Sebuah hal yang sangat wajar apabila kamu dan pasangan sering bertukar cerita tentang karier dan pekerjaan sehari-hari. Dengan cara seperti ini, kalian sama-sama bisa melihat apa yang sedang dialami pasangan di kantor, bagaimana perkembangan kariernya hingga kegigihannya dalam meraih impian serta tujuan hidup. Namun terkadang kamu dan pasangan nggak berada pada pemahaman dan jalan pikiran yang sama sehingga memicu perdebatan. Bagi pasangan yang sama-sama mengutamakan karier, perdebatan seperti ini sangat menyita waktu dan tenaga. Tapi, ini semua bukan berarti masalahnya nggak bisa diselesaikan secara baik-baik, lho. Begini langkah-langkah berargumen yang sehat bersama pasangan seputar karier.
Ketika dia merasa jenuh dengan pekerjaan dan rutinitasnya atau merasa kecewa dengan keputusan bos, dia tentu ingin segera bertemu denganmu untuk mencurahkan semua yang dia rasakan. Jika ada hal yang membuatmu nggak setuju dengan keluhan atau cara berpikirnya, sebaiknya tahan dulu komentarmu dan dengarkan ceritanya sampai selesai.
Salah satu tujuan yang sering nggak disadari seseorang ketika berkeluh kesah adalah mencari pembenaran. Dengan bercerita, dia berharap kamu punya pemikiran yang sama dan mendukung perasaannya. Tapi nggak semua dukungan itu baik lho, Bela. Kalau kamu merasa bahwa cerita yang dia sampaikan memang kurang tepat, berilah tanggapan bahwa kamu memahami perasaannya dan apa yang telah dia alami memang nggak menyenangkan.
Setelah memberikan tanggapan tentang perasaannya, lanjutkan dengan memberikan nasihat secara ringan. Ingat, jangan sekali-kali berusaha untuk mengguruinya, ya. Sampaikan saja seperti, “Kadang ada saat-saat di mana kamu bosan dengan pekerjaan, tapi adakalanya kamu bisa menemukan peluang untuk tampil lebih baik”. Jagalah perasaannya, jangan sampai nasihatmu justru membuat dia tersinggung.
Nggak bisa dipungkiri bahwa kondisi fisik sangat mempengaruhi emosi seseorang, apalagi ketika berdebat tentang masalah yang serius. Kalau dia kondisinya sedang lelah, baru pulang kerja dan menyempatkan diri untuk bertemu dan bercerita denganmu, berusaha sebisa mungkin untuk nggak membuat dirinya semakin kesal. Tapi kalau kamu melihat dia sedang santai, mungkin nasihatmu lebih mudah didengar olehnya.
Sebaiknya nasihat yang kamu sampaikan nggak perlu panjang-panjang, yang penting kamu bisa mengingatkan kembali tujuan hidupnya. Ajak dia kembali mengingat apa yang dia cari saat dia bergabung dengan perusahaan tempat dia bekerja atau usaha yang dia bangun. Memang, mungkin hal yang sedang dia lakukan sedikit menyimpang dengan tujuan utamanya, namun perjalanan karier setiap orang berbeda-beda, jadi nggak ada salahnya untuk mengingatkannya.
Kalau kamu dan pasangan pernah berdebat masalah karier nggak, Bela?