“Umur berapa ya pengantinnya? Kok masih muda banget ya?” Pertanyaan itu pasti banyak banget dialami sama Bela yang memutuskan untuk menikah di usia muda. Apalagi usianya baru masuk usia 20-an. Sudah biasa dan kebal banget dapat pertanyaan kayak gitu. Tapi, kalau cuma sekedar pertanyaan itu saja sih nggak masalah, tapi kalau dapat pandangan atau pemikiran nikah karena keburu hamil duluan. Duh, nggak enak banget kan! Padahal, tren usia pernikahan di zaman sekarang sudah berubah, Bela. Banyak kaum perempuan yang udah was-was belum punya pasangan di usia 20-an. Ditambah, banyak teman-temannya yang sudah sebar undangan pernikahan, padahal usia baru menginjak 21 tahun, atau baru aja lulus kuliah kemarin. Duh, langsung kepikiran deh. Bela, percaya deh menikah di usia muda nggak horor kok. Karena..
1. Nikah di usia muda sebenarnya lebih banyak positifnya dibanding dengan negatifnya
Menikah di usia muda bisa menghindarkan Bela dari sex bebas dan menghindarkan fitnah dari orang-orang akibat pacaran yang kelamaan, selain itu kita juga dituntut menjadi dewasa saat sudah menikah nanti. Kita juga bisa terbiasa menjadi mandiri dalam mengatur keuangan bersama pasangan halal kita nanti. Nggak ada lagi tuh yang merepotkan orangtua dengan urusan uang, karena keuangan sudah diatur bersama sang suami.
2. Menikah di usia yang masih muda, tenaga kita sebagai orangtua pun masih segar
Pastinya juga masih semangat dalam menjaga anak-anak kita kelak. Selain itu, jeda umur yang nggak terpaut jauh dengan anak kita, saat remaja nanti menjadikan kita bukan hanya sekedar menjadi orangtua saja buat mereka, tapi bisa menjadi sahabat mereka nanti, karena kita masih mengerti pergaulan mereka.
Bela, kalau kamu bertekad menikah di usia muda, lanjutakan! Pernikahan itu suatu hal yang baik dan pantas untuk disegerakan, kalau sudah siap secara mental dan finansial, kenapa tidak?
photo credit: 50/50 Movie/Summit Entertainment/www.imdb.com