Bela, pernah membaca novel The Girl on The Train? Novel beraliran thriller dan misteri sudah diangkat ke layar lebar dan tayang pada bulan Oktober 2016 lalu. Singkatnya, novel tersebut bercerita tentang wanita bernama Rachel yang sering melihat sepasang suami istri dari dalam kereta yang selalu tampak bahagia. Anggapan tersebut langsung sirna ketika Rachel mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dalam rumah tangga pasangan tersebut. Sebenarnya, apa hubungan film ini dengan bahaya media sosial?
1. Membandingkan kehidupan diri sendiri dengan orang lain
Paula Hawkins selaku penulis novel mengatakan dalam wawancaranya bersama Refinery 29 bahwa hal tersebut sangat relevan dengan apa yang terjadi di kehidupan kita sekarang, di mana wanita cenderung berkompetisi karena terbiasa melihat ‘the perfect life’ orang lain di media sosial. “Kita semua tahu bahwa apa yang kita lihat di media sosial tidaklah nyata. Mereka tidak selalu merasa bahagia atau tersenyum. Anak-anak mereka belum tentu merasa bahagia. Itu semua seperti hal yang palsu,” jelas Hawkins.
2. Membuat kamu merasa rendah diri dan hidupmu kurang sempurna
Hawkins juga meyakini bahwa kebiasaan tersebut bisa berdampak buruk bagi orang yang melihat kehidupan orang lain. Secara nggak langsung, dia akan membanding-bandingkan hidupnya dengan orang tersebut meski dia tahu bahwa apa yang dia lihat belum tentu nyata. “Kita lantas merasa bahwa pilihan hidup yang dia ambil bekerja dengan baik dan kita merasa bahwa ada yang salah dengan hidup kita,” Hawkins menambahkan.
3. Sebuah fenomena yang nggak berkesudahan
Media sosial memang nggak bisa dilepaskan dari sisi positif dan negatifnya. Namun banyak orang yang masih sulit mengendalikan pikiran mereka karena terbiasa melihat ‘perfect life’ orang lain. Padahal, mungkin orang tersebut juga berpikir hal yang sama ketika dia melihat akun media sosialmu. Kalau hal tersebut terjadi secara berantai, bukankah nggak ada manfaatnya sama sekali? Lama-lama kamu jadi rendah diri dan merasa hidupmu kurang bermakna.
Kalau menurut kamu gimana?