Pernahkah kamu bertemu dengan seorang teman yang selalu mengiyakan dan sulit menolak sesuatu? Atau justru kamu sendiri yang merasakan kesulitan jika ingin menolak permintaan dari orang lain?
Jika iya, maka bisa jadi kamu atau temanmu adalah seorang people pleaser. People pleaser adalah kepribadian seseorang yang sering melakukan sesuatu untuk kebahagiaan orang lain.
Bukan hanya melakukan hal baik biasa saja, tetapi mereka bertindak terlalu jauh sehingga membuat stres dan cemas secara emosional. Supaya tidak berdampak kian buruk, kenali apa itu people pleaser hingga cara mengatasinya di bawah ini.
1. Apa itu people pleaser?
Menurut kamus Merriam Webster, people pleaser adalah seseorang yang memiliki kebutuhan emosional untuk menyenangkan orang lain, namun sering kali dengan mengorbankan kebutuhan atau keinginannya sendiri. Mereka mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingannya sendiri.
Tipe orang yang people pleaser memang sangat peka terhadap orang lain dan sering terlihat menyenangkan. Mereka juga terkenal suka membantu dan juga baik hati.
Namun di sisi lain, orang yang memiliki kepribadian ini justru mengalami kesulitan untuk membela diri mereka sendiri. Hal itu akan mengarah pada pengorbanan diri atau pengabaian diri yang berbahaya.
2. Ciri-ciri people pleaser
Ada 8 karakteristik atau ciri seorang people pleaser. Perilaku yang bisa dilihat itu di antaranya adalah seperti di bawah ini.
- Kesulitan untuk mengatakan "tidak"
- Sibuk dengan apa yang mungkin dipikirkan orang lain
- Merasa bersalah saat mengatakan "tidak" kepada orang lain
- Takut menolak orang lain yang mungkin akan menganggapnya jahat atau egois
- Menyetujui hal-hal yang tidak disukai atau tidak diinginkan
- Jarang memiliki waktu luang karena selalu melakukan sesuatu untuk orang lain
- Mengabaikan kebutuhan diri sendiri untuk melakukan sesuatu untuk orang lain
- Berpura-pura setuju dengan orang lain meskipun sebenarnya tidak setuju.
3. Penyebab seseorang menjadi people pleaser
People pleaser adalah sebuah kepribadian yang bisa diakibatkan oleh beberapa hal. Faktor-faktor yang mungkin berperan menyebabkan seseorang menjadi people pleaser adalah:
- Kurang menghargai diri
Seseorang terkadang melakukan perilaku menyenangkan orang lain karena mereka tidak menghargai keinginan dan kebutuhannya sendiri. Kurangnya rasa percaya diri itu membuatnya suka menyenangkan orang lain. Sebab, hal tersebut akan memberikan validasi eksternal dan mungkin merasa akan menghasilkan sebuah penerimaan. - Perasaan tidak aman
Kasus lainnya mereka mungkin mencoba menyenangkan orang lain karena khawatir orang tersebut tidak menerima kehadirannya. Maka dari itu, ia berusaha melakukan yang terbaik untuk membuatnya bahagia. - Pengalaman masa lalu
Pengalaman yang menyakitkan dan traumatis juga mungkin berperan menjadikan seorang menjadi people pleaser. Misalnya, orang yang pernah mengalami pelecehan mungkin akan berusaha bersikap ramah agar tidak memicu perilaku yang kasar.
4. Dampak menjadi people pleaser
Jika kamu atau orang terdekatmu terus menerus menjadi seorang people pleaser, maka dampaknya bisa sampai pada kehilangan jati diri. Mereka mungkin tidak benar-benar tahu apa yang bisa membuatnya bahagia.
Mereka juga tidak tahu apa yang harus dilakukannya pada diri mereka sendiri. Akibatnya, beberapa hal di bawah ini bisa terjadi.
- Kurang merawat diri sendiri
Dengan terus menerus memberikan perhatian pada orang lain, mereka bisa mengabaikan kebutuhan diri sendiri. Dalam jangka panjang bukan tidak mungkin mereka mengalami sakit atau kelelahan mental karena berusaha menyenangkan semua orang. Padahal, sesuatu yang dibutuhkannya adalah merawat diri sendiri. - Kebencian yang menumpuk
Meski terus menerus mengiyakan permintaan orang lain, tetapi mereka yang merupakan seorang people pleaser bisa memendam amarah. Jika sudah sadar orang lain memanfaatkannya, maka akhirnya bisa menarik diri dan tidak memberi tahu apa yang sebenarnya terjadi. - Tidak mampu menyenangkan diri sendiri
Stres bisa terjadi karena terus menerus menyenangkan orang lain. Mereka akan sulit menikmati kesenangan yang sebenarnya mungkin cukup sederhana seperti me time dengan membeli es krim atau menonton acara televisi favorit. Hal itu disebabkan karena berkomitmen pada banyak hal akan membuatnya sulit rileks dan stres.
5. Cara agar tidak menjadi people pleaser
Jangan putus asa jika kamu merasa kesulitan untuk tidak menjadi people pleaser. Melansir Medical News Today, ada 5 cara yang mungkin membantu menghentikan seseorang menjadi people pleaser.
- Memulai dari hal yang kecil
Mulailah dengan hal kecil seperti istirahat. Jika biasanya kamu bekerja meski di sela-sela rapat, cobalah untuk beristirahat sejenak. - Mengulur waktu
Jika seseorang mengajukan suatu permintaan kepadamu cobalah untuk memberikan jeda waktu berpikir untuk menolak atau mengiyakan daripada langsung menjawabnya. - Menetapkan batas waktu
Saat sudah mengatakan "ya" pada sesuatu, sertakan pula batas waktu daripada kamu harus menunggu. Misalnya saja jika kamu diminta untuk menjaga anak, tetapkan batas waktu kapan orang tersebut harus kembali. - Meluangkan waktu sehari
Dengan menutup waktu sehari untuk permintaan orang lain, kamu bisa lebih banyak menyenangkan diri sendiri. Kamu juga bisa mematikan media sosial atau menjauhi gadget untuk menghindari permintaan bantuan tersebut. - Berlatih berkata "tidak"
Dalam berbagai situasi, ada opsi untuk mengatakan tidak dengan penuh empati. Kamu bisa melatih untuk berbicara tidak pada seseorang jika masih kesulitan melakukannya.
Setelah mengetahui kalau people pleaser adalah kepribadian yang bisa merugikan diri sendiri, sekarang belajarlah untuk menolak sesuatu yang tidak kamu kehendaki. Ingatlah bahwa kita tidak selalu bisa menyenangkan semua orang dan pikirlah apa yang akan berdampak buruk pada dirimu.