Perpisahan tak dipungkiri akan membawa perubahan dalam hidup kita. Setelah sekian lama kamu menjalin hubungan dengan si dia dan berpisah, hari-harimu menjadi berbeda dan terasa kosong. Bukan hanya kehadirannya yang membuatmu rindu, tapi yang lebih menyakitkan adalah memori indah yang sudah kamu ciptakan bersamanya. Sebelum hatimu makin galau dan goyah rindu kehadiran sang mantan, coba kamu jawab dulu 7 pertanyaan di bawah ini dengan jujur.
Wajar, kamu yang sudah menghabiskan waktu indah bersama sang mantan selama beberapa waktu. Kini ketika dia telah tiada, kenangan yang indah itu cuma tinggal memori dan tidak bisa kamu lakukan lagi. Nah, apakah kamu merasa kesepian karena tidak ada yang menemani aktivitas harianmu lagi? Pastikan dulu alasan sebenarnya di balik rasa sepimu.
Putus dengan si dia membuatmu merindukan segala hal yang berkaitan dengannya, terutama jika dia yang memutuskan hubungan. Namun kira-kira apakah dia juga merasakan hal seperti apa yang kamu rasakan? Jika dia tampaknya tidak ingin kembali merajut kasih denganmu, jangan paksakan dirimu untuk minta balikan.
Berakhirnya hubungan kalian tentu diawali dengan masalah atau ketidakcocokan. Jika dulu kamu sempat selingkuh, apakah kamu bisa menjamin hal tersebut tidak akan terjadi lagi? Apakah kamu bisa bersikap lebih dewasa setelah sering bertengkar karena hal-hal sederhana? Pikirkan lagi kesalahan apa yang bisa kamu perbaiki mulai sekarang.
Bukan hanya kekerasan fisik yang patut dijadikan alasan mengapa kamu sebaiknya tidak balikan dengan si dia. Mengingat kebiasaan mantan yang sering berbohong atau membanding-bandingkan kamu dengan wanita lain juga bisa mencegah cerita lama agar tak terulang kembali.
Kesibukan dapat mengalihkan pikiran dan perhatianmu terhadap mantan. Berdiam diri akan membuatmu terlarut dalam kesedihan yang berkepanjangan. Namun jika kamu tetap mengingatnya di sela-sela kesibukan dan aktivitas padatmu, mungkin kamu memang sedang merindukan si dia yang pantas bersamamu.
Putusnya sebuah hubungan percintaan faktanya tidak hanya berdampak pada dua orang itu saja, Bela. Apakah orangtuamu merasa lega setelah kalian putus karena si dia sering membuatmu menangis? Bagaimana dengan pendapat teman-temanmu? Balikan tidak hanya berurusan dengan hatimu tapi juga pandangan dan reaksi dari orang-orang sekitar.
Apakah kira-kira dia cukup layak untuk membuatmu kembali dibanding mencari cinta yang lain? Apakah kamu siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi, termasuk mendapatkan rasa sakit yang sama? Jika kamu sanggup menanggung semua risiko yang ada demi memperbaiki hubunganmu dengannya, maka tak ada yang bisa menghalangimu untuk balikan.
Mencintai seseorang pasti memiliki risiko yang tak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Namun bersikap jujur pada diri sendiri tentang apa yang kamu butuhkan bisa menjadi pertimbangan untuk mengambil langkah selanjutnya. Toh pada akhirnya, sesuatu yang kamu kejar adalah kebahagiaanmu sendiri.
