Beberapa orang terkadang memilih diam saat menghadapi masalah. Mereka menolak untuk berkomunikasi secara verbal dengan orang lain. Bahkan, ada dari mereka yang sampai menolak keberadaan orang lain.
Biasanya, tindakan silent treatment ini terjadi dalam banyak jenis hubungan, termasuk hubungan romantis. Padahal, perilaku tersebut bisa merusak hubungan bahkan mengurangi kemampuan untuk berkomunikasi yang sehat.
Supaya kamu tidak sampai merasakan dampak besar dari perilaku ini, maka kamu perlu mengenali silent treatment secara lebih mendalam. Simak ulasan lengkapnya berikut ini ya, Bela!
1. Apa itu silent treatment?
Melansir Medical News Today, silent treatment adalah penolakan unutk berkomunikasi secara verbal dengan orang lain. Perilaku ini bisa terjadi dalam hubungan romantis atau jenis hubungan apapun. Misalnya hubungan dengan teman, rekan kerja, maupun hubungan antara orang tua dan anak.
Silent treatment bisa menjadi sebuah bentuk pelecehan emosional jika seseorang menggunakannya untuk mengontrol atau memanipulasi orang lain. Perilaku ini juga bisa merusak hubungan, mengurangi keintiman, dan mengurangi kemampuan untuk komunikasi yang sehat.
2. Alasan seseorang melakukan silent treatment
Orang bisa melakukan silent treatment karena beberapa alasan. Alasan pertama adalah untuk menghindar. Sebab, mereka tidak tahu harus mengatakan apa untuk menghindari konflik yang lebih lanjut.
Selain itu, orang yang melakukan silent treatment juga ingin pasangan atau temannya tahu bahwa dirinya sedang kesal tanpa harus mengungkapkan perasaannya. Mereka menganggap bahwa silent treatment sebuah bentuk komunikasi itu sendiri.
Sementara orang yang lainnya menunjukkan sikap ini untuk menghukum atau mengendalikan seseorang yang bisa berujung pada pelecehan emosional.
3. Efek silent treatment dalam hubungan
Dalam banyak kasus yang terjadi, silent treatment bukanlah cara yang tepat untuk mengatasi masalah. Sebab, komunikasi yang jelas merupakan kunci untuk hubungan yang sehat.
Sementara silent treatment justru menimbulkan emosi negatif yang berdampak pada tidak sehatnya hubungan. Orang yang mengalami perlakuan silent treatment biasanya akan terdampak mulai dari merasa kebingungan, marah, dan merasa tidak dihormati.
Jika terjadi berulang kali, hal itu bisa menjadi masalah kesehatan yang lebih parah. Sebab, masalah menjadi menumpuk dan berlarut-larut tanpa adanya solusi.
4. Ciri-ciri sikap silent treatment
Sebelum menyimpulkan bahwa kamu mengalami silent treatment, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa kamu mengalaminya seperti berikut ini.
- Dia secara terang-terangan sering mengabaikanmu
- Dia memilih untuk diam dalam waktu yang lama dan kamu tidak pernah tahu kapan itu akan berakhir
- Dia sering berbicara dengan orang lain alih-alih berbicara denganmu
- Kamu sudah mencoba untuk berbicara kepada mereka, tetapi dia tidak menanggapimu
- Kamu merasa seperti 'dihukum' oleh sikap mereka
- Mereka tidak berusaha untuk mengomunikasikan perasaan mereka kepadamu.
Jika dibiarkan, hal tersebut lama-lama akan menjadi sebuah hubungan yang abusive. Misalnya, saat mereka menggunakannya untuk mengendalikan situasi atau membuatmu sampai merasa cemas dan terisolasi.
5. Cara mengatasi silent treatment
Terakhir, silent treatment bisa diatasi dan dicegah dengan mempelajari cara komunikasi yang efektif dalam sebuah hubungan. Entah itu hubungan yang romantis atau hubungan launnya, cara berikut ini bisa mengelola masalah menjadi lebih efektif dan sehat.
1. Menetapkan batasan yang sehat
Menetapkan batasan yang sehat dalam hubungan cukup penting. Sebab dengan batasan tersebut, kamu bisa memberitahu orang lain jika perbuatannya menyakitkan.
Jika kamu melakukan kesalahan, maka ucapkan permintaan maaf kepadanya, tetapi jangan sampai meminta maaf jika kamu tidak melakukan kesalahan.
2. Jangan menganggap semua masalah ada pada dirimu
Melimpahkan semua masalah kepada diri sendiri bisa membuatmu menjadi lebih buruk. Sebab, kamu tidak menganggap bahwa orang lain juga tidak bisa disalahkan. Padahal, biasanya masalah terjadi karena ada hubungannya dengan orang lain.
3. Buat percakapan yang terstruktur
Komunikasi yang sehat dalam sebuah hubungan adalah dengan menerapkan percakapan yang terstruktur. Alih-alih diam atau membentak, kamu bisa mengungkapkannya dengan bahasa yang lebih baik dan tidak menyudutkan.
4. Berusaha untuk tetap tenang
Tetap tenang saat menghadapi masalah akan membuat komunikasi menjadi lebih baik. Selain itu, tenang membuat kamu tidak terlalu emosional dalam menghadapi masalah.
5. Melakukan perawatan diri
Terakhir, menjaga diri sendiri menjadi penting dalam situasi menghadapi silent treatment. Perawatan yang bisa kamu lakukan itu di antaranya adalah membaca buku tentang komunikasi, menulis jurnal, atau berbicara dengan teman terdekat.
Itulah penjelasan lengkap mengenai silent treatment yang penting kamu ketahui. Pastikan kamu memahami pengertian, dampak, beserta cara mengatasi silent treatment, ya!
Semoga ulasan di atas membantu!