Setiap hari, kamu bersinggungan dengan begitu banyak orang. Tak menutup kemungkinan, beberapa di antaranya kerap bersikap kurang baik padamu.
Kamu sebenarnya tak meminta banyak dari mereka dan tak mengharapkan menjadi teman baik. Namun ada kalanya, sikap mereka justru terasa mengganggu hidupmu.
Jika kamu berharap mereka berubah, sepertinya akan sulit. Ketimbang mengharapkan sesuatu yang tak pasti, lebih baik kamu saja yang belajar lebih cuek.
Orang-orang dengan sikap seperti di bawah ini sebaiknya diabaikan saja, daripada kamu yang stres sendiri.
1. Mencela orang miskin, tapi juga mengejek yang kaya
Bisa ditebak, orang yang bersikap begini padamu hanya tidak ingin kamu merasa tenang. Sebab orang dengan akal sehat dan hati yang bersih, tak akan bersikap anti pada kemiskinan orang lain.
Tidak perlu selalu menghubungkan kemiskinan dengan kemalasan apalagi menjadikannya ejekan. Kalau mampu, silakan membantu. Jika belum dapat mengulurkan tangan, paling tidak jangan menyakiti hati.
Sikap meremehkannya ketika kamu miskin pun tak berubah menjadi kekaguman setelah kamu kaya. Bukannya mengapresiasi usahamu dalam mengubah nasib, dia justru menuduh sumber kekayaanmu nggak halal atau mencela sekecil apa pun perubahan gaya hidupmu.
2. Selalu ingin mematahkan semangatmu dalam berjuang
Kamu harus amat mewaspadai orang dengan sikap seperti ini. Bukan tidak mungkin dia juga memiliki sifat licik. Semangatmu dalam berjuang, selalu coba dipatahkannya dengan beragam cara, dari cara kasar sampai halus.
Cara kasar untuk mematahkan semangatmu, misalnya dengan langsung menyebutmu bodoh atau karyamu buruk sekali. Sedang cara halus contohnya, mengajakmu untuk lebih bersantai yang lama-kelamaan membuatmu malas.
Nanti setelah kamu kehilangan semangat, mimpimu tak teraih, dan hidupmu sengsara, dia merayakan kemenangannya atas dirimu. Dia yang semula tampak seperti teman seketika berubah mengolok-olok semua kegagalanmu.
3. Suka mentertawakan gaya hidupmu yang sederhana
Ini hampir mirip dengan poin pertama. Sedikit banyak gaya hidupmu berubah sebagai akibat dari kesejahteraan yang terus meningkat, kamu auto dicap suka bermewah-mewah.
Namun bila kamu mempertahankan gaya hidup sederhana meski aset-asetmu terus beranak pinak, kamu malah ditertawakan. Bahkan kamu disebut terlalu pelit atau nggak tahu cara menikmati hidup.
Kamu yang suka bergaya hidup sederhana, tapi dia yang repot sendiri seakan-akan kamu hendak memintanya untuk mengikutimu. Padahal, gaya hidup itu perihal kenyamanan setiap orang saja dan yang penting tak melebihi kemampuan diri.
4. Tidak bisa menghargai apa pun yang kamu lakukan
Kamu rajin bekerja di kantor sampai terpilih menjadi karyawan teladan bukannya diberi ucapan selamat, malah dibilang mau-maunya menjadi budak korporat. Kamu membuat berbagai kerajinan tangan, dibilang semua itu nggak ada nilai jualnya.
Begitu juga ketika kamu menulis karya sastra, kamu disebut tak lebih dari tukang berkhayal. Percuma kalau kamu ingin meningkatkan penilaiannya atas dirimu. Sudah paling benar kamu mengabaikannya dan fokus pada apa pun yang menjadi panggilan hidupmu.
5. Mengatakan kalau kamu tidak bahagia, karena nggak punya pasangan
Mungkin dia cuma terlalu menggantungkan kebahagiaan dalam hidupnya pada pasangannya. Oleh karena itu, tanpa pasangan, dunia terasa kiamat baginya.
Namun tentu saja, semua orang boleh dan bisa berbahagia dengan cara masing-masing. Kamu tak perlu merasa insecure dengan status single-mu. Kamu bisa mencari pasangan jika memang kamu mau, tidak pun bukan masalah.
Soal kebahagiaan atau kesedihan, itu lumrah dialami oleh siapa pun, kok. Mau single atau sudah punya pasangan, semua orang tak lepas dari permasalahan yang dapat membuatnya bersedih.
Terlihat, kan, betapa sikap mereka padamu sebenarnya hanya menunjukkan kedangkalan diri sendiri dalam memandang apa pun? Makanya, kamu jangan sampai terpengaruh, ya!
Disclaimer: Artikel ini sudah terbit di laman IDN Times dengan judul "Dari Sikapnya, 5 Orang Ini Sebaiknya Tak Perlu Kamu Pikirkan"