi saat hendak mengambil keputusan.
- Memberi kejutan.
- Mendukung satu sama lain mencapai kesuksesan dan tak ragu untuk saling memuji saat salah satunya mencapai kesuksesan.
- Tak saling mengekang, posesif, atau cemburu berlebihan.
Itulah arti tenggang rasa dan contohnya yang bisa kamu terapkan, bahkan mungkin sudah menjadi tindakan dan sikap sehari-hari kita.