Afgan, Isyana Sarasvati dan Rendy Pandugo kembali berkolaborasi di tahun 2019 dengan meluncurkan single Feel So Right pada hari ini (22/2). Lagu yang digarap selama 4 hari ini terdengar berbeda dari lagu single mereka sebelumnya yaitu Heaven baik dari musik dan liriknya.
Di tembang teranyarnya tersebut, proyek kolaborasi yang memiliki akronim AIR ini mengambil tema empowerment terkait isu kesehatan mental yang akhir-akhir ini tengah marak diperbincangkan di kalangan generasi millennial. Era digital yang memberikan penggunanya kebebasan dalam berkreasi dan berekspresi nyatanya juga menimbulkan sisi lain yang justru bikin stres bahkan depresi, mulai dari online bullying, ekspektasi yang nggak realistis hingga berusaha untuk tampil sempurna dan menyenangkan semua orang.
Dalam hearing session bersama AIR yang diselenggarakan di Go Work, Plaza Indonesia pada Rabu (20/2), Popbela bertanya langsung tentang cara mereka membentengi diri dari tekanan dan tuntutan dari luar serta mencintai diri sendiri.
1. Afgan: Selalu bersyukur
Sejak masuk ke dunia tarik suara, Afgan sadar bahwa ada banyak hal yang harus dihadapi, terutama komentar dari masyarakat. Namun cara yang sering dilakukan Afgan untuk menghindari perasaan insecure yang bisa muncul adalah selalu bersyukur. “Count your blessings. Menghitung apa yang harus disyukuri, berdoa, meditate. Banyak banget hal yang bisa kita lakukan tanpa bantuan orang lain. Dan itu terbukti banget buat gue untuk lebih bersyukur dan tenang.”
2. Isyana: punya support system yang baik
“Berada di circle-ku yang paling nyaman itu sangat membantu. Harus selalu didukung oleh keluarga, teman-teman yang bener-bener kenal,” tutur perempuan berambut panjang ini. Menurut Isyana, baik sebagai figur publik atau bukan, saat kita mencoba untuk berpikir dan bertindak positif, akan selalu ada orang yang nggak setuju tentang apa yang kita lakukan atau prestasi yang kita raih. Tetap fokus terhadap apa yang kita lakukan dan yang terpenting adalah buat diri kita sendiri merasa senang.
3. Rendy: kenali diri sendiri
Bagi Rendy, orang yang benar-benar mengenal diri kita adalah kita sendiri. “Kalau gue, Apa yang lo kerjakan, selama itu baik dan positif, yaudah, lo terima. Kalau ada orang-orang di luar sana yang nggak bisa terima itu, yaudah biarin aja. Gue pribadi orangnya overthinking. Gue juga sempat baca komentar-komentar negatif, itu ada. Tetap gue baca dan gue terima, apa pun itu. Walaupun gue jadi agak sedikit stres, tapi ketika gue balik lagi ke keluarga dan teman-teman gue, yaudah, itu lo. Yang tahu baiknya ya lo. Dan lo tahu lo sudah memberikan hal yang positif untuk banyak orang, so it’s okay.”